99 Hari Bersama Senja

Part 1

Semua anak di Muka Bumi ini ingin merasa di sayangi oleh kedua orang tuanya.

Tidak! Tidak broken home!
Lalu kenapa ia sangat di benci?

•
•
•

Tentang malam yang membawa kesunyiaannya
Dan senja yang meninggalkan keindahannya
Bintang dimalam itu begitu terang
pemuda pemudi yang dipertemukan oleh malam
Dan terpisahkan oleh senja
Begitulah hukum alam....
Kita dipertemukan lalu dipisahkan dengan keindahannya..

Mesin waktu itu ada
Dan mesin waktu akan terus berputar
Kita tidak bisa menghentikannya..
Begitupula dengan senja keindahannya akan tergantikan
Dengan kesunyian malam
Suara demburan ombak mengantarkannya kala itu..

Semuanya dimulai..

"Senjaaaa! Bangunn!" teriak seorang gadis yang tengah menggedor-gedor pintu kamar Senja.

"Kak, aku masih capek. Kemarin ada ekskul" ucap Senja hampir tak bersuara sambil mengumpulkan nyawanya.

Salwa, kakak kandung Senja.
Entah ada alasan apa kenapa dia begitu tidak menyukai adiknya.

"Gua ada kelas pagi, Senja!" perintah Salwa lalu dibalas deheman Senja. "I-iya kak Senja bangun".

Setelah semuanya selesai, kini giliran Senja untuk bersiap ke sekolah.

Segerombolan siswa-siswi pun datang secara tiba-tiba ketika melihat Senja. "Huu anak tak punya orang tua datang tuh guyss!" ucap salah satu diantara mereka lalu di susul sorak meriah dari yang lainnya.

"Kasian banget ya lu, ja" ejek Vika lalu mendorong nya sampai terjatuh. "Makanya jadi anak tuh yang cantik seperti kita!".

Sabar Senja...ucapnya dalam hati kemudian langsung menuju kelasnya.

Tak sampai disitu cacian yang Senja dapatkan tiap harinya tidak pernah berhenti. Di kelas pun tetap sama.

"Heh Senja! Lu kenapa baru datang sekarang sih! Kelas masih sangat kotor tahu! Cepetan bersihin!" titah Satria, ketua kelas X Mipa 4.

Kata siapa ketua kelas pastinya netral, baik ke semua orang tanpa membeda-bedakan?.

Lagi-lagi Senja hanya tersenyum lalu mengerjakan semua yang ketua kelas nya katakan itu.

Ia memang sangat kasihan, tapi bagi Senja itu sudah hal yang biasa. Tak perlu di kasihani karena ia sadar kalau memang hidup nya gelap, tak ada warna sedikit pun.

"Heh Senja cepetan hapus!" dorong salah satu temannya mengagetkan Senja. "Senja! Keburu Ibu Refa datang!", lanjutnya.

Disaat hendak menghapus papan tulis ia melihat ada banyak tulisan-tulisan ejekan yang bertuju kepadanya.

"Hahaha Senja bodoh"

"Dekil banget sih jadi cewek"

"Kasian nggak punya pacar"

"Sok-sokan ranking 1 tapi terima raport aja ambil sendiri"

Dan masih banyak cacian lainnya yang membuat hati Senja teriris.

Diantara kalian emang ada sekuat dan setegar Senja?

----

Vote dulu baru lanjut hihi

Cepetan vote dan comment!

Oke-oke lanjut:)

Pergantian jam pun sudah dari tadi, berarti sekarang sudah waktunya istirahat.

Senja pun butuh asupan, dia juga manusia biasa yang butuh makan. Karena tadi tak sempat makan, akhirnya ia memutuskan untuk ke kantin.

Tapi..ya..lagi...lagi...dan lagii...

Baru saja Senja yang hendak duduk langsung mendapat siraman minuman di rok nya.

Basah? Yaiyalah bambang BASAH.

"Lu ngapain ke Kantin sampah!" kata orang tadi yang menumpahkan minuman ke rok Senja.

"Iya Ra, aku pergi" balasnya tiba-tiba Senja dibarengi senyuman.

Senyuman itu..

Senyuman yang menguatkannya.

Ia juga lelah, ia juga manusia biasa, ia juga ingin semua ekspektasi nya terealisasi kan.

Tapi kenapa takdir selalu berpihak pada orang jahat?

Apa ia harus jahat dulu baru semua orang menyukainya? Apakah harus jahat dulu baru orang-orang mau temenan dengannya? Apa iya harus JAHAT DULU?!

Saat Senja lewat di koridor sekolah, ia sudah tahu bakal terjadi apa.

"Guysssss anak panti lewat sini tuh"

"Kasian banget yah, pasti diusir dari kantin"

"Kalau nggak punya uang nggak usah sok pakai ke kantin hahaha"

Tak menghiraukan nya, Senja hanya berlalu lalu menuju kembali ke kelasnya.

~
Senja sudah kebal, sedari kecil memang sudah di caci, dibenci oleh semua orang.

Bahkan keluarga pun.

"Heii..awassss!"

-TBC-

Jangan lupa follow akun kami @Strawberry21_  @HeristaYupi5

Dan nantikan kisah kelanjutan Senja dan..