MBIMH - 2

84 22 18
                                    


Selamat membaca...

-


-





-

Abimana dan sang Ayah turun bersama dari dalam mobil yang terparkir di halaman gedung besar Perusahaan WJY Corp. Merapikan jas nya sebentar lalu melangkah dengan berwibawa masuk ke dalam lobby kantor. Beberapa karyawan yang berlalu lalang disana membungkuk hormat saat Abimana dan sang Ayah melewati mereka.

"Mohon maaf pak, lift sedang di perbaiki. Mohon tunggu sebentar. Jika ingin lebih cepat, lift khusus karyawan tidak ada masalah" Ucap Dyo yang sedang memantau perbaikan lift khusus para petinggi.

Abimana menghela nafas nya.

"Yaudah Yah, Kita gunakan lift karyawan aja dari pada nunggu lama" Ucap nya.

Sang Ayah mengangguk. Mereka berdua melangkah menuju lift karyawan dekat dengan lobby.

Menunggu giliran, Abimana dan Ayah berdiri melihat tanda panah yang mengarah ke bawah.

Ting!!!

Saat pintu lift terbuka, tubuh Abimana mematung begitu juga dengan perempuan yang berada di dalam lift yang kini menatap Abimana dengan pandangan yang sulit di deskripsikan.

"Mas, ayo masuk" Ucapan Ayah membuyarkan lamunan Abimana.

Saat Abimana masuk, Renata buru-buru keluar dari dalam lift dan berlari ke lobby.

Pintu lift tertutup, Abimana segera menghadap pada sang Ayah.

"Itu salah satu karyawan disini? Kok Abi baru lihat"

"Dan bukan nya dia miss runner up kelima ya"

"Bukan Mas, dia salah satu kandidat yang melamar buat jadi sekretaris kamu" Ucap Ayah.

Pintu lift terbuka. Ayah lebih dulu melangkah keluar dari lift dan di susul oleh Abimana.

"Maksud Ayah dia calon sekretaris Abimana?"

"Masih kandidat yang belum pasti. Awal bulan nanti Ayah mau interview mereka langsung. Biar Dyo yang atur jadwal n-"

"Jangan!!"

Mereka sudah sampai di ruangan pimpinan dengan ruang Abimana di samping sang Ayah.

Ayah mengerutkan kening nya saat Abimana tiba-tiba meninggikan suara nya dan menyela ucapan sang Ayah.

Abimana yang melihat ekspresi sang Ayah pun langsung membenahi sikap nya.

"Maaf Ayah. Maksud Abi, satu minggu aja lagi interview nya, gak perlu Ayah yang turun langsung. Abi aja juga bisa Yah, kan ini bakal yang jadi sekretaris Abi. Nanti Abi minta Dyo nemenin Abi. Jadi gak perlu nunggu sampe awal bulan. Satu minggu lagi juga gak papa" Ucap Abimana dengan sopan. Merasa bersalah dengan nada bicara nya tadi.

Ayah menggedikan bahu nya dan duduk di kursi nya.

"Yaudah kalau Mas emang gak ada kerjaan penting. Hubungi Dyo buat ngehubungin para kandidat" Ucap Ayah.

My boss is My Husband (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang