satu

2.3K 116 2
                                    

   "Eomma jangan pergi hiks ~" tangisan namja bernama jeon jungkook memenuhi rumahnya. Kedua orang tuanya terlibat kecelakaan saat pulang dari pasar. Pekerjaan orang tua mereka adalah pedagang yaitu menjual bahan bahan masakan. Seokjin hanya bisa mengusap punggung sang adik tercinta. Seokjin harus bisa menguatkan hatinya melihat adiknya menangis. Ditambah orang tuanya pergi meninggalkan dirinya dan jungkook. Sekarang jungkook adalah tanggung jawabnya.

   Jeon seokjin adalah putra sulung keluarga jeon yang sangat dibanggakan kedua orang tuanya. Karena seokjin adalah anak yang pintar sehingga seokjin mendapat beasiswa bersekolah di universitas ternama di korea selatan ini. Seokjin terkenal di universitasnya karena seokjin sering ikut berpastisipasi dalam berbagai perlombaan. Ramah, mudah tersenyum dan disayangi seluruh dosen, bahkan seluruh dosen mengenali seokjin.

   Sedangkan jeon jungkook adalah putra bungsu keluarga jeon. Jungkook sering manja dengan seokjin karena seokjin satu satunya hyung yang dia miliki. Jungkook juga orangnya tidak nakal dan selalu nurut apa yang seokjin dan orang tuanya perintah. Jungkook beda 5 tahun dari seokjin dan sekarang usia jungkook masih 15 tahun.

   "Kookie biarkan eomma dan appa beristirahat dengan tenang ya. Kalau kookie sedih seperti ini, eomma dan appa pasti tidak akan tenang disana" Seokjin memeluk jungkook dari samping, sedangkan jungkook masih  melihat peti mati orang tuanya masuk keliang lahat. Mereka tidak ingin dikremasi, jadi kedua jenazah orang tuanya dimakamkan saja.

  Setelah dimasukkan kedua jenazah tersebut, tempat liang lahat itu ditutup dengan tanah. Seokjin dengan cepat memeluk jungkook yang memberontak ingin melarang orang orang mengubur kedua orang tuanya.

  "HIKS JANGAN KUBUR HIKS!!! NANTI EOMMA SAMA APPA TIDAK BISA BERNAFAS HIKS YAAA!!! KALIAN HENTIKAN HIKS!!! HYUNG HIKS!!! Jin hyunghhh~" Suara jungkook mengecil dan ternyata jungkook pingsan. Seokjin yang panik langsung menggendong jungkook ke dalam mobil untuk dibawa kerumah.

      

.....

    Saat seokjin tiba di rumah, tas dan koper miliknya dan juga jungkook sudah berada di teras rumah. Jungkook masih berada di punggung seokjin dan karena berat seokjin menurunkan jungkook lalu menyandarkan tubuh jungkook ke dinding agar tidak jatuh. Tak lama datanglah pemilik kosan dengan wajah yang marah.

   "Ahjumma, kenapa barang kami ada diluar?" tanya seokjin yang hanya dibalas decihan oleh sang pemilik kosan.

    "Siapa suruh belum membayar uang sewa bulanan? Saya sudah memberi kesempatan kepada orang tuamu. Katanya besok, minggu besok, bulan besok, atau jangan jangan tahun besok? Itu saja yang dikatakan oleh orang tuamu. Saya tidak mau tau kalian angkat kaki dari kosan saya!" Ujar ahjumma itu dengan nada bentakannya kepada seokjin.

   "Tapi kami sedang ada kemalangan ahjumma. Orang tu-... "

     "Saya tidak mau tahu dan tidak peduli. Saya butuh uang. Siapa sih yang tidak butuh uang di zaman modern sekarang ini? Sudah saya pergi dulu " ahjumma itu menutup pintu kosan tersebut lalu menguncinya dan berlalu meninggalkan seokjin yang merosot jatuh ke bawah.

   "bagaimana ini hiks.. Kemana aku hiks harus pergi hiks... "

Seokjin mengusap air matanya yang keluar takut jungkook melihatnya. Seokjin berdiri lalu berjalan dan duduk disamping jungkook yang tertidur. Seokjin mengambil sesuatu dari saku hoodienya lalu mengarahkan ke hidung jungkook.

   Tidak lama jungkook bangun lalu menoleh kearah seokjin sambil memeluk seokjin.

   "Hyungie, kita dimana? Kok tidak masuk? Terus ini koper sama tas kenapa ada diluar?" tanya jungkook pada seokjin. Seokjin menoleh kearah jungkook lalu menangkup kedua pipi bunny adiknya.

   "Kookie~ Kata ahjumma kosannya sudah disewakan ke orang lain" ujar seokjin dengan senyum paksa.

   "Tapi kan kita yang tinggal disini hyung"

   "nee~ hyung juga berpikir begitu, tapi kata ahjummanya yah begitu. Orang yang mau menyewanya sudah membayar sampai lunas sedangkan kita. Belum~ "

   "Terus, kita mau kemana hyung? Kita tidak punya tempat tinggal lagi?" Tanya jungkook dengan ekpresi sedih.

  "Uljima saeng, hyung punya sahabat. Mungkin dia mau menolong kita untuk sehari ini. Rumahnya tidak jauh dari komplek perumahan kita. Kajja kita pergi! "

  Jungkook tahu kalau seokjin menangis tadi karena terlihat dari kedua mata seokjin yang masih berkaca kaca. Jungkook sangat bersyukur memiliki hyung yang sangat luar biasa melindungi dirinya.

  "Hyungie, kalau mau menangis atau mau menceritakan sesuatu hal yang menjanggal di dalam hati hyung. Cerita saja dengan kookie, kookie siap dengan senang hati mendengarkan hyung. Siapa tau kookie bisa membantu hyung kan?" Ujar jungkook dengan senyum manisnya.

 Siapa tau kookie bisa membantu hyung kan?" Ujar jungkook dengan senyum manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     "Gomapta saeng"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    

Each Other( END )✅ & AKYS (Arti Keluarga Yang Sebenarnya ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang