Sebelas

557 60 13
                                    

Pulang dari tempat kerja, jimin kembali kerumah sakit untuk membicarakan tentang penyakit seokjin kepada sungmin. Bagaimana pun juga, jimin ingin seokjin sembuh. Jimin tidak ingin lagi merasakan namanya kehilangan.

  "Samchon, aku ingin seokjin di operasi secepat mungkin. Sebelum penyakitnya semakin menyebar samchon. Aku sudah menabung untuk biaya operasi untuk seokjin. Apapun akan aku lakukan samchon, tidak peduli harus menjual mobil kesayanganku" ujar jimin dengan serius menatap mata Sungmin.

Sungmin menatap jimin yang duduk di depannya dalam ruangan yang bersih tersebut.

"Sebaiknya jiminie beritahu keluarganya dulu. Memangnya, dia sudah memberitahu tentang penyakitnya denganmu, jiminie...?" Tanya sungmin pada jimin yang menggeleng mendengar pertanyaan dari sungmin.

"Jinnie masih berusaha untuk menyembunyikannya samchon" ujar jimin dengan nada lesu.

 "Biasanya yang samchon tahu, jika seseorang bersikap seperti itu karena dia tidak ingin orang yang dia sayangi khawatir atau sedih, jiminie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Biasanya yang samchon tahu, jika seseorang bersikap seperti itu karena dia tidak ingin orang yang dia sayangi khawatir atau sedih, jiminie. Pasti dia sangat menyayangimu dan keluarga nya" Jimin menarik nafas dengan berat.

"Tapi samchon, itu cara yang salah" keluh jimin seperti bergumam karena benci diperlakukan seperti itu.

















Ke esokan harinya seokjin beserta yoongi datang menemui sungmin. Sejenak Sungmin mengamati namja yang mampu membuat jimin bisa melakukan apa saja demi kesembuhannya.

"Waktu itu, kau tidak menebus obatmu?" Tanya sungmin pada seokjin yang menundukkan kepalanya sedangkan yoongi menatap keduanya bingung.

"Maaf uisa nim"

"Seokjin ah, bukan itu yang ingin saya dengar. Kau boleh meminta pertolongan pada saya, saya siap membantu biaya operasi anda. Dan keluargamu juga harus tahu kondisimu"

"Apa maksud uisa nim? Saya tidak mengerti?" Sahut yoongi bingung.

"Itu sangat tidak mungkin, uisa nim"

"Apa yang tidak mungkin, jeon seokjin? Uisa nim...,?" Tanya yoongi. Seokjin menghela nafas lalu menceritakan semua tentang penyakit sialannya pada yoongi. Yoongi berhak tahu karena seokjin menumpang di rumah yoongi, dan seokjin tidak ingin lagi merepotkan yoongi.

"Saya sudah tidak memiliki orang tua, uisa nim. Orang tua saya meninggal dunia disaat saya berumur 20 tahun. Adik saya pun tidak boleh sampai tahu, adikku akan hancur karena sedih mengetahui penyakit sialan ini" seokjin bahkan tidak mampu membayangkan wajah rapuhnya jungkook.
Seokjin tidak ingin membuat jimin dan jungkook cemas.

"Tapi cepat atau lambat, mereka berdua pasti tahu jinnie" sahut yoongi yang menatap seokjin sendu.

"Apa kau tahu, saat ini jimin sedang berusaha menjual mobil kesayangannya demi biaya operasimu, seokjin"

Each Other( END )✅ & AKYS (Arti Keluarga Yang Sebenarnya ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang