"Aku di mana? Tempat apa ini?!"
Taehyung melihat hamparan rumput luas. Pepohonan menjulang tinggi, di balik kegelapan. Samar-samar, ia banyangan hitam. Tidak jauh dari tempatnya berdiri. Didorong rasa penasaran, Taehyung berjalan maju mendekatinya.
"Jisoo?"
Segaris senyum, terukir di wajah gadis itu. Melihat Taehyung menatap kearahnya.
"Jisoo-shi, tunggu!"
Taehyung berlari mengejar Jisoo, menyusup dalam kegelapan. Gerakannya sangat cepat, Taehyung sedikit kewalahan dengan pohon-pohon, yang menghambat pergerakannya.
"Yakk, ketangkap kau. Gadis nakal!"
Taehyung berhasil memeluk gadis itu dari belakang. Namun beberapa detik kemudian, tubuh Jisoo luruh, menjadi partikel kecil, sebelum akhirnya menghilang.
"Jisoo-shi, oddieyeo?"
Taehyung mengendarkan pandangan ke segala arah. Tidak ada lagi banyangan gadis itu. Ia hanya berdiri seorang diri, di tengah rimbunan pohon. Taehyung terus memanggil nama Jisoo. Berharap ia mau datang menemuinya lagi.
*****
Seorang gadis cantik menuangkan sebotol anggur dalam gelas. Lalu menyerahkan pada namja duduk di sebelahnya.
"Kau bilang bocah itu masih hidup?" tanya Yonggi, meraih segelas wine yang di sodorkan padanya..
"Apa rencana hyung selanjutnya?"
"Tunda keberangkatan kita ke moscow. Aku ingin bermain-main dulu dengan bocah itu" ucap Yonggi, menengak habis minumannya.
"Apa yang akan Hyung lakukan?" Yonggi tersenyum smirk, sembari memutar gelas di tangannya.
"Aku dengar dia mempunyai tunangan yang cantik. bawa dia ke hadapan ku---" Yonggi menaruh gelas diatas meja. Lalu mendongak menatap Namja di hadapannya.
"Jungkook-ah" Imbuh Yonggi.
"Nee hyung, perkataan mu adalah perintah bagiku!" ucap Jungkook, kemudian berdiri.
"Kita, akan bertemu lagi Kim Taehyung"
******
"Kau, sudah sadar?" tanya seorang Namja mengenakan jubah putih, melihat Taehyung mulai membuka mata.
"Aku dimana?"
"Kau berada di rumah sakit. Sudah hampir satu bulan di sini. Kau selalu menyebut nama Jisoo"
Taehyung melirik name tag di jubah putih Namja itu bertuliskan "Jung Heosok" Ia bangun dari tidurnya, seraya memengangi kepala terasa nyeri.
Ceklek
Taehyung mengalihkan atensi, mendengar suara pintu terbuka. Gadis cantik menyebul dari baliknya.
"Nona Jisoo, kau sudah datang." ucap dokter JH juga menoleh kearah pintu.
Taehyung tercengang melihat keadaan Jisoo. Tubuh kurus, wajah pucat, di tambah lingkar hitam di matanya. Mendankan gadis cantik itu kurang istirahat. Jisoo menganyunkan kaki mendekati Taehyung. Dokter JH pamit pergi, setelah memeriksa keadaan Taehyung.
"Chagiya, ghawae---" perkataan Taehyung tertahan, karna Jisoo langsung memeluknya.
"Aku pikir. Aku tidak akan bisa melihat mu lagi. Oppa, hikss ...." ucap Jisoo, sudah terisak.
"Tenanglah, ghawaechana."
Taehyung mengelus surai panjang Jisoo tergerai indah. Kemudian melepaskan pelukan dan mengusap lembut air mata Jisoo.
"Uljima!"
Taehyung tersenyum di depan Jisoo. Agar gadis itu tidak lagi, mengkhawatirkan keadaannya.
"Aku merindukan mu oppa."
Taehyung menarik tangan Jisoo mendudukkan gadis itu diatas pangkuannya.
"Aku juga baby"
Cupp
Taehyung mengecup singkat bibir Jisoo, membuatnya membulatkan mata terkejut. Taehyung terkekeh geli melihat wajah schok Jisoo yang nampak lucu.
"Ih oppa. Ini kan di rumah sakit!" ucap Jisoo seraya memukul dada bidang Taehyung.
"Akhhh, sakit sayang!" pekik Taehyung sembari memejamkan mata.
Sebenarnya pukulan kecil Jisoo tidak berdampak apa-apa baginya. Tapi Taehyung ingin menjahili tunangannya.
"Sakit? Dimana yang sakit oppa?" tanya Jisoo khawatir.
"Akhh, sayang sakit sekali! bisa tolong buka kancing baju ku. Rasanya sesak, aku kesulitan bernafas."
Karna panik Jisoo langsung membuka satu-persatu kancing baju Taehyung, hingga terpapang roti sobek miliknya. Jisoo menengak saliva kasar melihat Abs Taehyung.
"Waeyo baby? Kau Merindukan sentuhan ku. Eohm?" ucap Taehyung dengan tatapan mengodanya.
"Maaf, sepertinya saya ketinggalan sesuatu."
Kedatangan dokter JH secara tiba-tiba, memasuki kamar Taehyung, membuat dua sejoli itu sontak terkejut. Jisoo segera beranjak dari pangkuan Taehyung.
Taehyung buru-buru memasangkan kancing bajunya kembali.
"Apa kedatangan saya menganggu kalian?" tanya dokter JH.
*****
"Oppa, buka mulut mu! ayo makan. Aaaaa"
Jisoo membuka mulut, seraya menyodorkan satu sendok penuh berisi bubur. Ya, begitu dokter JH keluar. Tidak lama kemudian, seorang perawat datang membawa makanan.
Taehyung mengambil mangkuk dan sendok di tangan Jisoo, menaruhnya diatas nakas.
"Aku mau pulang!"
Jisoo mengerlingkan mata malas. Bagaimana mungkin, Taehyung meminta untuk pulang. Sedang dia baru saja sadar dari komanya.
"Tidak! Oppa harus banyak istirahat, agar cepat pulih."
Taehyung menghela nafas kasar, menarik tangan Jisoo mendudukkan di pangkuannya.
"Kau tahu kan, kalo aku tidak bisa tidur sendirian. Rumah sakit ini terlihat menyeramkan. Bagaimana jika tempat ini ternyata berhantu?" rengek Taehyung, kemudian menenggelamkan wajah di ceruk leher Jisoo.
"Oppa, ngak usah ngaco deh! Sejak kapan kau takut han--aahhh"
Taehyung menggigit kulit leher Jisoo gemas, dengan tangan bergerak mengelus paha mulusnya.
"Aku, merindukan sentuhan mu baby" bisik Taehyung dengan nada sensualnya.
"Ssshhhh .... Oppa. Jangan di sini! Aku takut dokter JH nanti kembali lagi .... Aaahhhh"
Taehyung mendongak menatap Jisoo sedang terengah, dengan mata terpejam dan mulut setengah terbuka.
"Sial, kenapa dia terlihat seksi" kata Taehyung dalam hati.
Taehyung menyambar bibir mungil Jisoo. Melumat dan mengecapnya, tanpa memberi celah sedikitpun untuk mengambil nafas.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/275071584-288-k649519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
ФанфикFollow dulu baru baca😊 Taehyung berusaha menyelamatkan tunanangannya Jisoo yang di culik mafia. Ia merasa bersalah, karena tidak bisa menjaga kekasihnya dan terseret dalam mission kasus yang di hadapinya. Taehyung mendapatkan misi menangkap seoran...