"Yaudah gw duluan ya"
"Ok daa"
Mereka pun pulang dan di saat itu semua juga sudah pulang dan Indo bukannya menyapa tapi langsung ke kamar
*BRAK*
"Dia mungkin sedang stress"
"Aku akan melihatnya"
"Eh jangan,nanti kamu kena mental"
"Aku kakaknya,jadi jangan atur aku!"
"Baiklah"
*tok tok*
"Indoo,buka pintunyaa"
"Gak mau!"
"Buka Indo,ini Belgia!"
"Pokoknya gak mau!"
"KAMU MAU MEMBANTAH!?"
"Pokoknya gak mau buka tetap!"
"BUKA ATAU KU DOBRAK!"
"Aku tidak ingin membuka!!"
"CEPAT!!"
"Pokonya enggak!!"
*BRAK*
"Sudah ku duga kau tidak ingin membukanya-"
Sesaat di dobrak,pintu kamar Indo lepas dan Indo sedang keadaan berbaring dan bekas perban di mana mana
"Apa yang terjadi....."
"Aduh,kak Belgia,rusak kan pintunya Indo"
"Iya iya,nanti aku perbaiki Mal"
"Yaudah"
Belgia mendekati Indo tapi Indo menghalanginya dengan mengeluarkan pistol entah darimana
"Menjauh atau ku tembak"
"Jangan membantah"
"Kakak pilih menjauh atau ku tembak?"
"Ini tidak lucu!"
Belgia berusaha menghentikannya tapi Indo masih diam dan masih mengarahkan pistol tersebut ke arah Belgia
"Indo,turunkan itu!"
"Tidak akan!"
"Jangan membantah!"
"Yang penting tidak akan ku turunkan!"
Belgia pun memukul tangan Indo dan pistol tersebut terpental ke bawah dan Belgia mendekati Indo
"Hah....."
"Kali ini kau tidak bisa menghalangiku"
"M-maafkan aku"
"Kenapa kau membantah ku tadi?"
"Jawab aku!"
"Maaf kan aku" *bicara dalam hati*
"Jawab!"
*Slpak*
"TADI KAU MEMBANTAHKU,SEKARANG KAU TIDAK INGIN MENJAWABKU!!"
"M-maaf"
"MAAFMU TIDAK BERGUNA!"
"Jika maafku tidak berguna,lalu kenapa kau baik kepadaku tadi siang"
"KELUAR DARI KAMARKU!!"
Belgia pun keluar dari kamar Indo dan papa Asean menasehati Belgia dan Belgia mulai paham tentang indo sekarang
"Sayang"
"Aku sedang sibuk!"
"Sayang,ini papa"
"Aku bilang aku sedang sibuk!"
