Hehe, maapkeun sayee baru update lagi.😩☝🏻
Okelah, Happy Readingg!🦋✨
---
"MAMAH!"
Anindya berteriak marah. Kenapa dia harus melihat orang yang dipanggil mamah sedang bercumbu mesra dengan seseorang yang tidak ia kenal?Ayu yang mendengar teriakan tersebut langsung gelagapan.
"Apa maksud dari semua ini, Mah? Jadi ini yang Mamah bilang sibuk, Hah?!" Cukup! Selama ini dia cukup bersabar dengan kelakuan Mamahnya yang tidak peduli tentang dirinya. Selalu saja beralibi kalo dia sibuk, semua itu bullshit!
"A-anindya, M-mamah bisa jelasin semua ini Nak." ujar Ayu gemetar. Dia tidak menyangka akan dipergoki oleh anaknya sendiri.
"Cukup, Mah! Aku gamau denger penjelasan Mamah, aku benci Mamah." ujar Anindya sambil bergegas keluar dari ruangan.
Ayu yang ingin mengejar Anindya itu pun tertahan, karena tangannya ditarik oleh Pria yang bersama nya tadi.
"Udah, biarin aja. Biar dia nenangin diri dulu." ujarnya.
"Tapi, Mas! Aku takut anak aku kenapa-napa. Ini juga salahku, kenapa enggak cerita ke Anindya tentang masalah ini." ujar Ayu pelan sambil menahan isak tangisnya.
Lelaki tersebut membuang nafas perlahan dan mengusap pelan rambut istrinya, lalu memeluknya. Yahh ... ini Papa Anindya yang sudah lama menghilang. Lalu ia menghubungi anak buahnya untuk mengejar kemana perginya Anindya.
"Aku tau kok. Dia juga putri ku. Sebelumnya kita udah bicarain masalah ini 'kan?"
Ayu mengangguk pelan.
"Kalo saja Anindya tidak kesini, mungkin enggak sekacau ini, Mas. Padahal kita ingin memberinya suprise, malah sekarang ... Hancur berantakan."
"Yaudah, kita selesaikan dirumah ya? Kita jelasin semua ke Anindya." Ujarnya lalu menggenggam tangan Ayu dan keluar dari ruangan tersebut menuju rumahnya.
Ayu mengangguk lemah. Sudah cukup tentang Anindya yang tidak mendapatkan perhatian dari orangtua nya. Dia menyesal, kenapa tidak memperhatikan anaknya sedari dulu.
---
Anindya menatap datar orang yang menghalangi jalannya. 'Mau apalagi, sih?' pikirnya.
"Minggir! Gue mau lewat!"
"Anda tidak diizinkan untuk pergi kemana pun, Nona. Sebaiknya Anda ikut saya pulang kerumah."
"Rumah? Rumah apa yang kalian maksud?" Anindya tertawa remeh.
"Bahkan orangtua gue nggak peduli sama kehadiran gue. Mereka sibuk kerja, kerja, dan kerja. Gue muak! Jadi, biarkan gue lewat."
"Anda harus ikut dengan kami."
"Ming--" Belum siap Anindya mengatakan sesuatu, dirinya dibuat terkejut oleh Pria yang tadi menghalangi nya. Dirinya digendong seperti karung beras.
"LEPASIN GUE BANGSAT! GUE MAU PERGI!" Teriak Anindya.
Pengawal tersebut diam, dan membawa Anindya masuk kedalam mobil lalu menjalankannya menuju rumah Ayu.
Anindya menangis. 'Kenapa semesta tidak adil kepadanya?'
---
Maaf, kalo part ini cuma sedikit. Soalnya otak saya lagi buntuu, kelamaan ga nulis. jadi gini😩☝🏻.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mom [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA! ] [ JANGAN PELIT VOTE! JANGAN SIDER YAWW ] "Selamat ulang tahun, Mama," lirih suara Anindya. Dia menggerakkan sebuah kotak dengan bungkus kado yang tidak rapi ke hadapannya. Sejak tadi dia sembunyikan di balik punggungnya. Ada...