Halo! Selamat datang di cerita baru ku.
Semoga suka yah.
Happy Reading💕----
"Aku hanya ingin mama menganggapku, itu saja." -Anindya.
"Anindya! Ayo, Sayang! Mama telat nih,"
"Sebentar, Ma!"
"Mbok, tolong lihat Nindy, ya."
"Iya, Nya."Pagi yang biasa seperti pagi-pagi sebelumnya. Pagi ini dan pagi kemarin diisi oleh suara nyaring Ayu memanggil Anindya.
Jarum jam mendekat ke angka 7, Anindya belum datang ke ruang makan.
"Pagi, Mama."
Anindya akhirnya muncul juga. Gadis imut itu membetulkan sebentar kerudung mini yang menghiasi kepalanya.
Senyum mengembang dari mulut mungilnya. Sumringah! Itu yang terpancar jelas di wajahnya. Ada hasrat yang ingin diutarakannya, namun tertunda. Ayu sedang sibuk menerima telepon dari seseorang. Hanya rambut terurai dan punggungnya yang bisa dipandangi Anindya.
"Oke. Gini aja, Bram. Kamu temui dulu Bu Liz dan rekan-rekannya. Saya akan kesana sesegera mungkin. Oke, Bram? ... Oke. Thanks."
"Mama ..."
Anindya masih tersenyum. Sumringahnya masih ada di wajahnya, masih berharap ada senyum yang sama di wajah Ayu.
"Hei, Sayang. Sori, ya. Mama harus pergi sekarang. Kamu, sih. Bangunnya telat. Rajin belajar, Baik-baik main sama teman. Kalau Tante Rosa belum jemput jangan keluar kelas, Understood?"
Anindya mengangguk. Dia mengerti wejangan panjang-lebar yang telah dihafalnya di luar kepala.
Ada senyum itu memang di wajah Ayu, tapi bukan bentuk senyum itu yang diharapkan Anindya. Ada kecupan itu di kening dan pipinya senantiasa, tapi dingin yang dirasakan Anindya.
Ayu bergegas melebarkan langkah. Kunci mobil yang terletak di atas kulkas cepat di sambarnya. Anindya hanya mampu menangkap bayangan tubuhnya.
"Selamat ulang tahun, Mama," lirih suara Anindya.
Dia menggerakkan sebuah kotak dengan bungkus kado yang tidak rapi ke hadapannya. Sejak tadi dia sembunyikan di balik punggungnya. Ada bening di kelopak matanya.
"Anindya sayang Mama." Semakin lirih suara Anindya.
Air jatuh dari matanya mengaliri dua pipi chubby-nya. Setelah itu tidak lagi lirih. Anindya diam hingga makan pagi usai ditunaikan.
SPAM KOMEN NEXT DONG! BIAR SEMANGAT NULIS NYA. KASIH BINTANGNYA JUGA YAA.
THANKS FOR READING💕
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mom [HIATUS]
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM BACA! ] [ JANGAN PELIT VOTE! JANGAN SIDER YAWW ] "Selamat ulang tahun, Mama," lirih suara Anindya. Dia menggerakkan sebuah kotak dengan bungkus kado yang tidak rapi ke hadapannya. Sejak tadi dia sembunyikan di balik punggungnya. Ada...