Holla guys! Maaf baru balik hehe. Sibuk soalnya.
Yuk di pencet tanda bintangnya. Jangan pelit-pelit!
TYPOOO BERTEBARANNN!
Happy Reading💕
---
"Apa kau tak bisa meluangkan sedikit waktumu untukku, Mah?"
-Anindya HumairaDua belas tahun kemudian ...
Anindya meringis pelan, sambil melirik ke arah jendela Bus yang di naiki nya. Dia berpikir sejenak tentang Mamahnya.
'Mah, mengapa kau jarang melihat keadaan anak mu ini? Sesibuk itukah dirimu? Apa menurutmu aku ini tak penting?' Batin Anindya.
Ya, sekarang Ayu tengah bekerja di luar kota. Dia jarang sekali pulang. Terkadang sebulan sekali, terkadang empat bulan sekali. Sangat jarang. Miris? Memang. Anindya sudah kebal dengan semua ini.
Seketika, dia teringat dengan Papahnya. Sudah lama dia tidak bertemu dengannya. Dan dia rasa, dia tak pernah bertemu dengan Papahnya. Dia sangat merindukan Papahnya. Sangat.
Dia ingin menemui Papahnya, namun, keadaan dia saat ini tak memungkinkan untuk bertemu dengan Papahnya. Ya, Tante Rosa akhir-akhir ini sibuk. Dia tak ingin merepotkan Tante nya itu. Tante nya punya kehidupan yang lain. Bukan untuk mengurus hidupnya saja. Dia mengerti. Dia bukan bocah 4 tahun lagi. Dia sekarang sudah kelas 2 SMA. Tahun demi tahun terlewati dengan cepat. Yah ... Tapi, semuanya tak berubah.
Dia menghembuskan napas perlahan. Mau sampai kapan semuanya begini? Oh, ayolah. Dia ingin seperti teman-temannya. Yang selalu di perhatikan oleh orang tua nya. Tapi, keadaan yang membuatnya begini.
Bus pun berhenti tepat di depan rumahnya. Dia pun turun dan menghembuskan napas pelan sambil menatap rumah yang berdiri megah di depannya. Mobil-mobil yang berjejer penuh di garasi. Tapi, tak satu pun mobil yang bisa di bawa oleh Anindya. Yah, dia tak bisa mengendarainya. Dia ingin Mamahnya yang mengajarinya. Tapi, itu hanyalah sebatas khayalan dia semata. Miris? Sudah tentu.
"Eh. Non sudah pulang?" tanya satpam yang berada di rumahnya.
Anindya mengangguk, tersenyum tipis ke satpam tersebut, lalu berjalan cepat masuk ke dalam rumahnya.
"Kasian Non Nindy ... "
----
"Assalamualaikum, Bi." ucap Nindy sambil menyalami pembantu di rumahnya. Bi Ijah. Bi Ijah sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.
"Wa'alaikumussalam, Non. Eh, udah pulang? Mau makan dulu ngga?" jawab Bi Ijah sambil menyalami Anindya.
Anindya menggeleng pelan. "Gausah, Bi. Tadi aku udah makan kok,"
"Kalau begitu, Non ganti baju dulu sana habis itu istirahat ya." Bi Ijah tersenyum sambil menatap Nindy.
"Hm. Yaudah, kalo gitu Nindy masuk kamar dulu ya, Bi? Cape." Nindy pun bergegas menuju kamarnya.
----
Keesokan harinya ...
"Non! Bangun Non! Sudah pagi. Non ga berangkat sekolah?" teriak Bi Ijah dari luar kamar Anindya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mom [HIATUS]
Подростковая литература[ FOLLOW SEBELUM BACA! ] [ JANGAN PELIT VOTE! JANGAN SIDER YAWW ] "Selamat ulang tahun, Mama," lirih suara Anindya. Dia menggerakkan sebuah kotak dengan bungkus kado yang tidak rapi ke hadapannya. Sejak tadi dia sembunyikan di balik punggungnya. Ada...