The Second Dream : 00

28K 785 33
                                    

Haechan hidup sendirian didalam sebuah apartemen yang cukup luas, kerja keras dari usahanya selama ini.

Keluarganya sebenarnya kaya, ayahnya memiliki sebuah perusahaan pengemban  batu bara tapi dia lebih baik membeli sesuatu dengan uangnya sendiri.

Tinggal di apartemen Seorang diri membuat Haechan merasa puas, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan tanpa terganggu.

Contohnya seperti sekarang dia sedang menaik Turunkan tubuhnya sambil menengadah keatas.

Lubangnya terisi sebuah dildo yang lumayan panjang.

Haechan seorang gay, walau begitu kedua orangtuanya tak tahu menahu dirinya tak suka wanita malah suka ditusuk.

Makanya dia lebih baik tinggal sendiri daripada harus tinggal dengan kedua orangtuanya.

Dia lebih bebas berfantasi ria.

Tapi walaupun begitu dia belum pernah melakukan seks dengan pria lain.

Karna banyak alasan. Satu, wajahnya cukup terkenal dikalangan entertainment, wanita dan masyarakat.

Kedua, Sepertinya dia belum pernah mendengar ada seorang gay disekitar tempatnya tinggal.

Walau Haechan hanya bermasturbasi dengan alat seks itu tak memuaskan dirinya, dia ingin yang nyata.

Tapi dia masih sayang nyawa, dan juga masih sayang kedua orangtuanya,.

Haechan dari kecil sudah kelainan, tapi walaupun begitu dia masih sanggup menutupi semuanya, bercengkrama dengan para wanita murahan yang sok seksi dan sok imut.

Tapi sekarang di usianya yang beranjak dewasa, sudah cukup umur untuk menikah malah terjerumus dalam nafsu seorang diri.

Dia masih menganga, menjulurkan lidahnya sambil tersenyum cabul.

Saluran tv masih menyala menampilkan semacam video porno gay.

Haechan suka itu, suka melihat kedua pria saling berpelukan secara sensual, tapi lebih suka lagi jika dirinya yang berada diposisi sang submissive.

"Hhah Ahh~~." Setelah keluar cukup banyak, Haechan berhenti lalu memasukkan mainannya kedalam kardus setelah dia cuci bersih.

Lalu menidurkan dirinya karna letih akibat kegiatannya barusan.

Tak lama dia tertidur.

.

Akhir pekan Haechan biasanya pergi berlibur seorang diri, tapi sepertinya kali ini dia hanya ingin bersantai dirumah.

Bersiap sebentar untuk membeli keperluan rumah dan juga alat seks baru.

Dengan pakaian kasual, Haechan menyusuri setiap tempat membeli beberapa produk dan juga pakaian.

Memasuki sebuah toko mainan, Haechan suka bermain game apalagi diwaktu senggang.

Sesampainya dirumah Haechan lalu berkutak didapur, memasak semacam makanan ala italia yang rutin dia masak semingguan ini.

Karna tinggal sendiri mengakibatkan Haechan harus pintar memasak makanya dia ikut kelas memasak sesekali meminta ibunya mengajarinya.

Sebenarnya kedua orangtuanya telah bercerai, ibunya menikah lagi dengan seorang pria kaya yang lumayan tampan.

Walau begitu hubungannya dengan ibunya masih terbilang baik, tapi Haechan masih enggan kerumah baru ibunya.

Palingan dia hanya ketempat Ayahnya jika ada keperluan.

Setelah matang Haechan berjalan menuju kamarnya, makan sambil mengerjakan proyek yang baru saja dikirimkan oleh sekretarisnya.

Haechan menegakkan badannya, makanannya habis setengah jam yang lalu.

Proyek yang dia kerjakan pun hampir terselesaikan tinggal mencari beberapa hal penting dari perusahaan Ayahnya.

Haechan ingin mematikan komputernya tapi terhenti karna iklan yang menurutnya lumayan menarik.

Membaca setiap detail yang terterah, lalu memencet tombol yang sudah di tujukan.

Setelah beberapa menit aplikasi tersebut terpasang, Haechan memicingkan matanya melihat persyaratan yang terterah.

Dia harus membayar beberapa dollar, takutnya itu hanya sebuah tipuan.

Tapi karna tertarik akhirnya Haechan memenuhi semua persyaratannya.

Haechan mengumpat, bahkan setelah menunggu sejam setelah bertransaksi tak ada yang terjadi.

Padahal dia sudah tertarik pada Game seks tersebut.

Sebuah Game yang mampu memberikan pengalaman seks secara nyata.

Ya mungkin hari ini adalah hari sial baginya.

Dan sepertinya dia harus tertidur.

.

Ting!!!

Haechan cukup terganggu akibat suara yang berasal dari komputernya.

Mencoba membuka matanya secara paksa, lalu mencoba mematikan komputernya yang sedari tadi berbunyi.

"Uh? Pilih genre permainan?."

Haechan tak tahu apa maksud dari Game tersebut, dia hanya asal memilih akibat terlalu mengantuk.

'Taxi, Public sex.'

Memasuki alam mimpinya sekali lagi, Haechan mendengkur kecil.

Tanpa dia sadari dirinya telah masuk kedalam dunia lain.































Ku updet, ini vers kedua dan mimpi kedua.

Book ini mungkin bakal tamat di mimpi kedua or ketiga.

And Sepertinya bakal double up klau memungkinkan, bcs msih unmood.

Dan juga req klian, bru ku usahain buat alurnya.

Jdi stay tune aja.

Klau ada yg gak ngerti bisa coment ya.

So see ya.

The F*ck [ Lee Haechan] Harem!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang