The First Dream : 05 (1)

40.4K 1K 115
                                    

Haechan meratapi nasibnya di apartemennya, mengusap wajah dan menghela napas.

Dia kelelahan batin, fisiknya baik-baik saja. Tapi batinnya terguncang, siapa yang tidak terguncang saat memikirkan dirinya sendiri seperti seorang jalang yang haus akan penis berteriak seperti itu.

Memikirkannya membuat Haechan ingin membunuh dirinya sendiri, dia tidak menyangka akan hal itu.

Dia tidak lagi bermimpi selama dua hari, terakhir saat adegan di mana dia berada didalam kelas.

Entah kapan dia akan bermimpi lagi, dia rada trauma untuk tidur. Karna jika dia tertidur mimpi itu akan dimulai.

Wajahnya memerah menahan kantuk, kedua kantung matanya sangat kentara di bawah sana.

Kapan hidupnya akan normal kembali?

Tapi karna rasa kantuk yang luar biasa akhirnya dia tertidur di atas sofa.

.

Haechan mengernyitkan dahinya terganggu karna cahaya lampu yang menyilaukan matanya, dia menegakkan badannya dan melihat sekitar.

"Johnny?." Haechan tersentak, tubuhnya menegang dan wajahnya blank.

"Hum? Kenapa?." Haechan menggelengkan kepalanya, mencubit pahanya diam-diam, berpikir jika ini adalah mimpi.

Dia berada dalam ruangan seperti tempat mereka memeriksa kesehatan. Ada beberapa ranjang dan juga lemari kaca berisi obat-obatan.

"Baiklah, Haechan buka bajumu biar Saem memeriksamu." Haechan diam membeku, kepalanya masih blank dan juga dia tidak menyangka pria yang menjadi Ketua osis disekolahnya menjadi Guru didalam mimpinya ini.

"K-kau mengenalku?."

"Tentu, kau Haechan. Murid ku, iyakan?." Haechan menggeleng ribut, dia paham...dia benar-benar berada dalam mimpi baru.

Sialan.

"Jja buka bajumu Haechan."

Haechan masih tidak bergeming, dia duduk diatas kasur, tubuhnya lemas tak dapat digerakkan.

"Kau butuh bantuan?."

"Tidak. Tidak apa-apa." Haechan memperhatikan rentetan gerakan yang dilakukan oleh pria didepannya dia bernapas semakin cepat," Biarkan aku istirahat sebentar."

" Benarkah? "Kata Johnny sambil memasukkan tangannya ke dalam celana Haechan.

Haechan tersentak, mencoba memberontak tapi Tubuhnya lemas, benar-benar tidak bisa digerakkan, dan jari Johnny menyentuh bagian bawahnya tanpa sadar dia menjepit kakinya.

"Haechan?." Haechan merasakan rangsangan yang luar biasa, tubuhnya langsung memanas, lidahnya terjulur entah kenapa.

Wajahnya sayu karna nafsu, hanya karna panggilan kecil dari pria didepannya sudah membuatnya seperti ini.

"Haechan." Bagai hipnotis Haechan menegakkan tubuhnya mendekatkan dirinya kearah selangkangan Gurunya, membuka resleting celana sang Guru dengan giginya.

Penis besar berwarna fuchsia melompat keluar. Haechan menjilat bibirnya, berlutut dan mendekatkan wajahnya Setelah mendapat izin dari mata Johnny, ia membuka mulutnya untuk memegang kepala dan menjilat dengan lidahnya yang lembut.

Tanpa Haechan sadari lengan bawah Johnny, termasuk telapak tangannya, menjadi tentakel besar dan kecil, sebagian menembus kedalam anusnya.

Perasaan aneh dari lubang anusnya. Haechan ingin menoleh untuk melihat apa yang terjadi tetapi Johnny memasukkan penisnya jauh ke dalam mulutnya dan menghentikan gerakan Haechan.

The F*ck [ Lee Haechan] Harem!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang