Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namaku Huang Zitao. Pemuda yang katanya beruntung karena terlahir begitu kaya raya. Padahal nyatanya, aku tidak seperti yang mereka kira. Aku selalu berpikir, jika nasibku tidak seperti mereka. Bahkan selalu merasa iri dengan aktifitas-aktifitas yang mereka lakukan. Sedangkan yang ku lakukan, adalah memantau setiap kegiatan manusia sesuai perintah.
Dunia memang tidak selalu tentang manusia. Ada tumbuhan, hewan, benda mati, benda elektronik, pun dengan beberapa hal yang bagi sebagian orang tak masuk akal. Dan aku sangat menyadarinya. Aku seorang manusia. Tapi aku mempunyai kelebihan, yaitu; bisa mengenal manusia lain yang sangat di luar dugaan.
Sebagian orang menyebutnya manusia serigala. Bangsa itu kuakui benar ada kehadirannya. Karena itu, adalah alasan aku menjadi pemuda yang dikenal sebagai pemuda yang kaya raya. Tugasku begitu mudah, namun terkadang aku malas melakukannya. Aku sering kali ditugaskan mengamati, bahkan mengintai manusia yang diincar oleh sang alpha. Seperti sekarang, aku berada di dunia mereka. Telah kulalui hutan dan masuk ke bagian terdalam untuk bisa sampai ke tempat mereka. Dan untuk ke sekian kalinya, aku menghadapi Jackson si pengirim perintah. Dia yang biasanya bertemu denganku untuk memerintahkan sesuatu.
Wujudnya masih serigala. Aku menatapnya begitu dalam agar dia cepat-cepat berubah menjadi sosok sepertiku. Tak lama, dia berubah menjadi manusia.
"Apa lagi?" tanyaku.
"Sosok perempuan," jawabnya.
"Mate sang alpha?"
Dia menggelengkan kepala, membuatku sedikit was-was akan jawabannya. Karena sudah beberapa kali, dia menyuruhku mengintai manusia yang ternyata bereinkarnasi.
"Imbalannya lumayan. Kau bisa menjelajahi dunia jika saja kau tak menghambur-hamburkannya sedari awal," cetusnya.
Aku berdecak sebal. Sialan sekali manusia serigala yang berada di hadapanku ini. Sesekali ia memang datang ke rumahku untuk sekadar menikmati minuman keras, merokok, bahkan meniduri beberapa wanita. Dan setelahnya, hukuman pun dia terima karena telah melakukannya.
"Namanya Yang zi. Amati dia begitu seksama. Jika kau melihat tanda hijau di lehernya setelah kau menaruh batu ini di sekitarnya. Bawa dia ke hadapanku."
Seketika tubuhku mematung, kembali mencerna setiap ucapannya barusan. Terdengar begitu penuh tekanan. Sebuah perintah yang benar-benar harus aku lakukan.
"Manusia reinkarnasi?"
Jackson menggelengkan kepala. "Aku menyukainya. Kan ku buat dia sepertiku."
Aku menggelengkan kepala dengan cepat. "Kau tidak bisa merubah takdir seorang manusia biasa untuk bisa sepertimu, Jackson Wang."
Jackson terkekeh begitu sinis. Bola matanya menyala menandakan dia merasa marah dengan ucapanku yang barusan.
"Kau tak perlu mengajariku. Bawa dia ke hadapanku. Atau kau yang akan ku bawa ke hadapan para manusia serigala yang sudah lama menginginkanmu."