Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di hutan yang lebat dengan kicauan burung dan hembusan angin yang kencang. Matahari bersinar sangat terang. Membuat siapapun yang ada dibawahnya memerlukan payung untuk melindungi kulitnya dari panas matahari.
Namun ada seekor serigala terlihat berlari dengan cukup cepat, tubuh yang menunjukan gestur waspada, dengan mata yang menatap tajam ke depan, hidung yang terlihat tak henti mencium bau disekitarnya dan telinga yang terus mengawasi sekitar.
Serigala itu terus berlari bahkan melewati wilayah packnya. Berlari menuju tempat netral dimana tempat itu tidak di kuasai oleh pack mana pun.
Serigala itu seketika berubah wujudnya menjadi manusia saat berada di dekat sebuah pohon yang begitu menjulang tinggi dan sangat besar. Dengan daun rindang dan akar-akarnya yang sangat banyak begitu panjang dan besar. Diantara dua akar-akarnya ada sebuah lubang yang terlihat terjal.
Dia menjatuhkan dirinya ke lubang yang ada di celah yang ada di antara akar-akar pohon itu, hingga sampai diujung lubang terdapat sebuah pintu yang terbuat dari kayu.
Dia adalah seorang werewolf, dia terkenal akan sikapnya yang dingin dengan tubuhnya yang tak terlalu tinggi namun berkulit putih dan wajah yang tampan.
Di wajahnya yang tampan, selama ini tidak pernah terukir sebuah senyuman yang manis. Dia memiliki sikap yang terbilang sangat acuh, dia pun cukup pendiam, hanya akan berbicara saat seseorang bertanya kepadanya. Itupun dengan jawaban yang sangat singkat dan jutek.
Prinsipnya lebih baik diam saat melihat orang lain sedang dalam masalah dari pada membantu dan membuat diri sendiri dalam masalah.
Bukan tanpa alasan, Kyungso yang sejak kecil telah didik sangat keras oleh sang ayah, ayahnya sangatlah disiplin dan perfeksionis. Semua harus sesuai dengan apa yang ayahnya inginkan. Kyungso kecil yang tidak memiliki banyak waktu untuk bersenang senang dan menikmati masa kecilnya.
Terlebih ibunda Kyungso telah meninggal saat melahirkannya. Membuat Kyungso sejak kecil kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Namun semua itu kini berupah, wajah yang dingin itu berubah menjadi sangat manis saat membuka pintu kayu itu. Berjalan manis menuju sebuah kasur yang ditiduri seorang bayi mungil.
Kyungso-werewolf itu-mengusap wajah bayi itu sangat lembut dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. "Eunseo yaa," Kyungso menyapa bayi itu.
Kyungso membuat makanan di dapur, rumah ini Kyungso temukan masih sangat muda, saat untuk pertama kalinya berburu namun kyungso malah tersasar dan jatuh di antara akar-akar pohon hingga menemukan rumah tersembunyi ini.