Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasa, di saat pertengahan semester, Luhan akan disibukkan dengan urusan kampus dan berbagai macam organisasi yang diikutinya.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri, Luhan memilih untuk membaca buku tentang teori werewolf, menyunggingkan sedikit senyumnya saat menemukan hal yang tidak masuk akal, seperti werewolf hanya tinggal di hutan dan semacamnya.
Hei, jaman sudah abad berapa sampai kalian bisa berpikir sekuno itu?
Perhatian Luhan teralih saat merasa bulu kuduknya meremang, memberikan sebuah firasat aneh yang mengusiknya. Tak lama kemudian, ponselnya bergetar, menunjukkan sebuah nama yang tidak asing.
Sehun.
"Ada apa?" sahut Luhan saat panggilannya tersambung.
"Datang ke rumah sakit Beverly sekarang!"
Luhan mengerutkan dahinya, tidak biasanya Sehun akan berbicara to the point begitu. "Apa yang terjadi?"
Terdengar napas tidak beraturan di seberang, sepertinya Sehun sedang berada dalam masalah. "Ada salah satu new werewolf yang menyerang manusia," jawabnya.
"Dan apa hubungannya denganku?"
"Oh shit, Luhan! The new werewolf is on your pack!"
"Yours, not mine! I'm not an alpha," timpalnya membantah.
Dengusan kesal kembali terdengar. "Yeah, but you're a gamma! Bukankah sudah menjadi tanggung jawabmu untuk mengawasinya? Ini terjadi juga karena kesalahanmu."
"Okay, I will go there! But stop blaming on me!"
Setelah menutup panggilan secara sepihak, Luhan segera melangkahkan kakinya untuk pergi ke tempat yang telah disebutkan oleh Sehun sebelumnya.
***
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
Luhan menanyakan itu segera saat menemui Sehun, membuat sang pemilik tubuh berkulit seputih susu itu menjawab, "Tiga puluh menit? Kau membutuhkan waktu selama itu hanya untuk datang ke sini?"
"Oh, God, Sehun! Bisakah kau tidak membahas itu?"
Sehun menegakkan tubuhnya, menatap angkuh ke arah Luhan. "Tidak, aku benar-benar ingin membahasnya sekarang karena kau mengatakannya."
"Why you come so late?"
"Jalanan macet," balas Luhan santai, teramat santai. "Aku datang dengan mobilku, berbeda denganmu," lanjutnya.
"Dan kenapa kau harus datang menggunakan mobilmu? Hal sepenting ini harusnya kau memanfaatkan kekuatanmu, Luhan," balas Sehun.
"Dengan berubah menjadi werewolf di depan ribuan pasang mata manusia yang melihat? Bukan seperti itu cara kerja hidup berdampingan dengan manusia, Sehun," tegas Luhan, mendekati Sehun dengan kilatan amarah yang terlihat jelas di matanya.