Sore hari.
Ayla sudah siap dengan pakaian santainya, dengan jaket, topi, dan sepatu. Begitupun Alvaro, bedanya Alvaro tidak menggunakan topi.
Mereka berdua sudah duduk di dalam mobil, tentunya yang mengemudi adalah Ayla.
Ayla tidak akan membiarkan Alvaro menyetir jika ada dirinya."Pake dulu sabuk pengamannya," ujar Ayla sembari memakaikan sabuk pengaman Alvaro. Baru setelah itu memasang sabuk pengamannya.
"Ay, beli jajan yang banyak ya!"
"Iya baby, nanti beli sesuka kamu."
Mobil mulai berjalan meninggalkan pekarangan rumah. Ayla sengaja menjalankan mobil dengan pelan sembari menikmati angin sore.
"Jangan turunin kacanya, Alvaro!" tegas Ayla saat melihat Alvaro akan menurunkan kacanya.
Alvaro cemberut, "Punya Ay aja diturunin. Masak punya Al enggak sih??" tanyanya kesal.
"Ya karena punya Ay udah diturunin, punya kamu jangan. Dingin loh," balas Ayla santai.
"Ayang ih! Kan Al pake jaket tebel, lebih tebel dari yang dipake sama Ay! Sebel! Apa-apa nggak boleh!"
Ayla terkekeh, gue terlalu protective kali ya? batinnya bertanya.
"Yaudah, turunin aja. Nanti kalo masuk angin jangan ngeluh sama Ay ya," peringatnya.
"Al nggak akan masuk angin!"
"Terserah kamu, baby Al."
Jalanan ramai lancar, banyak penjual makanan dan minuman beraneka ragam. Ayla yang melihatnya ingin sekali membeli semua.
"Mau jajan disana?" tanya Ayla menunjuk jalanan pinggir taman yang ramai akan penjual dan pembeli.
"Iya, gapapa."
Ayla pun memarkirkan mobilnya, lalu turun dari mobil disusul oleh Alvaro. Sebelum berjalan kesana, Ayla lebih dulu menarik resleting jaket yang dipakai Alvaro hingga mentok, dan memberikan masker untuk dipakai Alvaro.
Alvaro menurut, demi keamanan juga.
Jangan kira jika Ayla membiarkan Alvaro keluar tanpa bodyguard. Walaupun bersamanya, bodyguard yang mengikuti mereka berjumlah puluhan. Jadi itu mengurangi rasa khawatir Ayla.
"Mau beli apa dulu? Belum makan siang kan. Mau beli pecel lele, bakso, mie ayam, atau soto?" tanya Ayla.
"Pengen bakso, yang."
"Oke, yaudah kita kesana." Ayla menggandeng tangan Alvaro ke arah gerobak bakso yang terlihat lebih sepi dari yang lain.
"Pak, beli bakso dua, minumannya jeruk anget," ujar Ayla begitu mereka duduk di kursi yang telah disediakan.
Penjual yang tadinya tengah duduk santai seperti melamun pun segera berdiri dengan semangat, "Siap Mbak, ditunggu ya!"
"Yang, kenapa disini lebih sepi?" tanya Alvaro setengah berbisik.
"Nggak tau sayang," jawab Ayla.
"Ini Mas Mbak pesanannya. Silahkan dinikmati," ujar penjual itu dengan sopan dan ramah.
"Terimakasih Pak. Bapak nanti duduk disini ya? Saya mau ngobrol," kata Ayla.
"Iya Mbak, sebentar ya."
"Oke Pak."
Penjual itu pergi sebentar, mungkin mengembalikan nampan.
"Al mau pake kecap?" tanya Ayla. Alvaro mengangguk mengiyakan, lalu Ayla pun menuangkan sedikit kecap. "Saos sama sambel juga yang," pinta Alvaro.
"Iyaa," jawab Ayla sabar. Ia memberikan saos dan sambel di mangkok Alvaro sangat sedikit. Ayla tak mungkin memberikan saos dan sambel sebanyak yang kalian kira ke suaminya.
"Kok dikit banget sih Ay?" tanyanya protes.
"Sedikit atau kasih kecap aja?" Ayla menjawab dengan santai.
Mau tak mau Alvaro pun menerima dan memakannya. Ayla tersenyum puas dan mulai memakan miliknya.
"Maaf, ini saya nggak papa duduk disini?" tanya penjual itu yang sudah datang.
"Gapapa Pak, silahkan duduk saja."
"Baik Mbak, jadi ada apa ya?"
"Bakso Bapak enak," ucap Ayla.
Penjual itu tertawa kecil, "Terimakasih Mbak. Mbak pelanggan pertama saya loh."
"Bapak jualan dari jam berapa?" tanya Ayla.
"Sekitar jam 3an Mbak."
Ayla mengangguk, "Tolong ceritakan data diri tentang Bapak."
"Nama saya Kardi, umurnya 48 tahun. Sudah punya anak 3. Yang pertama udah kerja di bengkel kecil milik tetangga, yang kedua baru aja lulus SMA dan belum dapet pekerjaan. Terus yang ketiga perempuan, baru masuk SMP. Saya jualan bakso udah 18 tahun semenjak saya di PHK. Walaupun kekurangan, saya tetap mengusahakan untuk menyekolahkan anak saya. Istri saya dirumah, ibu rumah tangga."
Ayla kembali mengangguk, "Bapak punya tanggungan?" tanya Ayla.
"Punya, saya hutang sama teman saya buat masukin anak saya ke SMP dan bayar kontrakan."
Ayla sudah selesai makannya, ia meminum minumannya dengan santai.
"Begini, Sabtu pagi datang ke rumah saya. Ini kartu nama saya, Bapak bisa datang sama anak kedua Bapak. Saya akan memberitahu beberapa hal disana."
Pak Kardi menerima kartu tersebut, "Untuk apa ya Mbak kalo boleh tau?"
"Saya sedang cari penjual gerobak seperti Bapak ini. Ya intinya Bapak kesana saja. Jangan takut, saya bukan orang jahat. Besok akan saya jelaskan lebih rinci."
"Baik Mbak. Saya percaya. Sabtu saya akan ke rumah Mbak bersama anak saya."
Ayla menoleh pada Alvaro yang baru selesai makan, ia mengambil beberapa lembar tisu dan mengelap mulut Alvaro yang belepotan.
"Udah atau mau lagi?" tanya Ayla lembut pada Alvaro.
Alvaro memeluk Ayla, melingkarkan tangannya di pinggang Ayla dan menaruh kepalanya dibahu Ayla. "Udah kenyang."
"Yaudah," balas Ayla dan mengelus punggung Alvaro.
Pak Kardi hanya menatap interaksi keduanya dengan diam, walau dalam batinnya ia berkata, dasar anak muda, umbar kemesraan dimana aja.
Ayla tersenyum kecil melihat raut wajah Pak Kardi. "Ini suami saya Pak, bukan pacar saya."
Pak Kardi tersenyum kikuk. Dan meminta maaf.
"Kalo begitu saya pergi dulu ya Pak, ini uangnya." Ayla menyerahkan uang selembar berwarna merah.
"Eh, ini kebanyakan Mbak."
"Gapapa Pak, kembaliannya diambil aja."
Pak Kardi tersenyum haru, "Terimakasih banyak Mbak."
"Sama-sama. Saya pergi dulu Pak, mari."
Ayla menggandeng Alvaroe meninggalkan tempat itu.
Mereka berdua kembali berkeliling, membeli banyak makanan untuk dibawa pulang.
Untuk urusan tadi, Ayla sudah menyuruh anak buahnya untuk mencari data-data tentang Pak Kardi. Hanya memastikan jika Pak Kardi adalah orang baik.
0o0
Annyeong!
Aku kembali bersama Al dan Ay. Kalo digabung jadi AlAy🤗
Terimakasih atas permintaan dan saran kalian di part sebelumnya. Nanti akan dibuat setelah beberapa part yang sudah aku rencanakan sebelumnya❤️.
>Salam sehat<
[27/6/21]
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Girl. [COMPLETED]
ChickLit[Harap Follow sebelum membaca] °Sudah Direvisi° SUDAH PINDAH DI DREAME DENGAN JUDUL YANG SAMA!😃 *** Alvaro Mahendra. sedikit saja tentangnya, dia akan berbeda jika sudah bersama Ayla. Ayla Putri Sergio. Cantik, baik, pintar itulah Ayla. Dengan seg...