(#2) Bagian 02

4.7K 340 60
                                    

Ayla baru saja selesai rapat pada pukul 11.30 WIB, dan dia langsung bergegas membereskan berkas-berkas dan menatanya sebagian untuk di bawanya ke kantor suaminya.

"Naila, tolong jika ada yang ingin menemui saya, bilang saya sedang ada urusan. Kamu bisa lapor pada saya. Dan jika ada apa-apa tolong kabari!" perintah Ayla.

Naila, sekertaris Ayla. Sudah bekerja selama dua tahun. "Siap Buk!" jawabnya.

Ayla mengangguk sopan, dan berjalan sedikit cepat untuk ke parkiran. Ayla langsung memasuki mobilnya dan memacu nya dengan kecepatan sedikit tinggi.

Tapi sebelum sampai, Ayla menyempatkan diri untuk membeli makanan untuk mereka makan siang. Hanya menu sederhana, yaitu McD.

Setelah mendapat makanan, Ayla kembali melakukan mobilnya.

Beberapa menit kemudian, Ayla turun dari mobil dengan santainya. Aura kepemimpinan jelas menguar dari dalam dirinya. Membuat banyak karyawan dari Mahendra Group menunduk segan padanya. Dan dengan sopan pula Stella membalas dengan menundukkan kepala.

Di perjalanan menuju ruangan Alvaro, banyak yang menyapanya dan dibalas dengan seramah mungkin walau dengan wajah datar.

"Selamat siang Robi!"

"Selamat siang, Nyonya!"

Robi, dia sekretaris dari Alvaro.

"Sudah makan siang, Robi?"

"Belum Nyonya," jawabnya.

Ayla memberikan sekresek makanan yang dibawanya tadi, "Ambil, makan, saya tau kamu sibuk."

"Tap-i Nyonya—,"

"Saya tidak menerima penolakan, Robi!"

"Baik, terimakasih atas makanannya Nyonya!"

Ayla mengangguk, lalu membuka pintu dan dia mendapati Alvaro tengah sibuk dengan laptopnya, tak lupa dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Siang, Tuan!" Ayla menggoda.

Alvaro langsung mendongak dan menampilkan wajah memelasnya. "Lama banget sih yang," keluhnya.

"Maaf ya, tadi mampir beli makan dulu. Sini, makan dulu."

Alvaro menurut dan langsung mendekat ke sofa, tempat Ayla duduk, tak lupa ia juga melepas jas yang melepas di tubuhnya.

"Kangen yang," ujar Alvaro. Ia duduk di pangkuan Ayla.

"Nggak ada sehari padahal," balas Ayla. Tangannya mengelus punggung suaminya lembut.

"Gimana kerjaan kamu?"

"Banyak, tapi tinggal sedikit kok. Sekarang laper, mau makan, tapi suapiiinnn." Dengan tak tau malunya Alvaro merengek, padahal ini dikantor, dan jangan lupakan jika dia adalah pemimpinnya yang sangat berwibawa auranya. Tapi sekarang? Berkata dengan manja, merengek pula.

Tapi sebagai isteri yang baik, Ayla menurutnya. Menyuapi Alvaro dengan tangannya langsung, sedangkan Alvaro sendiri malah asik bermain dengan kerah jas milik Ayla.

"Udah yang, kenyang."

"Ini, minum dulu."

"Yanggg, aku mau tidur, ngantuk...," rengek Alvaro.

"Kerjaan kamu gimana?" tanya Ayla lembut.

"Bodo amat, suruh Robi."

"Nggak boleh, itu tugas kamu. Biar sekarang aku yang selesaikan."

Alvaro menggeleng di ceruk leher Ayla, "No yang! Kamu temenin aku tidur ish!" Alvaro kesal.

"Sambil pangku aja ya? Biar kerjaan kamu cepet selesai, terus pulang, aku juga masih punya kerjaan soalnya."

Mau tak mau Alvaro mengangguk lemas, efek kekenyangan jadi mengantuk. Ayla bangkit menuju kursi kebesaran Alvaro, tapi dia berjalan dengan pelan sembari menimang Alvaro bak bayi.

Setelah dirasa Alvaro tertidur dengan nyaman, Ayla duduk di kursi dan melanjutkan pekerjaan suaminya.

Salah satu tangan Ayla mengelus punggung Alvaro, dan satunya ia gunakan untuk mengecek beberapa laporan.

Tiba-tiba Alvaro bergerak, dia menegakkan tubuhnya dan menatap Ayla dengan mata sayunya. Seketika Ayla menghentikan kegiatannya dan terfokus pada Alvaro, "Kenapa bangun?" Ayla mengecup pipi Alvaro.

"Emh, aku mau nenen yang." Alvaro merebahkan kepalanya di dada Ayla.

Ayla mengelus kepalanya, "Tapi ini di kantor."

"Tapi aku pengen ayangggg...," rengek Alvaro.

"Kalo ada yang liat gimana?" tanya Ayla.

"Bodo amat, kamu kan istri aku." jawabnya ketus. Dan tanpa persetujuan Ayla, ia membuka kancing kemeja Ayla dan menurunkan bra nya tak sabaran.

Ayla mendengus kasar, kebiasaan Alvaro yang selalu tergesa-gesa. "Duh, pelan aja."

Alvaro tidak menjawab, dia asik menghisap puting Ayla.
Wanita itu mengambil jas Alvaro, dan menyelimuti punggung suaminya dengan jas itu.

"Udah, tidur ya. Aku mau lanjut ngurus berkas lagi." Alvaro mengangguk kecil dengan mata merem melek, Ayla juga mengecup pelipis Alvaro lebih dulu.

***

"Baby! Mandi dulu!"

Teriakan Ayla terdengar dari luar kamar sana, sedangkan Alvaro kembali memejamkan matanya di atas ranjang. Dia tidur telungkup tanpa melepas jas dan sepatu maupun ganti baju.

Mereka baru pulang malam ini, sebenarnya mereka pulang tepat pukul 6, tapi mereka mampir ke restoran untuk makan malam yang membutuhkan waktu satu jam. Dan di dalam perjalanan pulang mereka terjebak macet.

"Jangan jorok deh Alvaro Mahendra! Copot dulu sepatunya, mandi, kalo nggak mau mandi setidaknya ganti pakaian, cuci muka, cuci tangan dan kaki, terus sikat gigi. Gitu kan buat tidur enak." Ayla terus mengomel sembari melepas sepatu dan kaos kaki Alvaro.

Walaupun Ayla sangat memanjakan Alvaro, tak jarang pula ia juga mengomel. Itu semua juga untuk kebaikan Alvaro sendiri.

"Hm, ngantuk yang...," rengek Alvaro.

Ayla memutar bola matanya malas, "Kamu kan udah tidur tadi di kantor."

"Aku capek ih!"

"Yaudah, aku mandi dulu. Nanti kalo aku udah baru kamu."

Segera Ayla masuk ke kamar mandi, dia memilih berendam sebentar untuk merilekskan tubuh dan pikirannya.

Ketika sedang memejamkan mata, pintu kamar mandi terbuka dan muncullah Alvaro dengan gontai berjalan ke arah Ayla.

Dan untungnya, Ayla masih memakai pakaian pendek saat berendam.

"Eitss! Lepas bajunya!" Ayla menahan Alvaro kala suaminya ingin ikut masuk ke dalam bath up tanpa melepas pakaiannya.

Begitu Alvaro melepas semua pakaiannya, ia langsung masuk dan duduk di pangkuan Ayla. Respon Ayla hanya biasa saja, karena ini sering terjadi.

Dengan manjanya Alvaro menyandarkan kepalanya di bahu Ayla. "Gosokin yang," perintahnya dengan wajah memelas.

Ayla langsung menggosok sedikit memijat punggung Alvaro. Suaminya terlihat menikmati dan semakin merapatkan tubuhnya.

"Paha dong, pegel. Tadi juga kram."
Ayla menurutinya.

Beruntungnya Alvaro, selalu di manjakan oleh Ayla.





•••

Tbc.

Hai, aku kembali dengan Alvaro yang selalu manja.

Intinya, terimakasih sudah membaca, vote, dan komen❤️

Boleh request untuk part depan, ada yang mau?

Kemarin yang minta Alvaro big baby, itu udah wkwk.

23/04/21.

Possessive Girl. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang