1. TANGISAN SENDU

41 12 6
                                    


"Hiks...Bunda letha kangen bunda, kenapa bunda tinggalin letha begitu cepat hiks."

Suara tangisan seorang anak kecil berusia 9 tahun di pojok kamarnya, hari ini tepat sekali sosok ibu yang di sayangi nya meninggal kannya untuk selamanya, hingga menyisakan letha dengan ayah kandung nya.

Namun apa pantas seorang ayah di sebut demikian meski dia memperlakukan putri nya dengan kejam?

Bukan kah seorang ayah seharusnya menjadi panutan serta sosok malaikat untuk menjaga putri kecilnya !

Hahh namun sayang itu semua tidak ada pada diri Bima yang merupakan ayah kandung aletha, sikap nya yang kasar dan sering berjudi.
Sampai saat istrinya masih hidup nya dia sering melakukan kekerasan dalam pernikahan.

"Lethaaaa."

"Lethaaaa, sini anak sialan."Teriak bima ayah letha dengan setengah kesadaran nya.

"A ayah, iya ayah sebentar."teriak letha dalam rumah.
Letha berjalan menuju pintu dengan tergesa karna takut ayah nya akan marah besar jika dia lama membukakan pintu

Cekleek suara pintu utama terbuka lebar oleg letha hingga menampakkan pria paruh baya setengah sadar dengan rambut yang acak acakan.

"Heh bodoh lo abis ngapain hah lelet banget kaya keong."Bentak bima mendorong kasar bahu letha hingga tersungkur ke lantai.

"Aww."ringis letha menahan perih karna tangan nya tergores benda tajam
"maaf ayah, letha lagi panasin makanan di dapur."Ujarnya berusaha memberi penjelasan agar ayah nya mengerti.

"Halaah alesan aja, udah sana bikinin ayah lo ini kopi panas."titah nya

"I -iya ayah letha bikinin."

"Udah sana jangan pake lama."

Letha kemudian berjalan menuju dapur dengan maksud membuatkan ayah nya itu secangkir kopi panas.
Dengan tangan yang masih perih akibat goresan tadi membuat nya harus sedikit hati hati menuangkan air panas ke dalam gelas.

"Aww shh, sakit."Ringis letha

"Enggak, letha gak boleh nangis letha harus kuat, aku harus ingat pesan bunda sekeras apapun dunia menyakitimu jangan pernah meneteskan air mata."gumam letha kemudian berjalan kembali menuju ruang depan dimana ayah nya berada.

"Ayah ini kopi nya."Ujar letha memberikan se cangkir kopi tersebut

Namun saat bima meminum nya

PRAANKK
Suara gelas di banting keras ke lantai sampai membuat letha terkejut

"Heh lo mau buat mulut gue ke bakar hah."Ungkap nya menarik rambut letha ke belakang

"Aww hiks ayah ampuuunn hiks letha gak bermaksud buat ayah kaya gitu hiks."

"Banyak alesan lo, masih kecil udah berani hah."Bentak nya lagi dengan tangan yang masih kuat menarik rambut letha.













Hai haiii I Back dengan judul baru buat part ini segini dulu yah, kalau kalian suka silahkan kasih kritik dan sarannya oke😉

 Dim Aletha's Life ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang