6. LANGKAH AWAL

20 3 5
                                    

¤Bijak dalam membaca
Dalam kisah ini, masih banyak
Sekali typo dimana mana¤

Sebuah hubungan yang harmonis maupun keluarga yang lengkap ialah mimpi bagi setiap anak....
Sosok seorang ibu bak malaikat tanpa sayap di dampingin figur seorang ayah sebagai dewa pelindung, dan anak berperan sebagai pelita yang harus di jaga....

*Pelangi bulan july memang tak se indah bulan lalu, namun warna baru mungkin dapat
Merubah setitik luka*

____________________________________________________

~Masih rumah sakit~

Kini nampak di ruangan serba putih sepasang suami istri tanpa lelah masih menanti kesadaran gadis kecil di hadapannya, ALETHA

Aletha masih belum siuman setelah melewati masa masa operasi beberapa jam yang lalau, namun ada sedikit kecemasan yang kian melanda pasangan muda itu...

Apa yang harus dia katakan pada aletha !

"Pah."Ucap mona bersandar pada bahu liam " Apa yang akan kita katakan nanti padanya?"

"Huftt, aku masih bingung mah entah jalan apa yang harus kita pilih kedepannya."Liam nampak membuang nafas nya gusar dia pun bahkan bingung harus mengatakan apa nanti nya jika aletha sudah siuman.

"Kita bilang saja jika dia adalah putri kita."

Deg

"A-apa."ujar liam sedikit kaget dengan penuturan istrinya itu "Kamu gak salah bilang kan mona?"

Mona terlihat menggelengkan kepalanya "Enggak pah, aku serius kamu juga tau kan kita telah lama menunggu kehadiran buah hati di antara kita." ujar nya mengelus surai letha dengan lembut

"Iya, aku tau. Tapi-

"Pah, percaya sama aku anak ini anak baik baik aku yakin itu."

"Tapi kita enggak tau seperti apa latar belakang dia mah."

"Sayang."mona menggenggam tangan liam dengan tatapan teduh "Perihal dari mana anak ini datang atau seperti apa dia di masalalu nya kita percayakan semuanya sama tuhan."

"Pah"
Liam menoleh ke arah istrinya yang mengangguk dengan senyuman manis nya, hati liam menghangat sedikit sedikit dia kembali menimang setiap inci perkataan istri tercinta nya itu hingga-

"Baik mah, kita angkat dia sebagai anak kita."

Ungkapan berusan tentu saja membuat istrinya sangat bahagia, mona sampai memeluk tubuh liam karna rasa harunya.

"Makasih sayang"

"Nak, mulai sekarang kamu akan panggil kita momy and Dad." ucap mona mengecup kedua pipi chubby aletha..

Tak terasa karna perasaan senang nya mona sampai menitihkan air mata bahagia di dekat suaminya, Liam yang paham akan hal itu pun turut tersenyum.

Tak bisa ia pungkiri, jika di satu sisih hatinya juga sangat senang karna mendapatkan seorang anak meskipun aletha bukanlah darah daging mereka.

 Dim Aletha's Life ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang