14

1.7K 307 97
                                    

"Shinichiro-kun?!"Tentu saja seperti itu reaksi setiap orang pada pemuda itu.Tidak mungkin kan, orang yang dinyatakan sudah mati tiba-tiba bangkit dari kuburnya?

Shinichiro menghela nafas,"Aku tahu,kalian semua pasti terkejut karena aku muncul disini.Tapi sekarang tidak penting, utamakan keselamatan (name)!Apakah ambulans nya masih lama?!"Pemuda mengambil alih (name) yang semulanya berada di pangkuan Izana.

Pemuda berkalung rantai itu mengelus pipi (name) pelan.Namun ternyata gadis itu menyadarinya,dan menatap lamat-lamat Shinichiro."Ahh,bahkan aku sudah berhalusinasi,apakah aku akan benar-benar mati disini?"(name) tersenyum sendu.Kesadaran gadis itu perlahan menghilang.

"Bertahanlah (name)..."

"Kalian semua pergilah dari sini.Polisi dan ambulans akan datang."ucap pemuda satunya,yang tak lain adalah Akashi Takeomi.

Semua anggota Touman dan Tenjiku bubar,menyisakan Mikey,Izana,Takeomi, Shinichiro dan (name). Seketika rasa canggung menyelinap di antara orang-orang itu.

"Kau berhutang penjelasan pada kami,aniki."Akhirnya Izana unjuk suara.

"Yah,kurasa gadismu tidak akan senang melihat wajahmu,nii-san."Mikey mencebik sebal.Shinichiro hanya bisa terkekeh pelan melihat kelakuan adiknya itu.

Tak lama kemudian ambulans memasuki area pelabuhan itu.Orang-orang medis itu mengangkut tubuh (name) ke dalam mobil ambulans menggunakan tandu.Shinichiro ikut naik ke dalam mobil itu,sedangkan yang lainnya menggunakan motor masing-masing.

"Kumohon, bertahanlah (name)."

Timeskip=>

"Pasien baik-baik saja,hanya saja ia kehilangan banyak darah.Mungkin tubuhnya akan sangat lemah saat sadar nanti.Jadi tolong awasi terus pasien.Ia akan dipindahkan ke ruang rawat inap.Sekian."Dokter itu melenggang pergi meninggalkan empat pemuda itu.

Shinichiro mengusap kepalanya kasar.Rasanya ia sangat lega mendengar penuturan dokter itu."Syukurlah...".Ia pun menuju ruangan yang ditempati oleh (name),diikuti oleh Mikey,Izana,dan Takeomi.

Pemuda itu sudah berdiri diambang pintu,tapi masih ragu untuk memasuki ruangan itu.Harap-harap cemas akan reaksi yang akan ditunjukkan oleh gadis nya itu.

"Ayolah,masuk saja nii-san.Sejak kapan kau jadi pengecut seperti ini?"Mikey menepuk bahu kakaknya itu.Sedangkan Izana hanya bisa menatap kakaknya itu.

"Adikmu benar,shinichiro."sambung Takeomi.

Seakan hilang ditelan bumi, makhluk yang bernama 'keraguan' itu hilang dari benaknya.Ia memegang gagang pintu, dibukanya perlahan pintu tersebut.Shinichiro masuk ke dalam ruangan itu,sedangkan yang lainnya menunggu di luar. Memberi waktu untuk mereka berdua.

Beberapa waktu kemudian,seorang pria berjas putih muncul di hadapan mereka bertiga."A-ano,aku ingin bertanya.Apakah ruangan ini dihuni oleh pasien yang bernama Sakizawa (name)?Gadis itu adalah adikku."tanyanya sopan."Are,Takeomi?"tanyanya lagi setelah melihat Takeomi

"Ah Yuta ya.Benar ini ruangan (name),tapi kumohon jangan masuk dulu.Beri waktu untuk dia."

Seakan paham dengan ucapan Takeomi,Yuta tersenyum tipis dan ikut menunggu.Tiba-tiba Mikey kembali unjuk suara."Kau mengenal kakakku?"tanyanya dengan polos.

"Tentu saja aku mengenalnya!Ia adalah temanku semasa sekolah,dan selama ini aku lah yang merawatnya."Yuta mengerlingkan sebelah matanya.Melihat hal itu Mikey merasa sedikit jijik.Benar-benar narsis!.

Shinichiro menatap tubuh (name) yang terbaring lemas di atas tempat tidur.Gadis itu masih belum sadar.Pemuda itu duduk di kursi,kemudian menautkan tangannya dengan tangan (name)."Maaf karena telah membuatmu menunggu lama,(name)."

Timeskip=>

Setelah pemakaman Emma, Shinichiro itu kembali mengunjungi gadis nya itu.Masih dengan baju serba hitamnya, Shinichiro memasuki ruangan itu dan mendapati pria kecil yang duduk di kursi.

"Oh? Apakah kau kenalan kakakku?Dia masih belum sadar."

Aku baru ingat kalau (name) punya adik laki-laki. Pikir Shinichiro kemudian tersenyum kepada adiknya (name)."Ah souka, kalau begitu silahkan nikmati kunjunganmu dulu.Aku akan menunggu di luar."ucapnya dan melenggang pergi.

Yuno kembali menatap kakaknya yang masih tertidur pulas."Cepatlah sadar,aneki. Walaupun kau menyebalkan,aku tetap menyayangimu."Pemuda kecil itu meletakkan kepalanya di punggung tangan (name).

"Eh,apakah aku tidak salah dengar?"Suara lemah nan lembut itu mengejutkan Yuno.Ia segera menegakkan kepalanya.Yuno mendapati kakaknya tersenyum.

"A-aneki..."Yuno menggelengkan kepalanya, berusaha mencegah air matanya jatuh."Barusan aku berbohong weekkk."Pria kecil itu memeletkan lidahnya.

(name) menegakkan badannya yang semula terlentang."Cih,dasar adik tsundere."Kedua beradik kakak itu tertawa lepas.

"Nee kau tau, disaat aku hampir hilang kesadaran kemarin,aku berhalusinasi sedang berada di pangkuan shinichiro-san,loh."(name) memulai pembicaraan.

"Shinichiro-san yang itu?Bagaimana ciri-cirinya?"

(name) sedikit terheran dengan pertanyaan adiknya itu."Hmm etto, tubuhnya tinggi,surainya berwarna hitam,dan iris matanya juga berwarna hitam.Ia biasanya memakai kalung rantai.Memangnya ada apa?"

"Oh, ciri-cirinya sangat persis dengan pria yang baru saja ingin menjengukmu.Hmmm,tapi aku tidak yakin apakah ia memakai kalung rantai atau tidak.Katanya ia menunggu diluar"Yuno memasang tampang kebingungan.

Tapi (name) sedikit bergetar setelah mendengar penuturan itu.Apakah mungkin...

(name) berusaha beranjak dari tempat tidurnya, walaupun sedikit terhuyung karena kakinya terasa sakit."Oi aneki!Kau tidak boleh banyak bergerak!"Yuno berusaha menahan kakaknya.Tapi gadis itu sangat keras kepala.

"Urusai,yuno!Biarkan aku keluar!Aku ingin menemui orang itu!"(name) pun berjalan menuju pintu dengan langkah yang patah-patah,dan keluar dari ruangan itu.

"Oi matte!Aneki!"

Dan benar saja,ada sosok yang duduk di kursi korridor rumah sakit.Pemuda itu menoleh ke arah (name) yang tercengang.Hening sejenak, kemudian (name) menghampiri pemuda itu.

Plakkkkk!

________

Shinichiro di Edo tensei oleh Kabuto😗👍🏻
Jangan lupa tinggalkan jejak yah!

-Yuna

Eternal Love (Shinichiro x Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang