"Loh Arkan? Kok kamu udah disini? Padahal kan mama belum kasih tau makam nya yang mana"- ucap mama Arkan yang baru saja datang
"Emang makam nya yang mana mah? Lagian mama tuh ngapain sih ngajak ketemuan di TPU kaya gini? Kaya ngga ada tempat lain buat ketemuan aja"- gerutu Arkan
Mama Arkan tersenyum mendengar gerutuan dari anaknya lalu menyentuh bahu anaknya yang berada satu langkah didepannya
"Maafin mama"- ucap mama Arkan lirih
"Loh kenapa mah? Mama ngga perlu minta maaf, aku ngomong kaya tadi cuma bercanda aja kok ngga marah"- ucap Arkan setelah berbalik menghadap ke mamanya
Mama Arkan mengedipkan matanya berkali-kali sambil melihat ke arah lain agar air matanya tidak jatuh. Dia mencoba tenang dengan mengatur napasnya lalu menatap anaknya yang sedari tadi memasang wajah bersalah
"Bukan itu maksud mama nak... Mama minta maaf karna selama ini mama menutupi siapa kakak kamu sebenarnya"- mama Arkan tersenyum lirih sambil menatap makam yang berada dibelakang Arkan
"Kakak? Mah, aku ngga papa kok kalo mama ngga ngasih tau aku soal kakak. Aku tau pasti ada penyebabnya kenapa mama ngga pernah cerita soal kakak. Mama jangan nangis~"- ucap Arkan sambil menghapus air yang keluar dari mata mamanya
Arkan bingung sekarang. Mama nya kenapa? Ngapain juga nangis ditengah TPU kaya gini. Baru aja Arkan maju buat meluk mamanya tapi ngga jadi, mama nya malah melangkah ke arah salah satu makam
"Mah? Ngapain mama jongkok disitu?"- tanya Arkan yang melihat mamanya jongkok dan mengelus nisan itu
"Mama kangen sama kakak kamu"- jawab mama Arkan sambil tersenyum senduh tanpa dilihat oleh Arkan
Arkan membolakan matanya kaget. Apa dirinya tidak salah mendengar barusan? Tidak salah melihat kah? Arkan berjalan ke arah mamanya
"Maksud mama...... Ini makam kakak aku? Makam anak pertama mama?"- tanya Arkan
Mama Arkan hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban yang membuat Arkan tidak hanya membelalakan matanya, tapi juga menutup mulutnya dengan tangan karena shock
"Maksud mama makam bertuliskan nama Raskal ini tuh makam anak pertama mama?"
"Iya nak, ini makam kakak kamu"
"Maafin mama karna ngga pernah cerita ke kamu"- lanjut mama Arkan
🥀🥀🥀
"Aku Arkan Prahara Adipta, aku suka, cinta dan di ikuti rasa sayang untuk kamu, Racell Putra Ramadhan.... Apa kamu mau jadi pacar aku? Jadi seseorang yang istimewa dalam hidup ku? Aku ngga akan sia-siain kamu, ngga akan nyakitin kamu... Kalo aku nyakitin kamu, kamu boleh bales aku dengan cara yang kamu kehendaki. Will you be my boyfriend?"
Deg
Tidak hanya hatinya, tubuh Racell pun sekarang bergetar setelah mendengar pernyataan cinta Arkan dengan keseriusan dalam ucapannya dan matanya. Racell menautkan kedua alisnya tanda sedang berpikir. Menundukan wajahnya sambil memejamkan mata, mempersiapkan diri dengan sejumlah kalimat yang entah akan terucap sempurna atau tidak
Arkan memberikan senyum tulus ke Racell. Dia merangkai kalimatnya dengan sangat baik, dan merubah panggilan diantaranya menjadi lebih baik, berharap bisa sedikit meluluhkan hati Racell dengan keseriusan yang ia tunjukkan
Racell mendongakkan wajahnya, memandang wajah lelaki didepannya yang sedang menunggu jawaban itu. Racell tarik napas cukup panjang lalu menghembuskan nya
"Gue..."- Racell menggantung kalimatnya. Menatap Arkan yang menunggu jawabannya
"Sebelum kamu jawab, bisa ngga ceritain kenapa Raskal bisa meninggal?"- tanya Arkan
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOK [Sequel KYH] √
Fanfic"Lo milik gue. Gue berhak ngatur hidup lo" "Gue punya aturan buat diri gue sendiri. Gue ngga butuh aturan lo!" "Gue ngga terima bantahan" "Maksud lo apa?! Lo bukan siapa² gue. Gausah sok keras deh lo pake ngga terima penolakan sama bantahan segala" ...