Part 3

443 22 0
                                    

"ARA!BAGI MATEMATIKA WOI!" Yap dia Sasa,baru selangkah memasuki kelasa Ara sudah diberi teriakan maut.

"Ya Allah Sasa!"

"Maaf hehe."

"Nih!yang cepat nyatetnya bentar lagi Pak Sosro masuk."

Hanya butuh waktu 10 menit Sasa sudah menyelesaikan tugas nya.

"Makasih Arabella."ucap Sasa sambil menyodorkan buku milik Ara dan dibalas anggukan Ara.

***

"Eh nanti ke kafe yang kemarin lagi yok!"ajak Domini antusias yang sangat tinggi mungkin setinggi langit.

"Ck!hidup lo yah,emang ga bisa jauh-jauh dari namanya gratisan,"sahut Vano.

Domini menatap Vano dan Kenan cengengesan,"Duh, Vano lo tuh emang sahabat yang pengertian dan juga peka ternyata mana baik lagi, jadi makin sayang gue haha"ucap Domini di akhiri tawa yang terdengar menjengkelkan bagi Vano.

Vano melirik Domini Sinis benar-benar kapok dengan sahabatnya yang satu ini,beda hal dengan Si tuan muda Kenan yang hanya diam tapi tetap mendengar omongan sahabatnya.

"Miris gue liat lo,"

"kenapa?gue kan,ga cacat masih ganteng pulak!"

"Punya hobi tuh yang bagus dikit,koleksi motor,mobil,atau apa gitu!"

"Lah ini kan hobi."

"hobi kok gratisan!""ucap Vano.

Domini memberi tatapan tengilnya pada Vano"Iri bilang boss!"Ucapnya.

***

Kantin.

"Bosen banget gue hidup gini amat sumpah!"keluh Sasa tak jelas.

Ara yang berada di sampingnya seketika menoleh,"kenapa sih?ngeluh kek gitu?"tanya nya.

"Ra!Mau curhat dong!"

"Kok gue ngerasa kek mama dede ya,"

"Gue serius Ra!yaampun bisa ga sih jangan sangkut pautin si mama dede,kan beda!"ucapnya kesal.

"Mau curhat apa?tinggal ngomong kan gampang"tanya nya.

"Enteng bener tu mulut!lo kira curhat itu ga butuh persiapan apa,"

"Yaudah deh sekarang cerita lo punya masalah hidup apaan?perasaan lo ga kekurangan deh,"ucapnya heran,"kalo yang ngeluh gue sih ya pasti punya masalah hidup."

"Ini beda Ra!gue itu lagi di dilema banget sumpah!"ucapnya dengan nada frustasi.

"Langsung inti!"

"Gue tuh suka sama kakel Ra,tapi gue kayak ga yakin gitu buat gapai dia,gue sama dia tuh bagaikan nutrisari buat dia yang sturbucks!ngerti ga sih?" Ara mengangguk sebagai jawaban,lalu Sasa kembali melanjutkan sesi curhatnya.

"Gue bingung caranya gimana buat gue dan dia bersatu,liat dari jauh aja gue ngerasa kayak ditampar kenyataan gitu,seolah olah gue diingatkan kalo gue dan dia tuh sebuah kemustahilan,"Ucapnya dramatis.

Seperti diingatkan oleh kenyataan mendengar cerita Sasa Ara seperti tersadar akan sesuatu yang membuatnya berpikir yang tidak-tidak, Jika Sasa yang yang berasal dari keluarga yang mampu dan orangtua yang lengkap masih merasa seperti itu bagaimana dengan dirinya yang tak memiliki orangtua juga dibesarkan di panti asuhan meskipun begitu ia dikaruniai otak yang cerdas,apakah suatu saat akan merasa cinta tulus dari lawan jenis atau tidak.

***

Seperti biasa sepulang sekolah Ara akan ke kafe untuk bekerja, ia bekerja part time di kafe Violet sepulang sekolah,sembari menunggu angkot ia duduk di pinggir trotoar sambil menekuk lututnya dan tangannya yang aktif memainkan ranting kayu yang ia dapat di sampingnya.

"Suatu saat Ara bakal dapat suami yang gimana yah?atau Ara gabakal punya suami?duh ya Allah jangan sampai,Ara pokoknya kamu harus jadi perempuan sukses punya suami yang baik biar bisa bantu Bunda sama anak anak panti."ia menyemangati dirinya dengan yakin.

Saat melihat angkot mendekat ia berdiri memberhentikan angkot. 15 menit waktu yang ia tempuh akhirnya tiba di kafe tempatnya bekerja,ia kangsung bergegas menuju ruang ganti untuk mengganti seragam sekolahnya.

***

Sedangkan di sisi lain masih dalam kawasan kafe tiga pemuda yang mengobrol mengalihkan pandangannya saat mendengar bunyi lonceng pertanda asa yang mendorong pintu.

Seketika atensi mereka bertiga langsung teralihkan melihat seseorang yang masuk kedalam kafe.

"Cantik"gumam salah satu dari mereka.

Tatapan mereka masih tertuju ke gadis itu sampai ia hilang dibalik pintu.

"Bentar deh!gue baru sadar seragam kita samaan sama tuh cewe,berarti kita satu sekolahan dong? ucap Domini, selain gratisan Domini juga suka melihat cewe cantik.

Author rasa semua cowo suka yang cantik deh, bener ga?

"Tapi kok gapernah liat yah?atau di anak baru?"Tanya Vano entah ke siapa.

"Kayaknya dia adek kelas soalnya gue sempat liat lambang dia."

"Bisa jadi,tapi sumpah gue baru tau di sekolah ada bidadari walaupun ada juga yang cantik tapi yang ini beda banget kayak ada aura-auranya gitu!"

"Bener gue setuju!Dia cantik manis terus ya ampun pipinya demi apa pengen gue mesumin"ucap Domini gemas.

Sedangkan Kenan yang hanya diam tiba-tiba menatap tajam kearah Domini saat mendengar kalimat terakhir.

Domini tiba-tiba merasa merinding seketika,Vano yang ada di depan memandang ngeri tatapan Kenan ke Domini,

"Tamat sudah hidup mu Nic,berdoalah semoga Tuhan masih menyayangi mu."ucap Vano dalam hati dan tak lupa tatapan prihatinnya.

Dengan perasaan tak karuan dalam lubuk hatinya serta keberanian yang semakin menipis,ia mencoba meliahat Kenan dan benar saja ia sudah ditatap seakan kepalanya akan di tebas.

Nic langsung menatap Vano,"Hehe duh ni mulut,main kepeleset aja ya Van?"tanyanya,matanya menatap Vano seakan berkata,"bantuin gue,tolong!"

"Gabakal gue biarin yang kedua kalinya!"ucap Kenan tiba-tiba penuh tekanan.

Domini dan Vano langsung mengangguk ribut,setelahnya mereka saling pandang.

"First love" batin mereka berdua.

Kenan kembali menatap pintu ruangan yang tadi di masuki gadis itu.

"Mommy sebentar lagi anakmu yang tampan ini bawa mantu" ucapnya girang dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.

Menurut kalian di part ini feelnya dapt ngga? Kalo ga maafin yah soalnya masih amatiran.

Mohon maaf juga kalo bahasanya amburadul beneran masih belajar buat nulis cerita.

Kalian bisa bantu aku buat komen saat temuin kalimat yang ga jelas.

Btw sedikit demi sedikit kalian bakal tau gimana sifat para tokoh yang ada di cerita aku,sengaja aku ga deskripsikan sang tokoh biar kalian penasaran gitu hehe.

Sekali lagi aku ucapin maaf kalo part ini feelnya ga sampai ke kalian.

Jangan lupa vote dan komen🙏🙏🙏


Aku gatau mau ngomong apalagi jdi chapter ini cuma itu aja kalo ga nyambung maapin yak :)


Jangan lupa vote yah

XAVIERA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang