Plak!!!
"DASAR BODOH!kau pikir harga piring itu murah hah!bahkan gajimu selama 2 bulan tidak cukup,saya tidak mau tau pokoknya mulai besok saya tidak ingin melihat wajahmu di kafe saya!MENGERTI!"teriak sang pemilik kafe.
"Bu!saya mohon jangan pecat saya,saya benar-benar tidak sengaja menjatuhkannya,tadi tangan saya tidak sengaja disenggol Mila bu,saya mohon bu jangan pecat saya,"ucapnya benar,ia memohon dengan sangat berharap bossnya ini memaafkannya,
"HEH!kenapa kau malah menuduhku!aku bahkan berdiri jauh saat kau menjatuhkan piring itu."Ucap Mila,ck dasar Mila pembohong.
Flasback.
"Nih!yang cepat nyuci nya,piring bersih udah makin menipis,dasar gitu aja lamban cih!"ucapnya sinis.
"Iya mbak bentar lagi bakal kelar kok"
Mila hanya menatap Ara sinis,entahlah apa yang membuat wanita itu membenci Ara,dari awal Ara bekerja ia sudah menganggap Ara adalah saingannya entah itu karna Ara cantik atau karna Ara selalu menjadi pusat perhatian pengunjung,dulu awal bekerja Ara merupakan pelayan namun karna sikap sok berkuasa Mila ia memerintah Ara untuk bekerja di bagian dapur saja.fyi jadi si Mila tuh istilahnya kalo di mansion tuh kayak kepala pelayan,ngerti ga?
Ctarrrr! (Anggep aja bunyi piring pecah)
"Astaga Ara!apa yang kamu lakukan,kenapa kau memecahkan piring itu hah!apa kau sengaja?"ucap Mila marah padahal dalam hatinya ia sudah tertawa jahat,
"Tamatlah riwayat mu!"batin Mila.
"Mbak maaf aku ga sengaja,tadi mbak senggol aku."ucap Ara,Mila seperti sengaja menyenggolnya karna tangannya yang licin ia tak dapat memegang kuat piring itu dan berakhir jatuh kelantai.
"SEKARANG KAU MALAH MENUDUHKU HAH!"Teriaknya marah seakan tak terima ucapan Ara.
"Ada apa ini?kenapa kalian berisik sekali."Tiba-tiba muncul seseorang dari arah belakang Ara,
"ASTAGA KALIAN!!"
Flasback and.
"Ini gaji mu untuk bulan ini dan saya juga sudah memotong gaji mu untuk ganti rugi piring yang kau pecahkan,"Sang bos,ah ralat manksudnya mantan bos-nya itu memberi amplop putih yang berisi setengah gaji miliknya bulan ini dan merupakan gaji terakhirnya.
"Saya harap di tempat kerja mu yang baru nanti kau tidak melakukan kesalahan ini lagi Ara,"
"Terima kasih bu,dan maaf karna telah membuat kekacauan ini juga merugikan anda,kalau begitu saya permisi."setelahnya ia menunduk memberi hormat serta salam perpisahannya.
Dengan berata hati ia melangkah meninggalkan ruangan itu,ah,bahkan air matanya sulit dibendung lagi,setelah ia meninggalkan kafe itu,berjalan menuju halte air matanya tak henti-henti turun ditemani hujan deras seakan langit tau sesedih apa gadis malang itu.
"Hiks...apa yang harus ku katakan pada bunda...hiks tuhan kenapa sakit sekali.."ia terisak begitu keras,memukul dadanya yang sesak.
Setelah lelah menangis dibawah guyuran hujan,Ara duduk di halte sambil memeluk dirinya,wajah putihnya semakin memutih pucat,bibir yang berwarna pink berubah kebiruan karna kedinginan,berusaha memberi kehangatan pada dirinya,namun Ara benar-benar sudah tak menahannya ini sungguh dingin dan pada akhirnya kegelapan menghampirinya.
"Dasar bodoh!"ucap seseorang yang menangkap tubuh Ara sebelum menyentuh tanah.
***
"Siapkan pakaian hangat!"ucapnya, berlalu melewati pelayan yang menatap ke arah gadis yang di gendong sang tuan.
Ceklek!
Pintu besar berlapis emas terbuka,Sang pemilik kamar meletakkan Ara dengan hati-hati seakan Ara merupakan berlian yang bisa saja retak.
"Apa yang terjadi padamu?kenapa kau malah melakukan hal bodoh,apa kau sedang merasa seperti drama india?" Ucap Kenan, yap seseorang itu adalah Kenan,
Dia tadi tidak sengaja memotong jalan akibat hujan deras dan saat mobilnya melewati kafe yang tadi di tempati,tak jauh dari sana ia melihat seorang gadis duduk di halte memeluk dirinya seperti orang kedinginan,entah apa karna gabut atau penasaran ia berhenti menatap gadis itu,Damn it!bukankah itu gadis pelayan yang ada di kafe tadi?dan apa yang dilakukannya,ia terus mencoba menebak ada apa dengan gadis itu, dari jarak yang tak jauh ia dapat melihat tubuh gadis itu gemetar,seakan tau apa yang akan terjadi tanpa memperdulikan hujan yang deras ia berlari dan yap belum sempat gadis itu menyentuh tanah ia sudah menangkapnya.
Tok tok tok
"Masuk!"titahnya
"Permisi, Tuan muda ini pakaian yang tuan minta."ucap sang pelayan.
"Gantikan pakaian gadis itu,dan jangan lupa kau ganti juga seprainya."ucapnya datar.
"Baik tuan"sang pelayan segera melakukannya sesuai perintah,dengan hati-hati ia mengganti pakaian Ara, si pelayan sudah menebak gadis cantik ini bukan sembarangan.
Eitss tenang aja si Kenan gada disitu kok.
***
Sedangkan di balkon,Kenan sedang berdiri di menatap langit yang menangis.
Ia merogoh ponselnya lalu mengetik nomor seseorang,
"Cari tau apa yang terjadi di Kafe Violet malam ini!"
"..."
Setelah mendengar balasan si penelpon ia langsung mematikannya.
"Permisi Tuan,semuanya sudah selesai."
"Hm"
"Kalau bagitu kami pamit undur diri."ucap si pelayan.
.....
Maaf yah jarang update hehe,aku tuh lagi mager+gada ide.
Part ini aja aku ga yakin feel nya bakal nyampe kr kalian apa ngga,kalo garing maafin yah.Aku butuh vote dan komen kalian juga biar makin semangat.
Mau nulis tuh harus ngumpulin niat banget soalnya selalu mikir takut gada yang baca cerita aku.
Kalo menurut kalian cerita aku menarik komen yah?.
21 November 2021❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIERA (On Going)
Teen FictionSebelum membaca follow dulu ya! Pokoknya aku pecinta happy end. Yang ga vote berdosa! Pokoknya kalian harus vote dan komen bir aku semangat lanjutin ceritanya.