BAB 1

204 22 0
                                    

hallo balik lagi nih sama penulis dengan cerita yang baru, nah sekarang buat bonus langsung author kasih beberapa part ya. enjoy it !

"Tidak pernah ada manusia yang siap akan sebuah kehilangan dan perpisahan entah sebab usia atau permasalahan didalamnya" Raja Giannuca

"kamu tau apa hal yang begitu menyakitiku sekarang? Aku sayang sama kamu, tapi untuk saat ini aku tidak bisa apa-apa" Mahalini Raharja

"lin sini duduk deket mama" titah serini meminta anak perempuan kesayangannya duduk didalam dekapannya kala turun hujan dikota Jakarta sore itu

"kenapa ma?" lini punya perasaan aneh, tak biasanya ibu cantiknya itu menatapnya dengan tatapan sedalam itu

"sayang, mama tau, anak mama sudah besar dan hebat, mama yakin kamu pasti bisa menyelesaikan permasalahan sendiri. Pesan mama, apapun masalahnya selesaikan dengan kepala dingin, selalu percayakan jawabannya sama hati dia lebih tau kebenarannya apalagi soal rasa nggak akan ketemu kalau kamu mengandalkan pikiran" dengan nada yang penuh kelembutan dan menenangkan, beliau berkata sembari mengelus rambut anaknya itu


Belum sepenuhnya mengerti tujuan mamanya mengatakan itu, tapi saat ini lini merasa lebih baik dari sebelumnya, pelan pelan ia masih mencerna kalimat yang terasa sedikit berat untuk sekedar dianggap sebagai petuah.


Kota Jakarta dan seisinya seperti sebuah permainan yang tidak ada satupun tau kapan dan siapa yang akan menang atau kalah. Sudah dua tahun terakhir aku dan mama tinggal dikota ini,, ya meskipun dua bulan sekali aku selalu menyempatkan diri pulang kekampung halamanku di Bali menyambangi dua kakak lelakiku dan papaku yang tidak bisa ikut pindah ke Jakarta karena pekerjaannya. Bagiku pulang seperti mengisi kembali tenaga dan pikiranku yang dikuras habis disini, tempat dimana aku memulihkan segala suasana dan perasaan yang mungkin sedang tidak bersahabat dengan kata "baik-baik saja".

Sejak hari itu aku berhasil menyelsaikan pencapaianku di sebuah ajang pencarian bakat, aku memutuskan untuk mendalami dunia hiburan sebagai seorang penyanyi dan merelakan kuliah kedokteranku yang harus ditunda untuk sementara waktu. Dan dimulainya perjalanan ini adalah awal dimana aku menemukan dia, yang sampai detik ini masih mengisi sebagian besar ruang dikepala dan hatiku.

"lin, dari label minta kamu untuk coba test pasar dengan bikin cover duet antara kamu dan nuca. Ya itung itung test pasarlah sebelum single solo. Gimana, kamu mau terima?" Tanya kak dicky managerku

Terkejut sudah pasti mendengar itu karena diawal yang aku tau memang single solo akan diluncurkan lebih dulu, dan sedikit keraguan karena harus berpasangan dengan nuca yang notabene seorang laki laki pendiam dan kaku. Aku takut ini tidak akan berhasil karena tidak bisa membangun chemistry kita berdua. Aku masih diam dengan pikiran pikiran yang rebut dikepalaku. Jujur saja aku tidak terlalu dekat dengannya.

"gimana lin? Kok diem? Saran kakak sih dicoba dulu aja toh kita gatau rejeki gimana jalannya" Tanya kak dicky membuyarkan lamunan ku

"emmm, nucanya gimana kak? Apa dia nggak keberatan?

"kata hyma, managernya sih nuca mau kok kan namanya juga usaha"


"yaudah kalau gitu aku ikut aja" pasrah lini 

MUNGKINKAH KITA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang