Mereka berdua berkembar, hanya berbeda 7 menit. Tepatnya saat 20 juni. Robert yang selaku kepala keluarga mereka sangat senang memiliki anak yang nantinya akan memiliki harta mereka, tentunya tidak sedikit.
Robert yang menjadi seorang Lastrange terakhir berdarah asli mendapat semua harta yang dimiliki keluarganya, selaku Bellatrix yang tidak mempunyai anak memperkuatnya. Baginya kedua anaknya itu dangat penting baginya.
Sudah 5 tahun sejak kelahiran mereka, Manor mereka yang luas sangat puas untuk mereka bermain. Semua kebutuhan atau keinginan mereka pun dikabulkan oleh orang tua mereka tetapi ditahun ini mereka mulai belajar tata krama serta pelajaran lainnya.
"wii dan liam apakah kalian lapar?" tanya sang ayah.
"ya, ayah!! membaca buku ini membuat liam sangat lapar!! betulkan, wii?" jawab kembarannya yang berbeda 7 menit awal darinya.
"aku tidak lapar kok liam, lagi pula kita hanya membaca 5 buku kan?" bagi si anak kecil yang manis itu membaca hal yang menyenangkan baginya.
"kau hebat sekali, wee. Aku rasanya ingin pingsan membaca buku terus menerus, ayah!! aku boleh makan dulu?" sang ayah pun tersenyum dan memperbolehkannya, liam yang sidah lelah pun lari ke dapur untuk makan.
sang ayah sangat senang melihat anak perempuannya sangat berminat dalam membaca, "kau tidak bosan, sweety?" sang anak menggeleng cepat.
"tidak sama sekali, ayah!! tapi mulutku sepertinya ingin permen." sang ayah tertawa dan segera memanggil peri pelayan mereka untuk membawakan permen dengan jumlah yang besar.
sang ayah memberitahu kalau ia akan ada urusan pekerjaan, jadi ia akan pergi dengan waktu yang cukup lama. sang anak cantik itu pun menutup bukunya dan segera menghadap ayahnya dan merengek tidak mau ditinggalkan, sang ayah memeluknya hangat tersenyum. Ia membujuk anaknya kalau saat ia pulang ia akan membawakan permen dengan jumlah sangat banyak hingga dirinya bosan dengan permen.
bagi dirinya untuk bosan dengan permen sangat tidak mungkin karna rasa cintanya kepada permen begitu besar, akhirnya pun ia setuju.
"tapi mama tetap disini, kan?" sang ayah mengangguk, karna tau mama nya akan tetap bersamanya. perempuan manis itu pun tersenyum kembali.
hari itu diakhiri oleh mereka ber 4 yang menikmati malam bersama bintang bintang sebelum besok sang ayah akan pergi. saat itu pun liam diberitahu soal ayahnya yang akan pergi awal nya ia sama merengek tetapi kelamaan ia paham kalau ayahnya memang harus pergi. liam bisa dibilang anak yang sangat mandiri, dia sangat menjaga adik kembarannya dengan sangat erat.
"babay anak anak!! dah istriku!!" pamit sang ayah, sang ibu pun tak kuat untuk menahan tangisnya. satu mulai satu air matanya keluar. mereka yang melihat mama mereka sedih segera menghiburnya.
"mama jangan sedih, nanti ayah akan membawa permen yang banyak kok. ayah sudah janji kepada wii!!" sang ibu tersenyum dan memeluk mereka.
setelah itu hari hari yang mereka jalani terasa biasa karna sosok sang ayah yang menghilang tetapi itu tidak akan membuat mereka berdua sedih karna ada mama yang akan selalu ada disini.
mereka mulai berlatih beberapa sihir serta mereka mengetahui kalau mereka berdua bisa parseltongue dan wii bisa melakukan sihir tanpa tongkat. mama mereka selaku keturunan gaunt itu pun tak heran karna ia juga bisa parseltongue.
setelah 2 tahun berlalu pada akhirnya sang ayah kembali dan sesuai janjinya ia membawa permen dengan jumlah yang sangat banyak, si kembar segera memeluk sang ayah serta sang ibu memeluk dan mencium sang ayah pertanda senang akan kehadirannya.
"yaampun anak anak ayah sudah pada besar, yaa?" kekeh sang ayah yang sekalian mencium puncak rambut mereka serta mencium lembut sang istri.
____
"wii, liam. ini anak uncle lucy. malfoy, draco malfoy." sang ayah mengajak anak anak mereka untuk menemui anak dari sahabatnya itu, lucius malfoy serta istrinya.
mereka saling bersalaman tangan dengan anak berambut pirang serta kulit pucat, ditangan kirinya memegang apel berwarna hijau. wii tak bisa menahan tawanya saat melihat anak yang seumuran dengannya memakan apel dengan gigi depan yang ompong.
"huaa...father, mother. dia menertawakan ku...huaaa." ucapnya nangis.
"wii...tidak baik menertawakan teman, ya?" wii yang tanggap langsung meminta maaf dan memberinya 5 buah permen.
"maaf ya, ini ku kasih permen. kita berteman saja ya." anak dari keluarga malfoy itu pun langsung berhenti menangis dan menerima permen tersebut.
"liam ajak adik dan temanmu bermain di taman manor malfoy, ayah mau mengobrol." liam yang merasa terpanggil segera mengajak adik kembaranya dan teman barunya untuk pindah bermain di taman.
"apa kalian akan masuk ke hogwarts, juga?" tanyanya, si kembar itu pun mengangguk.
"aku tak sabar untuk masuk quidditch!! aku akan menjadi seeker termuda liat saja." si kembar tertawa karna teman baru mereka cukup banyak berbicara, liam yang menyukai quidditch pun ikut membahasnya bersama draco.
karna wii tidak terlalu suka quidditch ia hanya mendengakannya saja dan malah kelamaan ia tertidur di pangkuan liam.
"wah kembaranmu sangat cantik saat tertidur!!" draco mengelus pipi wii lembut.
"kau suka padanya? kalau kau menyakitinya, kau akan habis ditanganku draco." anak kecil berambut pirang itu langsung menggeleng cepat tapi jujur saja ia memang terpikat oleh pesona wii, memang tidak bisa dipungkiri diusianya yang baru 7 tahun saja pesona wii sudah sangat kuat ditambah nenek dari ayah mereka adalah sorang veela. tidak terbayang pesonanya kan?
sejak hari itu mereka bertiga sering bermain bersama, entah di manor si kembar atau di manor si pirang draco.
____
suatu hari disaat mereka berumur 9 tahun, mereka sedang bersantai ditaman bunga malfoy minor. wii yang duduk sambil membaca buku sementara draco sibuk memanjat untuk mengambil buah apel hijau kesukaannya.
"apa kau butuh bantuan, drake?" tanya liam melihat draco yang kesulitan.
"tidak, aku bisa sendiri." tapi saat ia mengatakan kalimatnya itu ia malah terjatuh dan lututnya terkena batu sehingga berdarah. ia pun merengek.
"apa ku bilang, drake." tatap liam kesal, si kembar pun segera mengampiri draco.
"drake, harusnya kau berhati hati." ucap wii dan draco malah tersenyum yang memperlihatkan gigi depannya yang sudah tidak ompong.
"apa kau mau permen lagi?" drake menggeleng cepat dan mengatakan kalau dirinya bukan anak kecil berumur 7 tahun lagi.
2 tahun kemudian mereka akhirnya berumur 11 tahun, umur dimana dumbledore akan memberi mereka surat untuk masuk sekolah. ulang tahun mereka pun dirayakan bersama.
"apa kalian mendapat surat dari hogwarts, jugaa?" tanya draco senang, kami mengangguk. drake pun memeluk si kembar.
"besok ayah dan mama akan mengajak kami ke diagon alley, apa kah kau juga akan ikut, drake?" draco yang mendengar pun langsung lari menuju father nya dan meminta untuk ke diagon alley bersama mereka.
"yes!! kata father boleh wii!!" liam tersenyum dan langsung membahas bagaimana mereka akan menjadi anggota Quidditch, wii? hanya tertawa melihat mereka.
double update! maaf bgt kalo ada beberapa scene yang sama kayak cerita lain karna aku terinspirasi dari situ,
btw enjoy! jangan lupa vote dan comment biar aku tau ada yang baca! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
destiny | hogwarts
Fanfictionlona, anak dari perkawinan gaunt dan lastrange. perempuan yang bisa mengubah takdir semau dirinya. love triangle antara oc x draco x cedric. semua character jk rowling punya tapi ada beberapa tambahan dari weelon.