__________

46 6 0
                                    

2 bulan kemudian,
ayah mereka kembali sehat dan bisa meninggalkan ranjang tidurnya.

"ayah, apa benar ayah dulu menjadi keeper slytherin ?" tanya lou.

"benar sayang, mama kalian juga dulu seorang seeker." balas sang ayah menatap sang ibu.

"wah kerennnnnnn !!" ucap liam dengan muka terpesona.

"sudahlah rob, itu masa lalu." timpa sang ibu terkekeh kecil dan memegang tangan kepala keluarga lastrange tersebut.

"emang nyaa kenapaaaaa?" tanya perempuan kecil yang manis menggoyangkan tangan sang ibu.

"tidak apa apa sayang." ia mengelus rambut putrinya yang berwarna coklat muda dan mengecupnya lembut.

"ayolah, miss lastrange. kau sangat hebat dulu bahkan memenangi pemain quidditch terbaik selama 3 tahun." ucap robert. sang istri memukul lelaki yang dicintainya pelan.

"benarkah? hebat sekalii !!" ucap liam berdiri dan mengajak sang ibu keluar, "mama ayoo latih liam menjadi chaser yang baikk." tariknya, sang ibu yang tak bisa menolak keinginan anaknya terpaksa mengikuti kemauan anak laki lakinya dan menatap tajam suaminya.

"ayo lou, kita lihat mereka." ajak sang ayah, perempuan manis itu segera berdiri tegak dan menggandeng lelaki pertama yang ia sayang.

dibawah matahari yang tidak terlalu terik serta angin yang terbang sejuk menghampiri mereka, di manor mereka mempunyai lapangan quidditch besar dihalaman nya. setiap 3 bulan sekali robert selaku ayah mereka sering menyewa pemain quidditch untuk bertanding di lapangan mereka yang mana membuat kedua kembar tersebut mengetahui banyak tentang permainan quidditch.

"lou mau ikut?" tanya sang ayah pada anak perempuan nya. ia mengangguk.

sang ayah menyuruh salah satu peri dirumah mereka untuk mengambil sapu terbang mereka yang mana keluaran terbaru tentunya dan peralatan lainnya.

robert dan anak perempuan, lou. terbang menghampiri sang ibu dan liam yang lagi asik bermain.

mereka menghabiskan waktu sore mereka bermain quidditch bersama.

____

lou terbangun karna merasa dirinya ingin mengeluarkan kotoran kecil, ia pergi ke kamar mandi pribadinya dan mengeluarkan kotoran tersebut tapi tiba tiba ia merasa lapar sehingga memutuskan untuk pergi ke dapur.

saat melewati kamar sang ayah dan ibu ia mendengar sesuatu dan pintu tersebut terbuka sedikit yang mendapati celah,

"tidak rob, ini tidak benar." ucap sang ibu dengan nada sedih.

"tidak apa apa maria, ini untuk keselamatan lou. kita tau kan kalau saudara mu mengincar nya." balas ayah, ia yang merasa namanya terpanggil ingin tetap mendengarkan mereka bahkan mengintip.

"aku hanya akan berbicara dengan nya ya sayang?" ucap robert mengecup kening istri tercinta nya.

"rob, dia mungkin tidak akan membunuh ku tetapi dengan mu aku tidak yakin." maria selaku istrinya memeluk sang ayah dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang nya.

"maria sayang, dia menyayangi mu tidak mungkin dia akan menyakiti ku bahkan membunuhku." sang ayah menghirup puncak rambut sang ibu dan membalas pelukannya.

"baiklah." ucap sang ibu akhirnya menyetujuinya. karna asik mendengarkan lou tidak sengaja menyenggol pintu yang mana membuat suara.

"siapa itu rob? apakah anak anak?" ucap maria melepas pelukan mereka, robert yang penasaran dan khawatir anak anak mereka mengetahui alasan selama ini dia pergi segera mengecek.

destiny | hogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang