05. Keadaan

15 1 0
                                        

"Permisi," Aku mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam ruang guru untuk mencari Pak Rendra selaku guru musik di sekolahku.

Aku menghampiri tempat duduk Pak Rendra yang terletak di ujung sana.

"Permisi Pak, saya Nasyara Thalia Lee dari kelas 10. Saya ingin daftar ekstrakurikuler band, apakah masih bisa ya Pak?" Tanyaku sambil tersenyum ramah.

Pak Rendra yang sedang memainkan ponselnya itu dengan santainya membalas pertanyaaku, "nanti pas ekskul band, kamu langsung masuk aja ke ruang musiknya"

"Oh.. Nggak perlu daftar lagi ya, Pak?" Tanyaku lagi untuk memastikan.

"Langsung masuk ke ruang musik aja" Balas Pak Rendra yang masih terus fokus dengan ponselnya. Bahkan ia tidak menatap mataku sama sekali.

"Oke, terimakasih Pak"

Aku tidak tahu mengapa Pak Rendra sangat santai dan membalas pertanyaanku seperti tidak ada serius-seriusnya.

Memang iya sih, watak setiap guru berbeda. Mereka memiliki stylenya sendiri dalam mengajar. Aku hanya bisa menghargai.

Aku berjalan menuju pintu ruang guru, lalu menutup pintu dengan perlahan dari luar.

Kemudian, turun melalui tangga menuju kelasku untuk menunggu bel tanda belajar mengajar dimulai.

~~~

Kringg!!

Bel berdering, jam sudah menunjukan pukul dua. Tanda kegiatan belajar mengajar untuk hari ini telah usai.

Aku bangkit dari kursiku, lalu mengangkat kedua lenganku ke atas untuk melakukan stretching singkat.

"Rachel, hari ini kita jalan-jalan yuk ke mall?" Aku melempar pertanyaan pada Rachel yang posisi duduknya dekat denganku. Kebetulan, tempat duduk Rachel terletak di belakang Anggi yang membuatku mudah untuk berkomunikasi dengannya.

Sambil merapihkan bukunya ke dalam tas, Rachel membalas, "hah? Beneran habis pulang sekolah ini? Mendadak banget Tha"

Sejujurnya tujuan awalku adalah untuk mengajak Gery jalan-jalan. Tetapi karena aku tahu Gery tidak akan mau pergi berdua denganku, aku akan mengajak beberapa teman sekelas untuk ikut menemaniku.

Bagaimana? Lumayan juga kan strategiku ini.

"Iya, nanti gampang lah kita bisa naik taxi atau bajaj kesana" Lanjutku sambil merapihkan buku ke dalam tas.

"Lo juga mau ikut, Gi?"

"Hah?" Anggi yang juga sedang merapihkan bukunya, mengangkat dagunya lalu menatapku dengan tatapan bingung.

"Mau ikut? Kita jalan-jalan sekalian refreshing biar kepala ga penat-penat banget" Aku mengangkat kedua alisku.

"Hm.." Anggi melemparkan pandangannya ke sekitar kelas, entah apa tujuannya.

"Kalau Jonni ikut, gue ikut"

Ah anak ini..

"Lo setiap hari sama Jonni mulu ya? Kayak orang pacaran" Rachel terkekeh pelan.

"Memang pacaran" Pengakuan Anggi yang berhasil membuat aku dan Rachel terkejut. Lalu sedetik kemudian, kami bertiga tertawa.

End to StartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang