Part 04

1.3K 124 6
                                    

Warning!typo(s)

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading~

Di sebuah ruangan yang gelap terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang menelpon seseorang di seberang sana

" Aku tidak mau tau,secepatnya kau harus menemukan anak itu dan juga ibunya sampai dapat bagaimana pun caranya!." Perintahnya dengan tegas sembari menelpon seseorang

"..."

"Dan juga kau harus mencari tau untuk apa Yafaro ke Bandung.!" Lanjutnya kepada suruhannya

Tutt..

Sambungan telepon pun di matikan secara sepihak,lalu ia berjalan ke arah dimana saklar lampu terletak lalu ia menghidupkan lampu di kamarnya itu,setelah itu ia langsung mendudukan
dirinya di sisi ranjang kasur king size nya itu dan bergumam.

" Aku tidak akan membiarkan kalian tinggal di rumahku ini,apalagi menjadikan kalian sebagai salah satu anggota keluarga Narendra,haha
itu tidak mungkin,dan tidak akan pernah,lagian sebentar lagi keluarga Narendra akan hancur dan semua harta kekayaan Randy akan jatuh di tangannku juga suamiku..hahha." Ucapnya dengan tersenyum licik

Sedangkan di Bandung, tepatnya di rumah Vixen ia sedang mendapatkan ceramah gratis dari sang nenek

" Vi, kamu ini ya, pulang malam, bawa anak orang babak belur aish, gimana kalau orang tua dia kesini terus nyangkanya kamu yang pukuli dia terus nanti minta ganti rugi berjuta-juta , gimana cara bayarnya coba? Makan aja pas pas an. Dasar Alien nakal. " Ucap nenek Vi panjang lebar sembari mencubit gemas pinggang Vixen

" Nenek itu kebanyakan nonton sinetron, jadi gini agak gesrek:( ups. " Ucap Vixen sembari menutup mulutnya . Ia merutuki mulutnya yang asal ceplos

" Apa yang kamu katakan hah? Sama orang tua kamu gak sopan ya, sini kamu. " Geram nenek sembari menarik telinga Vixen

" Aa .. Nenek lepas, nanti kalau telinga Vi lepas gimana hayo?. " Tanya Vixen meringis

Sedangkan Yafaro? Ia sedang tidur di kamar Vixen setelah di obati oleh neneknya Vixen

" Aaa.. Nenek udah huhuu:( telinga Vi sakit huwaaa. "

" Makanya jangan bandel! ." Gemas nenek sembari melepaskan jewerannya dari telinga Vixen dan langsung memeluk Vixen.

" Maafin nenek ya, nenek tuh gemes banget sama kelakuan kamu yang ajaib,kaya alien, untung kamu tampan. udah makan kan? Udah minum obatnya? Kesayangannya gak kambuh kan?. " Tanya nenek beruntun meskipun mereka selalu bertengkar tetapi nenek sangat sangat menyayangi Vixen begitupun sebaliknya.

Vixen mendengus mendengar kata alien dari neneknya

" Nenek ku sayang, Vi udah minum obat, udah makan juga dan untungnya hari ini tu kesayangan Vi gak kambuh. Dan jangan panggil Vi alien!. " Ucap Vixdn sembari mengerucutkan bibirnya dengan lucu

" Haha, iya iya.. Udah sana kamu bersih bersih dulu, udah gitu langsung istirahat pasti kamu capek kan. " Ucap Nenek sembari mengelus surai orange terang milik Vixen

" Oke siap nenek. " Balas Vixen sembari pergi menuju kamarnya

Sekedar info, bahwa nenek Vixen tidak tau kalau Vixen bekerja yang ia tau Vixen selalu mengikuti les sepulang sekolah sampai malam. Untung saja Vixen itu cerdas jadi neneknya percaya percaya saja.

" Aku merasa familiar dengan wajah pemuda yang Vixen bawa tadi. "

~••~

SAUDARA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang