Part 06

1.2K 96 7
                                    

Warning!typo(s)

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading~


" Hai babang Vixen." Ucap seorang pemuda bernama Kendra Arvan Anggara Menyapa Vixen yang sedang meminum minumannya

" Jangan panggil babang , gemesan panggil dedek Vixen." Sahut Samuel Ghavar Magenta

"Mmmhh~." Vixen tidak menanggapi ucapan temannya itu , ia malah asik meminum minumannya

" Si anjir , di sapa malah asik minum, gak habis pikir gue."

" Emang Lo punya pikiran?." Ucap Vixen dengan polosnya setelah kenyang meminum minumannya

" Anjir dedek , kamu ini telah menyakiti hati rapuhnya babang." Ucap Arvan dramatis

" Lebay Lo." Pukul Samuel

" Wkwk." Kikik Vixen

" Habis di hukum ya? Salah siapa telat Mulu." Ucap Samuel sembari memakan Snack Vixen

Vixen tidak menanggapi ucapan Samuel ia malah salfok dengan snacknya yang di ambil oleh Samuel " Ihh itu Snack Vixen Sam!." Ucap Vixen kesal

" Nanti beli lagi." Santai Samuel sembari memakan Snack nya

" Beliin gak mau tauuu." Rengek Vixen

" Hm."

" Ish tak patut." Ucap Arvan yang tidak di tanggapi oleh keduanya Membuat Arvan melengkungkan bibirnya ke bawah

" So imut Lo." Ucap Samuel sembari melempar snacknya ke wajah Arvan

" Jahat kali Albino itu."

" Heh!" Sedangkan Vixen dia hanya melamun.entah melamun kan apa ia begitu tidak tertarik dengan pertengkaran kedua sahabatnya

" Heh cil , kunaon you? You gwenchana kan?." Tanya Arvan dengan bahasa acak nya Yang menyadari Dedek gemesnya diam saja (kenapa kamu)

" Kenapa? Ada masalah?." Tanya Samuel sedangkan si empu yang di ajak bicara hanya diam saja

" Heh cil kunaon maneh?." Tanya Arvan sembari memegang pundak Vixen (heh cil kenapa kamu)

" Kunaon naon?." Tanya Vixen yang baru sadar dari acara mari melamun nya (kenapa apa)

" Dari tadi ngelamun Mulu, kemasukan macan putih tau rasa." Ucap Arvan sembari merotasikan matanya mendengar pertanyaan Vixen yang tidak Fokus

" Mana ada macan putih?."

" Itu ada."

" Mana?." Tanya Vixen

" Itu di sebelahmu."

" Oh , itu bukan macan putih tapi albino putih." Ucap Vixen dengan polosnya sedangkan yang di bicarakan hanya diam saja

" Sekarepmu lah cil." Ucap Samuel sembari merotasikan matanya

" Dah ah , Vi mau ke kelas. Bye bye Beroo beroo." Ucap Vixen sembari melambaikan tangan nya dan pergi menuju kelasnya

" Apa katanya?." Tanya Arvan

" Beroo." Balas Samuel santai

" Anjir beroo dong haha." Receh Arvan sembari bangkit dari duduknya dan pergi menuju kelasnya menyusul Vixen

" Punya temen gini amat." Gumam Samuel menyusul keduanya dan ia masih melihat Arvan yang sedang tertawa di sepanjang koridor

" Gila." Gunanya sembari geleng-geleng kepala

SAUDARA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang