Warning!typo(s)
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading~
" Hai babang Vixen." Ucap seorang pemuda bernama Kendra Arvan Anggara Menyapa Vixen yang sedang meminum minumannya" Jangan panggil babang , gemesan panggil dedek Vixen." Sahut Samuel Ghavar Magenta
"Mmmhh~." Vixen tidak menanggapi ucapan temannya itu , ia malah asik meminum minumannya
" Si anjir , di sapa malah asik minum, gak habis pikir gue."
" Emang Lo punya pikiran?." Ucap Vixen dengan polosnya setelah kenyang meminum minumannya
" Anjir dedek , kamu ini telah menyakiti hati rapuhnya babang." Ucap Arvan dramatis
" Lebay Lo." Pukul Samuel
" Wkwk." Kikik Vixen
" Habis di hukum ya? Salah siapa telat Mulu." Ucap Samuel sembari memakan Snack Vixen
Vixen tidak menanggapi ucapan Samuel ia malah salfok dengan snacknya yang di ambil oleh Samuel " Ihh itu Snack Vixen Sam!." Ucap Vixen kesal
" Nanti beli lagi." Santai Samuel sembari memakan Snack nya
" Beliin gak mau tauuu." Rengek Vixen
" Hm."
" Ish tak patut." Ucap Arvan yang tidak di tanggapi oleh keduanya Membuat Arvan melengkungkan bibirnya ke bawah
" So imut Lo." Ucap Samuel sembari melempar snacknya ke wajah Arvan
" Jahat kali Albino itu."
" Heh!" Sedangkan Vixen dia hanya melamun.entah melamun kan apa ia begitu tidak tertarik dengan pertengkaran kedua sahabatnya
" Heh cil , kunaon you? You gwenchana kan?." Tanya Arvan dengan bahasa acak nya Yang menyadari Dedek gemesnya diam saja (kenapa kamu)
" Kenapa? Ada masalah?." Tanya Samuel sedangkan si empu yang di ajak bicara hanya diam saja
" Heh cil kunaon maneh?." Tanya Arvan sembari memegang pundak Vixen (heh cil kenapa kamu)
" Kunaon naon?." Tanya Vixen yang baru sadar dari acara mari melamun nya (kenapa apa)
" Dari tadi ngelamun Mulu, kemasukan macan putih tau rasa." Ucap Arvan sembari merotasikan matanya mendengar pertanyaan Vixen yang tidak Fokus
" Mana ada macan putih?."
" Itu ada."
" Mana?." Tanya Vixen
" Itu di sebelahmu."
" Oh , itu bukan macan putih tapi albino putih." Ucap Vixen dengan polosnya sedangkan yang di bicarakan hanya diam saja
" Sekarepmu lah cil." Ucap Samuel sembari merotasikan matanya
" Dah ah , Vi mau ke kelas. Bye bye Beroo beroo." Ucap Vixen sembari melambaikan tangan nya dan pergi menuju kelasnya
" Apa katanya?." Tanya Arvan
" Beroo." Balas Samuel santai
" Anjir beroo dong haha." Receh Arvan sembari bangkit dari duduknya dan pergi menuju kelasnya menyusul Vixen
" Punya temen gini amat." Gumam Samuel menyusul keduanya dan ia masih melihat Arvan yang sedang tertawa di sepanjang koridor
" Gila." Gunanya sembari geleng-geleng kepala
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDARA [ HIATUS ]
Random(FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!) Judul Baru ; Saudara Judul Lama ; Story Brother Randy Putra Narendra seorang pengusaha Yang super kaya memiliki 7 orang putra yang sangat tampan bagaikan pangeran. Cerita ini di tulis ulang oleh saya dengan versi lokal...