FLASHBACK 03

557 59 2
                                    

Warning!typo(s)

.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading~


" Salma selamat karena kau sedang
mengandung keturunanya Randy,aku ikut senang. " Ucap Nadine sembari tersenyum sinis kepada Salma

" Jangan berbasa-basi cepatlah bicara,kau membuang waktu berhargaku. " Ucap Salma acuh

" Owhh, istri tercintanya Tuan Randy sepertinya sedang sibuk ya. " Ucap Nadine meremehkan

" Jika kau banyak bicara aku pergi. " Ucapnya sembari bangkit dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya

" Sebentar,aku ingin berbicara denganmu. " Tahan Nadine sembari memegang tangan Salma

" Katakanlah. " Ucap Salma singkat

"Aku ingin kau pergi dari rumah ini. " Ucap Nadine to the point

" Hey bung,apa kau lupa perjanjian dulu saat kau sedang mengandung Hansel dan Natahano Jika dalam satu tahun sebelum mereka lahir dan  aku tidak mengandung aku pergi,tapi masalahnya aku sedang mengandung dan aku memenangkan taruhannya.jadi kau tak
berhak menyuruhku untuk pergi. " Ucap Salma sembari mendelik tak suka terhadap Nadine

"Aku tidak suka kau ada di sini Salma. "Ucap Nadine sembari menatap mata Salma dengan intens

Salma pun terkekeh " begitupula dengan ku Nadine." Balas Salma dengan sinis

"Cih, aku benar-benar tidak suka dengan ku."

"Gampang,jika kau tidak suka terhadap ku angkat saja kakimu dari rumah ini. " Balas Salma santai

" Ibu tidak akan mengijinkannya, kau tau sendiri kan kalau Ibu sangat menyayangiku. " Ucap Nadine tersenyum puas

" Ah tentu saja beliau tidak mengijinkan, aku lupa jika kamu itu menantu
kesayangannya Ibu. Sayang sekali ya ibu
ditipu oleh manusia sepertimu itu. " Ucap Salma sembari menatap Nadine dengan tajam

" Tutup mulut Busukmu Salma. " Ucap Nadine sembari berdiri karena emosi dan di ikuti oleh Salma yang ikut berdiri

"Ck , siapa yang lebih busuk? Aku apa dirimu?" Ucap Salma sembari menatap tajam Nadine "Kenapa? kenapa aku harus menutup mulutku? apakah mulutku ini mengatakan kebenaranya ya? Ups maafkan aku ya ." Ucap Salma dengan nada yang di buat semenyesal
mungkin

" Sialan kau SALMA RAVEENA ,kenapa Randy  menikahi istri yang so baik sepertimu. " Ucap Nadine dengan
sedikit menahan emosinya

"Setidaknya aku lebih baik dari pada dirimu Nyonya Nadine " Balas Salma dengan santai

" Terserahmu mau berbicara apa yang jelas aku akan menyingkirkan mu secepat mungkin ,meskipun harus dengan cara membunuh. " Bisik Nadine di telinga Salma yang diam dan setelah itu ia mendorong Salma dengan keras yang membuat Salma terjatuh serta meringis menahan sakit yang
bersarang di perutnya

" Ahkk." Ringis Salma yang sudah terduduk dengan darah yang mengalir di pahanya

" Semoga kandunganmu tidak selamat  Salma. " Ucap Nadine santai sembari meninggalkan Salma yang meringis kesakitan

" Akhh.ishh. " Ringis hyeyo yang mencoba berdiri tetapi terjatuh lagi karena lemas dan juga sakit tiba-tiba menyerang perutnya

" MAMA." Teriak dua anak kecil menghampiri Salma yang terduduk di teras halaman belakang rumahnya dan juga tidak lupa darah yang mengalir di pahanya yang semakin banyak

" Faro cepat panggil Daddy!. " Perintah yang tertua  langsung di angguki oleh yang muda dan berlari untuk mencari Daddy nya

" Mama bertahanlah. " Ucap anak tersebut sembari menenangkan mamanya yang terus merintih kesakitan, tidak lama Randy pun datang di ikuti oleh namja kecil dengan sedikit berlari
dan menghampiri istrinya yang sedang meringis kesakitan

" Sayang bertahanlah. " Ucap Randy sembari menggendong istrinya dan membawanya ke rumah sakit,tidak lupa juga dua putra Randy yang ikut ke
rumah sakit karena mengkhawatirkan Mama kesayangannya

" Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Randy  kepada uisa yang menangani istrinya itu

" Syukurlah anda membawa istri anda
secepatnya Jika tidak ia akan keguguran, tapi tenang saja istri anda dan kandungannya baik-baik saja.Dan saya sarankan anda menjaga istri anda dengan baik. " Ucap sang Uisa yang di
angguki Randy dan setelahnya ia pun pamit

" Daddy,bagaimana keadaan Mama?. " Tanya anak kecil yang lebih tua

" Mama kalian baik-baik saja,ayo kita
masuk. " Ajak Randy sembari mengiring kedua putranya masuk ke ruangan sang istri yang sedang tertidur dengan lelap

" Sayang ,kau membuatku takut. " Lirih Randy sembari menggenggam tangan sang istri dan menciumnya

" Dan kau baby jangan berulah oke boy! Ayah takut kamu dan mama kenapa-napa tunggu sekitar 3 bulanan lagi ya kau akan segera lahir dan Ayah akan segera menggendongmu." Ucap Randy sembari mnengelus perut buncit istrinya yang baru memasuki 6 bulan
itu

"Eunghh mas. " Gumam Salma yang sudah bangun dari tidurnya dan melihat suaminya yang sedang tersenyum ke arahnya juga tidak lupa kedua putra
kesayangannya berada di sana

" Sayang/mama baik-baik saja?." Tanya mereka

" Mama baik-baik saja sayang, mas. " Balas Salma sembari tersenyum lembut kepada kedua putranya dan juga
Suaminya itu

" Syukurlah,Mama membuat Faro
takut,bagaimana kalau terjadi sesuatu kepada adik bayinya Faro. " Ucap Faro yang langsung naik ke ranjang Salma kerena Salma yang mengisyaratkannya untuk duduk di sana dan kebetulan ia juga sudah duduk di ranjangnya
sembari bersandar ke headboard ranjang

" Adik bayinya Faro tidak apa-apa,coba
kamu rasakan. " Ucap Salma sembari mengarahkan tangan mungil Faronya untuk mengelus perut buncit nya itu

" Iya Mama adik bayi masih ada. " Ucap Faro sembari tersenyum lebar juga sangat manis

" Woahh,Faro tersenyum sangat manis." Ucap sang kakak yang baru pertama kali melihat adiknya itu tersenyum dengan manis

" Diam kamu Abang! ." ketus Faro sembari mendelik tajam yang membuat sang kakak menciut langsung melihatnya

" Ett,kenapa faro berbicara seperti itu kepada bang Satria hmm?" Tanya Salma lembut sembari mengusap surai hitam pekat milik Faronya dengan sayang

" Tidak tau. " Balas Faro santai sembari menatap mata Mama kesayangannya dengan lembut

" Kau ini,lain kali jangan berbicara bernada ketus kepada orang lain ya sayang." Ucap Salma sembari tersenyum hangat kepada Faro yang sedang menatapnya itu

" Aku tidak yakin Mama. "

" Kenapa sayang?" Tanya Salma yang heran dengan perkataan Faro

" Karena itu sudah menjadi sifatnya Mama." Balas Satria kecil dengan santai sembari menyandarkan kepalanya pada bahu sang ayah yang sedang duduk di sofa ruangan

" Ck. " Decak Faro sembari mendelik tidak suka  kepada sang kakak dengan wajah yang imut membuat Salma dan juga Randy tertawa melihatnya

" Dasar menggemaskan."

Tbc.. 

9 Februari 2022

SAUDARA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang