Kini laila menemukan adiknya dan pacar matrenya, ia ingin menghampiri adiknya dan pacaranya itu tapi ia urungkan niatnya itu ia ingin tau apa yang akan dilakukan oleh pacar matre adiknya itu kepada adiknya.
"Cepat kasih uang ke gue atau lo layani gue"ucap pacar Maya.
"Aku gak punya uang"ucap Maya.
"Lo bisa kan minta kek kakak lo"ucap pacara Maya.
"Gak, kakak gak akan kasih uang ke aku. Udah cukup aku minta uang ke kakak ku, kali ini aku gak akan minta lagi ke kakak"ucap Maya.
"Oh baiklah, jika seperti itu kamu harus melayani ku sayang"ucap Pacara Maya.
Laila mendengar kata 'sayang' dari mulut pacar matre adiknya itu ingin muntah.
"Gak, aku gak mau. Kamu boleh minta aku apapun tapi jangan pernah kamu minta aku melakukan itu, aku masih punya harga diri"ucap Maya.
"Ck, jangan sok suci deh. Gue nyentuh lo aja, lo biasa aja tapi saat gue minta lo ngelayani gue lo gak mau. Lakukan sekarang atau gak gue paksa lo buat ngelayani gue"ucap Pacar Maya. Maya masih pada pendiriannya, ia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu, ia tau itu perbuatan yang di larang oleh Allah jadi sampai kapan pun ia akan menjaga dirinya.
"Gak, aku gak mau"ucap Maya.
"Oh, baiklah kalau itu mau mu"ucap pacar Maya.
Pacar Maya berlahan-lahan mendekati Maya, Maya yang ketakutan pun hanya bisa menangis ia tidak tau apa yang akan dilakukan pacarnya terhadapnya.
Laila yang melihat itu mengepal tangannya siap untuk menghajar pacar adiknya. Laila menghampiri Maya dan pacarnya itu, tanpa aba-aba ia melayangkan pukulan ke arah pacar Maya.
"BRESEK LO"ucap Laila yang terus melayangkan pukulannya ke pacar Maya tanpa ampun.
"K_kak udah, kasihan Rizal"ucap Maya membuat Laila semakin brutal.
"KAKAK"ucap Maya.
Laila mendengar teriakan Maya, menatap tajam kearah Maya. Ia melepaskan cekeramannya dari pacar adiknya dengan kasar lalu ia mendekat adiknya yang sudah menangis.
"Kenapa lo belain pacar bresek lo itu, jangan bilang lo sayang sama dia, cinta sama dia. Maya buat apa lo sayang sama dia yang jelas-jelas nyakitin lo dan buat apa lo cinta sama dia yang jelas-jelas cintanya palsu, dia, pacar lo itu hanya menginginkan uang saja"ucap Laila.
"Dia tidak seperti kakak duga, dia minta uang ke aku itu untuk pengobatan ibunya"ucap Maya.
Laila tersenyum remeh kearah adiknya. "Dia minta uang ke lo untuk pengobatan ibunya, dengan cara memaksa begitukah. Gue rasa itu uang yang lo kasih ke dia bukan untuk pengobatan ibunya melainkan uang itu dia buat foya-foya, lo gak sadar dia, pacar lo hanya manfaatin lo doang"
"Dan lo, apa orang tua lo gak kasih uang sampai lo minta ke adik gue atau orang tua lo miskin sampek orang tua lo gak kasih uang ke lo"ucap Laila menatap tajam pacar Maya.
Pacar Maya menghiraukan ucapan Laila ia pergi dari sana dan matanya tak luput menatap Maya dengan tatapan yang menangkutkan bagi Maya.
Laila melihat kepergian pacar Maya dengan tatapan sinis lalu melihat Maya sebentar dan pergi dari sana meninggalkan Maya sendirian.
Tanpa disadari oleh Laila seseorang melihat berdebatan antara Laila dan adiknya.
Setelah kepergian Laila orang itu yang sedaritadi memperhatikannya dari jarak jauh pun mendekat kearah Maya dan tanpa babibu orang itu memeluk Maya dengan sayang seperti seorang adik kakak.
"Kak Falih"ucap Maya.
"Sttt udah jangan menangis, maaf atas perlakuan Laila ke lo ya"ucap Falih.
Maya melepaskan pelukannya dan menatap Falih.
"Gak kak, aku pantas mendapatkan omelan dari kakak Laila karena itu udah tugas seorang kakak kan ya memang cara dia mengomelin aku yang terkesan ya gitu tapi aku tau kak Laila menjaga ku dengan cara itu"ucap Maya.
Falih tersenyum menanggapi ucapan Maya. "Udah sekarang kamu kekelas sana, dan jangan di fikirkan masalah tadi"
Maya menganggukkan kepalanya dan pergi dari sana menuju kekelasnya sementara Falih ia pergi kearah dimana Laila pergi.
"Laila"ucap Falih.
Laila yang dipanggil pun menghentikkan langkahnya dan membalikkan tubuhnya melihat siapakah yang mrmanggilnya.
"Ngapain lo manggil gue"ucap Laila.
"Aku ingin bicara kepada mu"ucap Falih.
"Yaudah silahkan tuan Falih"ucap Laila.
"Ikut aku"ucap Falih.
"Disini kan bisa, kenapa lo nyuruh gue ikut lo"ucap Laila.
"Gak bisa, ini soal adik kamu mana bisa aku bicara disini yang ada murid-murid disini dan guru-guru pasti dengar"ucap Falih.
"Gue gak mau membahas soal Maya"ucap Laila dan pergi dari sana namun Falih segera menarik tangan Laila alhasil Laila berbalik berhadapan dengan Falih.
"Ck, bisa gak sih lo kalau mau ketemu sama gue gak usah bahas soal Maya"ucap Laila.
"La, Maya itu adik kamu kenapa setiap aku ingin membahas penting soal Adik kamu, kamu selalu bilang gak mau"ucap Falih.
"Dia memang adik gue tapi gue gak sama sekali nganggap dia adik gue, kalau lo mau bahas soal Maya lebih baik lo bicara sama bunda karena Maya anak kesayangan bunda. Dan lo jangan pernah temui gue dan bahas soal Maya ke gue"ucap Laila dan pergi dari sana.
Falih menatap kepergian Laila dengan tatapan senduh, ini yang ia tidak suka dengan sikap Laila yang seakan-akan ia di telantarkan oleh bundanya padahal Maya dan Laila adalah anak kesayangan dari bunda kesya.
●●●
Jam 8 malam Laila masih sibuk dengan pekerjaannya, hari ini banyak pengunjuk yang datang ke resto tempat ia kerja jadilah ia harus lembur malam ini dan mungkin ia akan pulang jam 10 an.
"La, kamu bantu mbak didapur ya. Mbak kewalahan memasak pesanan pelanggan"ucap orang yang bekerja dengannya.
"Iya mbak"ucap Laila.
Didapur ia membantu memasak dan sesekali ia mencuci piring ya sudah digunakan.
Jam 9 malam tidak ada lagi yang datang ke resto dan itu membuat para karyawan lega akhirnya mereka bisa beristrahat.
"Huff akhirnya, selama berjam-jam kita ngelayani pelanggan akhirnya kita bisa istrahat"
"Iya mbak akhirnya, aku udah capek, laper pula. Kita makan dulu yuk mbak mumpung kita bisa istirahat"ucap Laila.
"Iya mbak juga laper nih, kita beli makanan di luar aja ya"
"Emm kalau makan diluar yang jaga resto siapa dong mbak"ucap Laila.
"Hah iya"
"Emm mbak gini aja aku yang beli mbak yang jaga resto gimana"ucap laila.
"Boleh juga, ok mbak yang jaga resto kamu beli makanan"
"Ok, emm mbak mau makan apa"ucap Laila.
"Terserah yang terpenting murah dan enak"
"Murah dan enak, semua makanan enak mbka gak ada yang gak enak, emm kalau murah di warung murah"
"Yaudah kamu beli diwarung aja 2 bungkus ya"
"Ok kalau gitu makanan enak akan datang sebentar lagi"ucap Laila sambil berlari menuju parkiran mbak Qilla hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Laila.
Wah Laila kalau didepan mbak Qilla kayak anak kecil ya, tapi kalau didepan bunda dan adiknya kayak berbeda gitu kira kira kenapa ya kalian tau gak...kalau gak nanti deh dipart -part selanjutnya pasti tau hehehe.
Makasih yang sudah baca ceritaku yang gak berfaedah ini, jangan lupa vote dan komen ya biar aku semakin semangat buat lanjutin ceritanya.
By by di part selanjutnya😊
![](https://img.wattpad.com/cover/241506831-288-k171433.jpg)