Chapter 02

271 42 3
                                    


Enjoy guys!

~●○●○●○●○●○●○~

Reader's POV


Haha.


Sialan.


Aku bersumpah ini adalah penyesalan terbesar semasa hidupku.

Memercayai bocah kecil yang baru main ketapel kemarin sore.

(f/n), entah ada apa denganmu tapi mengapa hari ini kamu bodoh sekali. Dan sekarang, lihatlah akibatnya.

Berada satu ruangan dengan beruang kutub yang matanya seperti sudah siap mengulitiku kapan saja. Meskipun tubuhnya berada di hadapan laptop dan aku tak menatapnya, namun aku yakin sekali iris hitam nan legam itu sedang menatap tajam padaku. Jujur saat ini aku ingin sekali sebuah keajaiban muncul. Entah bagaimana caranya pokoknya apa saja yang bisa membuatku hilang dari sini!

Yuichiro sialan, cepat selamatkan aku dari hewan buas ini!!

Flashback

Author's POV

"Menemanimu bermain ....? Untuk apa? Kenapa harus ditemani? Dan kenapa harus aku?" (y/n) semakin tidak mengerti apa yang bocah itu katakan.

Remaja itu melirik ke arah sekitar, "Sebaiknya kita harus mencari tempat yang pas untuk membicarakan ini."

Ah sumpah, ini seperti sedang bermain menjadi detektif. Dan bodohnya aku tetap mengikuti permainannnya dan melupakan sesi wawancara kerjaku hari ini. Yep, aku tergiur tawarannya lima menit yang lalu.

Setelah beberapa menit, akhirnya bus berhenti di halte kedua. Remaja itu segera berdiri dan turun, dengan (y/n) di belakang dan mengikutinya. Kami pergi cafe dekat halte sebagai tempat diskusi.

Begitu masuk, bocah itu langsung memilih tempat paling pojok dan terpencil dari lalu lalang orang.

"Kau mau pesan apa?" tanyanya. Yang kutanggapi dengan jawaban khas 'wanita'.

"Terserah."

Ia mengangguk angguk lalu memanggil pelayan di sana, "Permisi, tolong 2 vodka nya ya."


Ha?

Dia ini benar-benar ingin melucu? Sayangnya hal itu sangat tidak lucu bagi (y/n) karena gadis itu sedang sangat serius sekarang.

Melihat ekspresi (y/n) dan pelayan itu yang tidak bisa dideskripsikan, yuichiro segera meralat perkataannya dan memesan dua es susu coklat.

"Kau ini benar-benar tidak bisa diajak bercanda ya."

"Kau ingin melucu di situasi seperti ini? Aku jadi meragukan selera humormu."

Bocah itu menyeringai tipis begitu mendengar sindiran (y/n). Entah kenapa ada daya tarik dalam diri perempuan itu yang membuatnya semakin penasaran dan ingin mengenal lebih jauh tentangnya. Tentu saja kecuali kebodohannya. Rasanya ia ingin sedikit menjahili (y/n).

Atermoiements || Guren IchinoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang