#2

499 79 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Katanya mereka musuh bebuyutan😫

Katanya mereka musuh bebuyutan😫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awas, kitten galak!!😲









.
.
.




Cpk,


Cpk,




Suara decakan terdengar begitu panas dalam indera pendengaran siapapun. Bahkan semua orang jelas paham bagaimana bergairahnya kedua orang tersebut. Mungkin saja sebentar lagi mereka akan membagi malam panas bersama-sama.




Ya, terbukti dari tangan si pejantan yang sudah menjalar kemana-mana. Meraba setiap jengkal tubuh lawan mainnya secara liar. Bahkan meremas cukup kencang kedua payudara sekalnya membuat lawannya mengeluarkan lenguhan nikmat akibat pekerjaan tangannya.




Hanya perlu sedikit pemanasan untuk keduanya masuk ke dalam permainan panas yang sesungguhnya. Ya, sedikit lagi saja. Sebelum------




Plop




"Akh, sial!" Umpatan kasar keluar dari belah bibir sang dominan seraya menghentikan seluruh sentuhannya di tubuh lawan mainnya. Bahkan kini ia duduk bersandari di sofa dengan ekspresi gusar; bahkan aura di sekelilingnya berubah menggelap dalam sekejap mata.





Lawan mainnya sontak mengerjapkan kedua matanya linglung. Dirinya jelas masih di liputi dunia putihnya yang bahkan belum sempat ia jemput karena secara tiba-tiba sosoknya menghentikan seluruh kenikmatan tersebut.




"Jim----- ada apa? Mood mu turun lagi----- tak seperti biasanya, hmm?" Bisik sang wanita----- Naeun sembari bergelayut di lengan berotot Jimin. Ya, si tampan bahkan masih membiarkan tubuh bagian atasnya tak tertutup sehelai pakaian pun. Sementara lawan mainnya; Naeun pun tak segera membenarkan pakaian minimnya.




Bahkan bagian atas gaunnya yang sebelumnya sudah di turunkan Jimin hingga ke perut, ia abaikan begitu saja. Membuat kedua payudaranya menempel pada tubuh si pejantan.




Namun memang sepertinya ada yang aneh dengan Jimin. Biasanya dia selalu bergairah ketika melakukan kontak langsung seperti ini. Apalagi tubuh Naeun adalah tipe idaman tubuh seluruh perempuan di luaran sana. Dan merupakan selera Jimin. Keduanya bahkan sudah beberapa kali berbagi malam panas bersama. Tanpa ikatan apapun; sebab Jimin bukan tipe lelaki yang suka berada dalam sebuah komitmen apapun! Dan kini semuanya tiba-tiba berubah dalam sekejap mata.





Tubuhnya tak bereaksi berlebihan setiap bersentuhan bersama para wanita yang memang selalu memberikan tubuhnya secara suka rela------ bahkan dirinya pun mencoba melakukannya dengan sesama lelaki; pihak submisif! Dan hasilnya nol besar!




Jimin tak bisa bergairah. Bagian bawahnya tak mau bangun juga. Namun ketika dirinya tak sengaja memikirkan bayangan malam itu, buwungnya auto tegang. Brengsek memang!




Mendesah frustasi sembari memijit pelipisnya, Jimin sama sekali tak berniat menyingkirkan Naeun yang menggelayuti tubuhnya.




"Tak tau, sepertinya aku memang sedang tak ingin bermain seperti biasa. Maafkan aku Naeun, kita lanjutkan saja lain kali. Kau boleh pergi sekarang, minta bantuan Sunwoong untuk menuntaskan gairahmu." Titah Jimin lembut, bahkan sebelah tangannya mengelus surai Naeun; sang cassanova sepertinya tengah beraksi.





Namun Naeun tak langsung pergi sesuai keinginan Jimin, wanita itu malah semakin menggelayuti lengan Jimin sembari mencebikan bibirnya. Dan itu membuat Jimin yang memang sejak tadi mencoba menahan kekesalannya semakin merasa jengah juga. Dirinya jelas tak bisa berbuat kasar pada wanita itu----- bisa-bisanya ia kehilangan salah satu mainan favoritnya.




Belum sempat Jimin membujuk wanita cantik tersebut, pintu ruangan VIP yang terbuka tiba-tiba secara kasar membuat keduanya terlonjak secara bersamaan.




"YA! LEE JIHOON, MATI KAU HARI INI!" jerit seseorang di depan pintu, masih tak menyadari situasi.




Jimin bahkan sampai memicingkan kedua matanya tak suka. Tak jauh berbeda dengan si pelaku yang kini malah mengerjapkan kedua matanya linglung.




"Maaf, aku salah ruangan." Bisiknya datar.





Brak





.
.




"Sial sekali! Dari sekian banyak bar di daerah sini, kenapa harus bertemu pria brengsek itu disini? Dalam keadaan tak beradab pula! Mata suciku nyaris ternoda oleh perbuatan tak bermoralnya." Dumel Yoongi seraya berjalan hati-hati menelusuri lorong remang-remang di hadapannya. Dirinya hanya ingin menemukan ruangan Jihoon, menjemput sahabatnya pulang sebelum dia tertidur lelap malam ini.




Namun sial sungguh sial!




Bukan Jihoon yang dia temukan, melainkan sosok Jimin yang sepertinya akan melakukan ritual membuat anak bersama seorang wanita.




Sial! Mengingatnya------ hatinya serasa panas. Bukan cemburu, hanya saja menyesal mengapa dia memberikan keperjakaannya secara mudah pada orang seperti itu?!




Dirinya tau jika Jimin adalah seorang cassanova kelas kakap. Namun tetap saja, dia merasa di permainkan! Apalagi sepertinya Jimin tak mengingatnya sama sekali!





Sret




"Katakan, kau pasti mengikutiku sampai kesini bukan?!" Yoongi yang nyaris menjerit karena terkejut saat seseorang menarik lengannya begitu saja; memojokannya ke dinding----- urung melakukannya saat mengetahui jika pelakunya adalah Jimin.





Mood nya seketika semakin turun saja. Kekesalannya memuncak.





"Untuk apa aku mengikutimu, tak penting! Minggir, aku mau menjemput seseorang!"






.
.
~tbc~





Ig; jicho_world
Twt; chuujicho

Kitten's Garden [pjm + myg]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang