Firasat

708 54 11
                                    

-Maaf jika ada typo, dan jangan lupa Voment (vote and coment)

🍂  🍂  🍂

-Happy reading!

Jimin melihat jam menunjukkan pukul empat sore.. apa?? empat sore?! dia pun membelalakkan matanya terkejut artinya sudah lama sekali dia duduk

"Astaga.. aku lupa waktu"gumamnya pelan

Jimin meregangkan otot-otot tangannya, lantaran merasa pegal setelah duduk berjam-jam di kursi belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan gurunya karena tertinggal pelajaran, yahh walaupun sudah di bantu Taehyung tapi tugasnya masih ada sedikit lagi

Hari ini sekolah libur dan Jimin lebih memilih mengerjakan tugasnya dan menolak ajakan Taehyung untuk keluar bersama teman-temannya siapa lagi kalau bukan Yoongi dan Namjoon

Jungkook sempat mengajaknya juga namun Jimin menolaknya secara halus

Jungkook berfikir kalau Jimin benar-benar maniak pelajaran apalagi matematika membayangkan rumusnya saja sudah membuat jungkook mual

.

.

Setelah merapikan buku dan alat tulisnya Jimin berbaring di kasurnya sejenak dan menutup matanya kemudian ia memikirkan tentang kehidupannya, ia memikirkan bagaimana kehidupannya penuh dengan tawa setelah mengenal Taehyung sahabat sekaligus kembarannya itu, kemudian ia mengalihkan pikirannya pada sang ibu ia khawatir dengan keadaannya, apakah ibunya baik-baik saja semenjak tak ada dirinya? dan masih banyak lagi yang ia pikirkan

dari dulu Jimin ingin sekali memiliki ayah, dan berharap ibu dan ayahnya berada di sampingnya dengan hidup bahagia layaknya keluarga

akan tetapi harapannya hancur begitu saja saat tahu ayahnya sudah memiliki istri dan itu bukan ibunya melainkan ibunya jungkook adik seayahnya

sebenarnya Jimin tak masalah akan hal itu, ia mencoba mengikuti takdir dan mengorbankan harapannya dan menerima apa yang terjadi

sudah tiga hari Jimin tinggal di mansion Kim, dan selama itu pula dirinya mulai menyesuaikan diri tanpa ibu kandung di sisinya

"Huh, aku merindukan eomma.. apa eomma baik-baik saja ya?" gumamnya, Jimin membuka matanya dan menerawang langit-langit kamarnya yang sudah tiga hari ia tempati

"apa aku telpon ya? tapi.. ah telpon saja lah!" Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri akhirnya Jimin beranjak dari kasurnya dan mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas, Jimin mencari nama kontak ibunya dan mulai menghubungi

Tut.. Tut..

"Yeoboso? eomma ini Jimin" Ucap Jimin setelah panggilan tersambung

"Oh sayang ada apa menelpon eomma? di sana baik-baik saja kan?"  Tanya jisoo khawatir

"Ahh aku hanya merindukan eomma.. walaupun tiga hari tak bertemu tapi rasanya seperti setahun saja, dan ya di sini baik-baik saja kok.. keluarga Kim baik sekali" Jimin begitu senang mendengar suara ibunya lagi

"hey keluarga Kim juga keluarga mu nak ayah dan kembaranmu ada di sana"

"Hmm nee , chim tahu itu.. oh iya apa eomma juga baik di sana?"

Jisoo tersenyum di balik telpon

"Nee, eomma selalu baik di sini nak.. jangan khawatirkan eomma, kau tahu? bibi kang juga ikut menemani eomma semenjak kau tinggal di keluarga Kim"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saudaraku.. (Vmin) - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang