••••••••
••••••••Bunyi alarm membangunkan ku, tepat pukul lima pagi. Hari ini adalah hari pertama ku memasuki sekolah menengah atas, SMA.
Aku sebenarnya tidak terlalu bersemangat di hari pertama masuk sekolah ini, aku terlalu malas untuk bertemu dengan orang orang baru.
Tapi aku tetap harus melewatinya, kembali mencari teman baru dan menyesuaikan diri di sekolah baru.
Aku pun bersiap siap, memakai seragam baru. "ayah qila udah siap ni" teriaku sambil mamakai kaos kaki dan sepatu.
"selesai" aku berdiri mengehentakan kaki. melihat sekitar pergelangan kakiku, apa sudah rapih atau belum.
"ayah ayo dong nanti qila terlambat". teriaku dari luar rumah.
"baru juga jam berapa dek" ia memakai jaket dan mengambil kunci motor.
"mending dateng awal dari pada telat".
"ayo naik"
Aku menaiki motor lalu berangkat ke sekolah.
Aku senang tapi juga gugup, aneh rasanya tapi nyata. Hari yang ku nantikan akhirnya datang, masa masa yang kata orang adalah masa menyenangkan para remaja.
Aku menikmati udara pagi ini, sampai tidak sadar kalo sudah berada di depan gerbang sekolah.
"sampe" kata ayahku
Aku menuruni motor dan berpamitan dengan ayahku. "assalamualaikum".
"waalaikumsalam, hati hati".
"mmm". Melambaikan tangan dan tersenyum kearahnya sambil berjalan menajauh.
Aku memasuki halaman sekolah, banyak orang yang berlalu lalang melewatiku. Memperhatikan sekitar yang tampak asing bagiku.
****
Di sini lah aku berada sekarang, aula sekolah. Siswa siswi baru di kumpulkan di aula untuk membagi kelas.
"baiklah Assalamualaikum wr wb anak anak semunya" murid serentak membalas salamnya.
Aku tidak terlalu tertarik sama apa yang mereka bicarakan, menurutku hal itu adalah sesuatu yang membosankan.
Dan akhirnya para guru memgumumkan pembagikan kelas.
****
Tidak ada yang terlalu istimewa di awal pembelajaran pertama kami, sekedar memperkenalkan diri masing masing. Yang mengejutkan adalah, aku sekelas dengan Kinan. Dia adalah teman SD dan SMP ku.
Sebenarnya aku sedikit senang dia sekelas denganku, setidaknya ada orang yang aku kenal di kelas ini. Agar tidak terlalu menyendiri.
Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu, aku dan Kinan sekarang sedang berada di kantin.
"mau beli apa?" tanya Kinan
"mm gatau, kamu?".
"eh malah nanya balik,mmm..." dia mengetuk ngetuk dagunya."seblak sabi kali yah, level lima gimana?".
"ha gila" aku sedikit terkejut padahal aku juga sering makan seblak dengan cabe sebanyak itu. "boleh deh tapi jangan level lima juga kali, nanti sakit perut pas jam belajar kan gak lucu".
"iya juga sih, oke Bu pesen seblaknya dua sama sambelnya level dua yah" ujarnya kepada ibu si penjual seblak.
Kitapun duduk di bangku yang letaknya berada di tengah tengah kantin, sambil menunggu seblaknya datang kita saling menukar kabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEMSELVES
عاطفيةNatan namanya. Aqila anastasia cewek beruntung yang bisa mendapatkan hati seorang Natan. -©fnynrlz, 2021