TINGBel rumahku berbunyi. Aku yang sedang rebahan di atas sofa ruang tamu, mendengar bel rumah berbunyi langsung
berdiri dari sofa bergegas ingin pergi. Kabur ke kamar.Tapi sebelum melangkah tiba tiba "Mau kemana" Kata Bundaku yang melihat aku ingin kabur, bukannya membuka pintu.
"Ke kamar" Jawabku.
"Buka" Suruhnya.
"Bunda aja".
"Kamu ini di suruh orang tua malah nyuruh balik gimana sih, BUKA".
Aku menarik nafas lalu berjalan dengan lesu ke arah pintu. Aku membuka pintu sedikit yang hanya memperlihatkan wajahku, mengintip siapa yang datang. "Siapa".
Aku yang merasa tidak asing dengan wajahnya "Lo" Kagetku.
Di dalam rumah.
Aku menatap Natan dari atas ke bawah mengintimidasi. Ya orang yang datang ke rumahku adalah Natan.
"Ngapain Lo kesini" Tanyaku kepada Natan.
"Aqila ngomongnya yang sopan, dia lebih tua dari kamu" Ucap Bunda yang dibalas deheman olehku.
"Natan ada apa kesini" Tanya Bunda kepada Natan.
"Mamah suruh saya kasih ini" Jawab Natan sambil menyodorkan tote bag yang berisi setoples kue.
"WAAHH KUE APA TUU!!" Girang Bunda.
"Bunn.." Ucapku yang merasa malu, kelakuannya kayak anak TK abis di kasih permen aja.
"Apasi kamu sewot aja". Katanya tak habis pikir.
"Makasih ya, bilangin ke mamah kamu juga".
"Siap tante".
"Yaudah kamu tunggu sini Tante buatin minum dulu".
"Gak usah Tante, saya langsung pulang aja" Tolak Natan.
"Eh atu masa langsung pulang udah jauh jauh kesini, udah tunggu bentar Tante buatin sirup" Kata Bunda.
"Qila kamu temenin Natan, ajak ngobrol jangan diem diem bae" Kata nya lalu pergi meninggalkan kita berdua.
Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, Aku menatap Natan yang juga sedang menatapku.
Karena merasa canggung, aku berdiri mengambil sepotong kue yang Natan bawa tadi "Mmm~~ enak juga, mau" Tawarku sambil menyodorkan kue yang ada di tanganku.
"Gak" Tolak nya.
Aku celongo tak percaya "Ck, seenggaknya bilang iya kek biar gak canggung canggung amat".
"Gue gak ngerasa tuh" Ujarnya.
"Ye ye" Ledeku lalu pergi menyusul bundaku ke dapur.
Di dapur.
"Bunda kenal dia" Tanyaku kepada Bunda saat sampai di dapur.
"Dia siapa" Tanya Bunda balik.
"Ya Natan lah siapa lagi" Kataku sambil memasukan kue yang dari tadi aku pegang, kedalam mulut.
"Natan natan, k a k natan, yang sopan kamu manggilnya" Ucap bunda dengan penekanan di kalimat Kak.
"Iyalah pokonya itu".
"Kenal" Ujar bunda sambil menuangkan sirup rasa melon ke gelas.
"Gimana bisa".
"Ya bisa lah orang dia anak sahabat Bunda".
KAMU SEDANG MEMBACA
THEMSELVES
Roman d'amourNatan namanya. Aqila anastasia cewek beruntung yang bisa mendapatkan hati seorang Natan. -©fnynrlz, 2021