FIVE-Pedekate-

361 69 28
                                    


Assalamualaikum
Setelah sekian lama kita ngga ketemu, akhirnya aku balik lagi bawa Rio sama Tania.

Yang kangen bobroknya Rio sama Tania, yuk mari dibaca🤭

Jngn lupa vote sama komennya ya

Follow jga @mila_aprll

Happy reading 👋

_________________________________________

Sore ini Rio tengah asik memandikan motor yang biasa ia pakai dihalaman rumah. Ia hanya mengenakan celana kolor berwarna biru muda dengan kaus merah menyala. Entah darimana tren fashion yang Rio pakai itu, yang pasti ia jadi terlihat terang benderang apalagi tersorot sinar matahari.

"Dari banyaknya insan di dunia, hanya Tania yang paling aku cintaaa," senandung Rio dengan suara pas-pasannya.

Saat tengah asik bernyanyi-nyanyi ria, tiba-tiba sang ayah datang menghampiri Rio dengan segelas kopi ditangannya dan duduk di kursi yang memang disediakan dihalaman depan.

"Yo." Panggil papa Rio.

"Kenapa, pa?"

"Katanya kemarin pas ke acara kamu bawa cewe, siapa itu?" Rio mesem-mesem sendiri saat papanya bertanya demikian, ia jadi merindukan Tania.

"Calon mantu papa," jawabnya seraya cengengesan.

Satria mengernyit, betulankah anaknya memiliki kekasih?

"Bohong kamu, ya?"

"Engga, kalo bukan pacaran ngapain dibawa coba?"

Dahi Satria mengkerut tak yakin, memangnya ada gadis yang mau dengan Rio? Kalau dilihat wajah memang Rio tampan, tapi soal kelakuan? Apakah pacarnya Rio mau menerima kelakuan aneh anaknya?

"Papa engga yakin, kamu paksa dia pasti, ya?" Tanyanya menyelidik.

Rio berdecak kesal, "Rio ganteng, lho kalo papa lupa."

"Tau, kan sama kaya Papa. Tapi papa engga yakin sama tingkah kamu yang suka aneh-aneh itu."

"Terserah papa deh." Keduanya lanjut berbincang-bincang. Ah agaknya bukan berbincang pada umumnya, namun lebih banyak menistakan Rio karena ketidakpercayaan satria pada anaknya yang katanya sudah punya pacar itu.

Bermenit-menit berikutnya, Rio telah selesai memandikan anak kesayangannya, ia lantas duduk disamping sang ayah yang sedari tadi terus merecoki dirinya.

"Pa, mau tanya dong," kata Rio.

Papanya menoleh lalu mengangkat alisnya seolah berkata 'apa'.

"Dulu papa dapetin mama caranya gimana?"

"Katanya udah punya pacar."

"Iya, cuman ini ceweknya beda, Pa. Susah didapatinya." Jawab Rio seraya membetulkan posisi duduknya.

"Kamu gimana, sih? Katanya udah pacaran tapi kok susah dapetinnya." Agaknya satria sudah mulai kesal dengan Rio yang pertanyaannya sungguh aneh ini.

Rio mendelik, "Tinggal jawab doang, Pa. Susah banget, sih!"

"Papa apelin, bawain martabak, kalo engga palingan mi ayam lumayan buat nyogo Oma kau. Kalo tangan kosong takut gak dibolehin masuk."

Rio menganggukkan kepalanya. Ia sudah sering mendekati perempuan, tapi biasanya sekali kedip langsung luluh, berbeda dengan Tania yang diapa-apakan juga masih tetap susah digapai. Bahkan kadang-kadang Rio berpikir untuk menggunakan jalur pelet untuk mendapatkan Tania.

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang