SIX-Dua detik-

506 74 45
                                    

Masih kangen Tania sama Rio, gak? Kalo masih ditambah lagi ni😂

Follow juga

@mila_aprll di Instagram, siapa tau ada info tentang Rio sama Tania di sana.

Happy reading 👋

_________________________________________

Mobil yang dikendarai Rio sudah keluar dari kompleks rumah Tania. Ia berbohong, tadi bilangnya mau ajak Tania ke taman tapi nyatanya lelaki itu entah akan membawa Tania kemana.

"Diem Bae neng, pita suaranya putus?" Canda Rio memecah keheningan.

Sedari tadi mulutnya gatal karena Tania terus saja diam tanpa mengajaknya berbicara. Rio kan tipe orang yang tidak bisa berada didalam suasana canggung seperti ini.

"Tania, yuhuuu," ujar Rio lagi.

"Apa, sih?" Ketus Tania.

"Abisan Lo diem Mulu, Lo ngomong ke, misalnya lo pengen ke mana, atau Lo maunya apa. Ntar gue turutin kok, tenang aja," jelas Rio.

Tania menatap Rio dari samping, cowok itu malah tersenyum manis tapi di mata Tania malah seperti Joker. Bukannya salah tingkah, Rio malah banyak tingkah dengan ikut-ikutan menatap Tania dan sesekali mengedipkan sebelah mata.

"Bener kalo gue bilang mau kemana Lo turutin?" Rio mengangguk mantap, kapan lagi kan Tania minta sama Rio, siapa tau mintanya yang bikin Rio enak.

"Yaudah, gue mau balik."

Seketika Rio menginjak rem dengan kekuatan dalam hingga mobil langsung terhenti. Untung jalanan sepi, kalau di tempat ramai ini bisa membahayakan orang banyak.

"RIO! GILA LO, YA!?" teriak Tania, sungguh ia sangat terkejut.

"Ya, abisnya Lo bikin gue kaget, sih. Masa minta pulang, kan kita mau pedekate."

"Gue gak mau, Lo nya yang maksa!"

"Bodoamat, orang gue maunya pedekate kok." Cowok itu masih bersikukuh dengan keinginannya.

Kemudian, ia kembali melajukan mobilnya ke tempat yang sudah ia tentukan sendiri. Ia yakin kalau Tania pasti suka dengan tempat yang Rio siapkan.

"Kalo gue ajak ke samping terminal mau, gak? Katanya dulu nyokap gue demen banget kalo di ajak mojok disana," kata Rio seraya melirik Tania sekilas.

"Kalo mau ngajak yang benar dong, masa ke terminal."

"Ya maunya kemana, Tania?" Rio jadi gregetan juga sama Tania.

Dulu biasanya Rio kalau ajak para mantannya jalan pasti mau mau saja diajak kemana pun, bahkan kalau di ajak main di semak belukar juga mau mau saja.

Pernah waktu itu, Rio mengajak salah satu mantannya yang bernama Dira pacaran dibawah pohon beringin. Kata Rio ini tempat adem, sekalian dia juga bisa modus-modus pada Dira. Kalau Tania, kira-kira mau gak, ya?

"Dulu gue pernah ajak mantan gue mojok di bawah pohon beringin, kira-kira Lo mau gak?" Tawar Rio.

"Lo mau gue kesurupan maen di bawah pohon beringin, hah?"

Rio bodoh. Mana ada orang pacaran dibawah pohon beringin.

"Dulu gue gak kesurupan, tuh. Tapi emang sih, hawanya tuh kaya ada panas-panas yang gaib." Katanya seraya mengingat-ingat kelakuannya dulu.

"Begonya gak ilang-ilang sih, Yo. Heran gue sama, Lo!"

"Nah, gue suka nih kalo dikatain bego sama Lo. Berasa Lo bilang 'I love you, Rio," jawabnya disertai kekehan.

30 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang