Pagi hari yang cerah, angin sepoi sepoi datang menerbangkan helaian rambut gadis yang sedang menunggu transportasi umum di depan sebuah rumah minialis.
Hari ini arken berniat pergi ke sekolah pagi pagi karena mau berangkat bareng ara, karna ia tau bahwa ara tidak memiliki sopir yang bisa mengantar jemput ara, sekalian benebus rasa bersalah nya karna telah membuat cewek selemah ara kena masalah sama guru yang paling di benci siswa di sekolah itu.
Arken memberhentikan motor nya di depan rumah ara, tepat nya di depan gadis yang sedang menunggu sesuatu yang dapat mengantarkan nya ke sekolah.
Spontan ara reflek dan melihat orang yang sedang memberhentikan motornya itu tepat di hadapan nya sendiri.
Tatapan mereka berlangsung agak lama, karna arken menatap ara begitu tak percaya karna melihat penampilan gadis itu yang berubah 99℅ selama ini, yang terlihat begitu berbeda dan hari ini berubah dengan drastis nya.
Sepatu converse, rok di atas lutut, kaca mata di lepas rambut di kuncir kuda,serta terdapat olesan make up tipis tipis di wajah nya yang tampak begitu elegan dan tidak memberikan kesan menor.
"Kenapa?".tanya ara yang hal hasil membuat arken menyadarkan diri dari lamunan nya yang begitu dalam menatap ara.
" E engak, ada apa apa kok " Jawab arken sedikit gugup dan segera memalingkan wajah nya dari ara .
" Gue keliatan alay banget ya? "Tanya ara merasa tidak bercaya diri dengan penampilan nya sekarang.
Ara per penampilan seperti itu bukan karna suatu alasan, ia merasa telah mendapat kan apa yang ia ingin kan selama ini, dia telah mendapatkan sok sok seorang sahabat yang mampu menerima ia apa adanya , dan itu terdapat pada oca. Terbukti selama ini oca lah yang mau menerima ara dengan segala kekurangan nya.
Dan sekarang ara mencoba merubah penampilan nya untuk dunia luar, ia membiasakan diri nya ber penampilan seperti anak anak remaja yang lain nya.
Arken kembali menatap ara, " Engak kok biasa aja sama seperti cewe cewe di sekolah biasa nya ".ucap arken sambil merapikan rambut nya yang tidak begitu berantakan demi menghilangkan kegugupan yang timbul dalam dirinya.
Arken bohong saat mengatakan ara seperti cewe cewe kebanyakan di sekolah, yang arken lihat sebenarnya adalah sok sok wanita cantik yang di kirim Tuhan tepat dihadapan nya.
Entah mengapa detakan jatung arken berpacu drastis dan jauh dari kata normal untuk saat ini.
saat ini ara persis banget mirip kakak nya arken yang dulu sempat meninggal karna tragedi tabrakan lari.
Kehadiran ara seperti sekarang ini seakan akan mengingatkan arken pada masa lalu membawa nya hanyut dengan kenangan kenangan indah bersama sok sok kakak yang dia banggakan kala itu
Dan sekarang ia memilih pergi.Padahal waktu itu arken sangat sayang sayang nya pada kakak satu satu nya itu, tapi Tuhan berkehendak lain dia malah mengambil kakak nya untuk selama lamanya.
arken tidak mau, mengatakan ara cantik karna ia memilih mementingkan ego dan mempertahankan gengsi nya dari pada mengungkap kan sesuatu kebenaran yang ada.
"Mau bareng ke sekolah ngak? " Tawar arken pada ara agar ia bisa berangkat bersama sama.
"Ngak usah, makasih naik angkot aja".
" Ngapain naik angkot, macet ntar terlambat kesekolah tau rasa".
"Gapapa lagian 30 menit lagi kok bel nya bunyi".
" Lu bandel banget sih, udah di kasih tumpangan sok jual mahal lagi, asal lo tau ya cewe cewe lai tuh antri biar bisa gue bonceng, nah lu di kasih boncengan pura pura ga mau ".
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKEN
Teen FictionAku tak bisa menyakiti dirimu karna itu akan menyakiti diriku lebih dari mu