Happy Reading!!
Sepulang sekolah entah kebetulan atau apa tapi lagi-lagi Rigel bertemu dengan Haega, Nalen, Arsa, Taro dan Yasha di gerbang belakang. Sejak makan siang tadi Rigel cukup akrab dengan mereka. Menurut Rigel mereka orang yang cukup asik diajak berteman dekat. Ngomong-ngomong Rigel bersama Jenan, yang memang selalu bersamanya, dan Jibran. Lagi-lagi karena ingin menghindari pacarnya.
"Kok bisa sih bentukan Aila kemakan rayuan lo?" Itu Yasha yang sedang mengomentari urusan percintaan Jibran.
"Lo tau Aila, Yangs?" Kali ini Nalen, pemuda yang Rigel akui berparas tampan.
"Siapa coba yang gak tau Aila? Selebgram yang mukanya manis tapi judes minta ampun," balas Yasha.
"Maksud lo Aila Rahma?" Tanya Arsa dengan terkejut. Yangs mengangguk, "kenal lo?" tanyanya.
"Musuh Arsa, tuh," balas Nalen dengan mimik muka yang mengejek Arsa. Arsa cuma berdecak malas. Kenangannya dengan gadis itu hanya membuat Arsa kesal. "Hati-hati, Jib. Dia cewek gila," peringat Arsa, tapi sesaat kemudian, "oh, lo lebih gila."
Mereka berdelapan tertawa, mentertawakan Jibran dan juga perubahan mood Arsa. Anak itu ajaib kalau kata Rigel. Sangat seragam dengan Haega, pantas mengapa dalam waktu kurang sehari mereka udah akrab.
"Kenapa nih ketawa-ketawa?" Sebuah suara mengintrupsi tawa mereka. Itu Fares yang tentunya bersama Aka.
"Eh, mau kemana nih kok ngumpul?" tanya Aka.
"Kebetulan aja ketemu aja sih. Gue sama Rion habis bantuin si Bocah gendeng ini lagi lari dari pacarnya terus ketemu mereka," jelas Rigel yang disambut delikan dari Jibran karena dikatain bocah gendeng. Menurut Jibran sendiri, Rigel yang tidak mengerti posisinya. Cewek-cewek itu merepotkan.
"Gak guna amat punya pacar kalau gitu." Yangs dengan suara sarkasnya. "Dih biarin, iri lo gak punya pacar?" balas Jibran sewot. Jibran heran, anak itu daritadi terlihat seperti ingin memakannya hidup-hidup.
"Terus lo berempat?" Kali ini Fares yang bertanya.
"NUNGGUIN LO BANGSAT." Bisa ditebak siapa yang berani (re:tega) berbicara dengan nada tinggi seperti itu kepada Fares. Yaps, one and only Arsa.
"Ya, santai dong njing." Berbicara dengan Arsa memang tidak bisa tidak menggunakan urat. Bahkan orang seperti Fares yang sellau berbicara sopan kepada orang lain pun (re: pembentukan image) selalu mengumpat.
"Kalian sibuk gak? Jalan yuk mumpung masih jam segini," ucap Nalen memberikan usul. Sejujurnya karena Nalen malas di rumah aja sih.
"Boleh, gue kosong."
"Gue juga."
"Oke, fiks. Kita jalan." Ini Haega.
"Gue? belum? ngomong? setuju?" Ini Jenan. Bocah gila yang suka seenaknya, kesan Jenan kepada Haega tidak pernah berubah sejak dulu. Mereka pernah sekelas ketika SMP, btw.
KAMU SEDANG MEMBACA
starzee | 00l nct & skz
FanfictionSuatu kala Rigel pernah bertuah, "kita berteman bukan berarti selalu benerin segala kelakuan dia, kalau salah ya diingetin." Kalau kata Arsa berteman dengan Starzee itu kadang kala tidak sesuai dengan namanya yang artinya kegembiraan. "Untung kalia...