6. Cafe dan Hubungan

165 21 5
                                    

"Wah cakep juga cafe abang lo, Yangs." Haega memandang bangunan bernuansa gelap dengan itu takjub. Kesan cafe baru dibangun tidak terasa sama sekali menurutnya, pasalnya pelanggan yang datang bisa dikatakan cukup ramai. 

"Yangs, ini apa ga terlalu mewah buat pelajar baru masuk SMA macem kita?" Kali ini Arsa yang bersuara diangguki Taro, setuju. Design interior dari cafe ini lebih kerasa restoran dibandingan dengan cafe untuk nongkrong bocah yang bahkan belum legal macam mereka bersepuluh. 

"Aman, harga sesuai kantong pelajar kok makanya mereka milih lokasi ini. Katanya sih," jawab Yangs.

"Mereka?"

"Iya, abang sama temen-temennya gitu. Sebenernya cafe ini dibangun karena mereka suka aja sekaligus buat tongkrongan mereka, makanya designnya begini." Yasha menjelaskan seperti yang belum lama ini abangnya, Ten, ceritakan padanya. 

"Buset, sirkelnya bukan sembarangan tuh kayanya," sahut Jibran yang diangguki yang lain.

"Buset, sirkelnya bukan sembarangan tuh kayanya," sahut Jibran yang diangguki yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bengong di tengah gitu, dek. Ngalangin pemandangan. " Kesepuluh kepala itu menoleh ke sebelah kanan mereka. Sekali lihat pun mereka tahu kalau sosok cowok berambut ash brown itu kasir di cafe ini. 

"Oh iya bang, sorry-sorry," sahut Jenan.

"Padahal kita cakep-cakep begini, bang." Ini jelas keluar dari mulut Nalen.

"Cakepan mana sama gue coba," sahut kasir itu sambil sedikit tertawa. Rigel heran, bisa-bisanya ini abang-abang ladenin bocah-bocah macem mereka, terutama Nalen. "Gausah diladenin orang kaya dia mah, bang. Gue Lemonade satu sama latte satu ya, bang."

"Oke, lo kenal yang namanya Wian ga dek?" 

"Wian Jian Bagaskara?" 

"Yoi, kenal lo?"

"Kakak gue itu bang."

"Pantes mirip. Yang lain pesen apa?" 

Haega, Fares, Aka, Jibran, Nalen, Yasha, Arsa dan Taro bergantian memesan. 

"Mau tunggu di bar apa anter meja?" Taro sebagai yang terakhir memesan menatap yang lain bertanya. 

"Meja aja," jawab Fares

"Oke kalau gitu nih," ucapnya sambil memberikan nomor meja ke Taro. Taro menerima itu kemudian terdiam menatap yang lain. 

"Bang, ini cafe ga bayar?" Ini Arsa yang nanya. Soalnya si abang kasirnya ga nagih bayaran, siapa tau spesial bocah ganteng jadinya ga bayar. Padahal sebenernya si Arsa ini takut keliatan malu-maluin karena ga tau cara bayar, makanya ditanyain (ngarep gratisan itu juga bener sih).

"Ya bayar, tapi kali ini gratis pake free pass Ten sama Wian." Arsa sumringah denger dapet gratisan, mana dia pesen dua desert, meski bukan gratisan karena cakep sih. 

"Thank you, bang. Besok-besok bisa gak pake gratisan Jeffrey," sahut Jenan, bercanda niatnya karena setahunya abang sepupunya itu temen deketnya bang Wian.

"Lah? apanya Jeffrey lo dek?" 

"Lah kenal beneran bang? Adek sepupunya bang."

"Mantan gue dia mah dek. Lo adeknya Malvin dong?" Jenan mengangguk. Yang lain cuma bengong karena gatau lagi ngomongin siapa tapi juga takjub, kebetulannya banyak banget. 

"Ini gue mau nyoba juga deh siapa tau lo kenal abang gue juga bang," ini Haega

"HAHAHAHAHA dikiran gue kenal semua orang apa, tapi sebutin sini namanya." 

"Jonathan Nikael Wardana, anak sulung pak wardana yang lagi kabur dari rumah," jelas Haega. Bagian kabur dari rumah itu bercanda tentu saja, begini-begini keluarga dia aman sejahtera kok meski gapunya emak. Kakaknya itu, yang Haega panggil aa', itu hanya pamitan mau ada perlu sama temen tapi udah seminggu ga pernah nunjukin batang hidungnya di rumah. Haega ga panik sih soalnya Pak Wardana ga kelabakan nyariin yang artinya aa' nya itu udah ngabarin si bapak, hanya saja Haega kesel ga ada yang bisa direpotin pas dia nyari bahan-bahan MOS. 

"Anjing, gue kenal beneran. Noh orangnya yang lagi di bar pojok kanan bukan?" Haega otomatis noleh ke arah bar di mana di sana ada tiga orang barista dengan dua orang pelanggan yang sedang berbincang dan bener aja di sana ada sosok familiar lagi bikin kopi, lebih keliatan bercanda sama salah satu pelanggan cewek rambut panjang warna ungu. "Pacarnya itu." Wah, ucapan abang kasir ini nambah bikin Haega melotot. Ini si aa ga lagi kabur karena mau kawin lari kan? Tapi bapaknya ga panik nyariin sih. 

"JONI DICARIIN BAPAK LO. JANGAN PACARAN MULU, DI CORET DARI PEWARIS PAK WARDANA LO."  Haega teriak, beneran teriak. Arsa semakin yakin buntalan bernyawa itu ga punya malu. Lebih aneh lagi, semua pengunjung ketawa. Sementara objek yang teriaki melotot sepertinya terguncang. Haega berjalan mendekati si aa', sembilan orang teman barunya itu diam gak mau ikut-ikut masalah keluarga katanya. Padahal mah cuma gamau malu deket-deket Haega yang lagi ngereog. Haega sendiri lakuin itu juga gatau kenapa (caper dia sebenernya karena kangen si aa').

"Duh, sorry ya bang. Kita ke meja deh bang ya." Ini Aka yang minta maaf, sejak ini pula dia mendeklarasikan diri sebagai yang paling waras.

"HAHAHAHA gapapa, lagian yang disini temen tongkrongan semua. Btw, nama gue Tara."

"Oke bang Tar, si koh Ten kemana bang?"

"Si Ten keluar sama Lilis cariin makan anak-anak tadi," jawab Bang Tara sambil make apron yang dari tadi dia sampirin di kursi. 

"Oh oke deh bang. Makasih sekali lagi udah dibolehin mampir, padahal belum resmi buka," ucap Yasha yang diangguki Tara. Mereka bersembilan menuju meja di samping panggung, niatnya biar bisa liat abang-abang yang lagi tampil. 

Sambil jalan ke meja si Nalen nanya, "maksudnya belom resmi dibuka apaan, Yangs."

"Kaya gue bilang tadi cafe ini dibangun juga niatnya buat tongkrongan sirkel mereka dan yang di sini tuh sirkel mereka. Kalau buka resminya kira-kira minggu depan an lah, makanya tadi bang Ten ngeyel gamau ngasih tau." 

"Bener, gue tuh yang bujuk si Ten," sahut sebuah suara di belakang mereka, Bang Tara.

Ini si Fares mau nanya gapapa kasir ditinggal, tapi inget kalau baru dibilang ini cafe belum dibuka jadi gabakal ada yang beli selain mereka, meski endingnya gratisan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

starzee | 00l nct & skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang