3. R.J.J.T.C.F

266 22 0
                                    

Rigel rasa Galaxy punya selera dan adat yang sedikit unik. Pasalnya setahu Rigel sekolah lain selalu memulai MOS-nya pagi hari dan membiarkan siswanya berkenalan disela-sela hal itu. Akan tetapi, Galaxy punya waktu khusus untuk berkenalan dan meski diwajibkan datang pagi tetapi MOS baru di mulai di jam delapan lebih tiga puluh. Yah meski itu hanya untuk hari pertama sih.

Yang paling Rigel suka dari sekolah barunya ini adalah tidak ada aturan sepatu harus hitam dan larangan mengecat rambut, asal tidak terlalu mencolok itu tidak akan mendapat point. Hal itulah yang membuat Rigel rela berdiam diri di salon selama tiga jam. Lelaki cantik itu mengecat rambutnya untuk pertama kalinya, bersama Jenan tentunya.

Jenan, orang yang sudah 16 tahun ini merecoki setiap detik hidup Rigel. Seperti kembar yang bertolak belakang. Rigel dengan tubuh yang bisa dikatakan mungil dan Jenan dengan tubuh atletisnya. Dilihat sekilas mungkin banyak yang mengira Rigel sosok yang ramah dan murah senyum, sedangkan Jenan sosok pemeran utama drama romansa yang dingin dan cuek. Sayangnya, kisah romansa itu terlalu mainstream untuk mereka berdua karena pada nyatanya Jenan adalah sosok paling ramah yang pernah ada dan Rigel bisa disebut sosok anggun dengan pemikiran indah dan kata-kata sarkasme yang sering terlontarkan.

Ah, bukan berarti Jenan sosok yang polos dan innocent dan Rigel tumbuh dengan cemooh jahatnya pada setiap orang. Rigel juga sosok yang manis.

"El, mana temen kamu itu? Dia sekolah di sini beneran kan?" Kata ganti aku-kamu sudah hal lumrah untuk sepasang sahabat kecil kan?

"Iya," jawab yang lebih tua singkat. Tangannya sibuk mengetikkan pesan kepada yang sedang ditunggu, khawatir jika temannya yang baru di negara ini kenapa-napa. "Kita cari aja apa ya? Kalau dia kenapa-napa gimana? Kata kamu dia baru dateng ke indo masih semingguan ini kan? Dia udah lancar bahasa indonya?" Seperti itulah sosok Jenan. Seramah itu bahkan kepada sosok yang belum dia kenal.

"Yang ada kalian malah saling nyari terus gak ketemu lagi," ujar seseorang yang juga sejak tadi tidak lepas dari ponselnya. Dia Jibran, teman sekelompok Rigel yang tadi sempat mereka berdua tolong.

Menolong Jibran adalah hal aneh yang membuat Rigel yakin masa SMA nya tidak akan baik-baik saja. Rigel tidak habis pikir kenapa ada sosok menyebalkan seperti Jibran yang berusaha kabur dari pacarnya padahal gadis hanya ingin berfoto berdua. Tipikal buaya yang tidak ingin gebetan lainnya salah paham kalau kata Jenan sedetik setelah Jibran mengatakan alasan menghindari pacar cantiknya itu.

Lebih kurang ajar lagi, setelah berbohong—dengan bantuan Rigel dan Jenan—bahwa mereka bertiga ada urusan pemuda biru itu malah sekarang chatting dengan sang pacar—dan beberapa gadis lain, Jenan sempat mengintip—seperti tanpa dosa.

"Iya juga sih," jawab Jenan.

"Duh tapi dia gak bales pesan gue nih," seru Rigel cemas. "Lagi dijalan kali," sahut Jibran masih dengan tangan yang sibuk mengetik.

Belum sempat ada yang berbicara kembali sosok yang ditunggu sudah lebih dulu memanggil nama Rigel, "RIGEL!" Ketiganya menoleh bersamaan ke arah datangnya suara. Disana ada seseorang pemuda yang melambaikan tanggannya serta dua orang yang mengikuti di belakangnya. Rigel tidak mengenal dua orang tersebut, sepertinya teman Taro yang lain.

"Akhirnya ketemu kamu juga, Rig" ucap Taro, sosok yang sejak tadi dia tunggu, sambil memeluk Rigel. "Gimana tadi nyarinya?" tanya Rigel.

"Aku hampir aja dapet masalah untung ada Fares sama Aka yang nolongin," balas Taro sambil memperkenalkan dua orang yang tadi bersamanya.

"Rigel Jian Nalaka, panggil Rigel aja," ucap Rigel berinisiatif memperkenalkan diri terlebih dahulu.

"Fares Junanda Anggastian," sambut Fares smabil tersenyum ramah.

"Caraka Zidan Amadya, Aka aja." Aka membalas uluran tangan Rigel dengan senang hati.

"Oh iya, ini Rion sahabat kecil gue dan Jibran, baru ketemu tadi sih," kode Rigel supaya mereka saling memperkenalkan diri.

"Jenan Orion Ravindra, panggil Jenan ya." Seperti yang diharapkan dari Jenan, keramahan.

"Jibran Aurion Angkasa," sambung Jibran.

"Osaki Shotaro, panggil Taro aja."

Berantakan banget tulisankuu, keburu-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berantakan banget tulisankuu, keburu-buru. Mau benerin males hehe. Dari Kamis sibuk bangettt, sibuk streaming ㅋㅋㅋ

Maaf yaa~

Happy reading✨

24 Mei 2020, fei🦇

24 Mei 2020, fei🦇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
starzee | 00l nct & skzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang