Chapter 5 : Baik...

11 0 0
                                    

HAPPY READING
• • •

"Bisakah kau berhenti mengikuti ku"sahut Rumia yang sedang duduk di bawah pohon.

"Hmm... Sepertinya tidak"Tian menjawab dengan sangat santai sehingga membuat Rumia sedikit kesal.

"Argh apa yang kau mau!?"sentak Rumia

"Aku tak akan pergi sampa kau mau berteman denganku"

"Sampai kapanpun,aku tidak akan berteman denganmu!!"balas Rumia.

"Mengapa?"tanya Tian

"Kau tidak perlu tau alasannya,yang jelas... Aku tidak akan menjadi temanmu!" bentak Rumia.

Bukannya takut karena dibentak oleh Rumia,Tian malah senang...

Sontak karena kesal,Rumia pun pergi meninggalkan Tian sendirian yang tengah duduk dibawah pohon.

"Hey... Kau mau kemana!?"panggil Tian yang tidak mendapatkan respon sama sekali dari Rumia.

Tian pun berdiri dan menjajarkan langkahnya dengan Rumia,sedangkan Rumia hanya menatap kosong kedepan dengan wajah sangarnya.

Biarpun wajah Rumia sangar,tetapi... Jika dia tersenyum,dia sangat cantik dan manis,tetapi,ekspresinya yang itu ia tutupi dengan wajah sangarnya.

"Apa kau tidak pernah senyum?"ujar Tian yang berada disamping Rumia.

Rumia tidak merespon yang membuat Tian mencekal tangan Rumia.sontak Rumia pun menghentikan jalanya dan menatap Tian dengan tatapan tajam.

"Lepaskan!"perintahnya singkat.Tian tersenyum.

"Aku tidak akan melepaskan mu"santai Tian

"Baik jika kau memaksaku!!!"bentak Rumia yang langsung membanting tangan Tian sehingga cekalannya terlepas,dan Rumia menarik pedangnya dan langsung menyerang Tian.

Dengan refleks Tian yang bagus,dia mampu menahan serangan Rumia,walaupun... Ia sedikit kewalahan.

Tian pun tersenyum saat melawan Rumia,tetapi terlihat Rumia begitu serius melawan Tian.

Sampai pada titik dimana,Rimia terpojok dan ia tidak bisa memundurkan badanya lagi karena sudah menyentuh pohon.

Tian semakin mendekati dirinya kearah Rumia,dan wajah mereka hanya beberapa cm saja.

Perlahan Tian mendekati wajahnya kewajah Rumia dan "ahaha aku menang"tawa Tian pecah saat melihat ekspresi Rumia yang begitu gugup dan takut.

"Sudah diam!! Ini kan yang kau mau!?"balas Rumia kesal.

"Apa kau punya sayap?" tanya Tian tiba-tiba.

"Itu bukan urusanmu!"ketus Rumia dan langsung pergi,meninggalkan Tian acuh tak acuh.

"Hey hey,mau kemana kau!?"sahut Tian yang mengejar Rumia.

"Apa yang kau inginkan ha!!!"bentak Rumia.kali ini bentakan itu mampu membuat seorang Tian takut.

Lalu Tian mengeluarkan sayapnya seperti mengkode Rumia."Terbang"balasnya berusaha santai

"Baik"jutek Rumia.

Lalu Rumia pun mengeluarkan sayapnya dan dengan begitu saja ia ditarik keatas oleh Tian dan ia pun mengepakkan sayapnya,Rambut biru Rumia begitu indah saat ditiup angin dan seulas senyum terlukis di wajah Rumia,jujur saja... Baru kali ini ia merasa bahagia.

Tak berapa lama Rumia turun dari angkasa dan raut wajahnya pun terlihat sedikit murung.

"Kamu kenapa?" tanya Tian yan mengulurkan tangannya keatas kepala Rumia dan turun kepipi.

Rumia pun menghindari tangan Tian yang jatuh ke pipinya.

"Itu bukan urusanmu!"jawab Rumia singkat,dan pergi.

• • •

"Apakah kamu baik-baik saja Devil?"Tanya Angel kepada dirinya sendiri,ia takut jika Devil tidak akan bertemu lagi dengannya.

"Angel,jangan sedih dong... Lebih baik kita berlatih mengeluarkan sayapmu..."ujar seseorang ketika memasuki kamar Angel,dan melihatnya sedang murung disudut kamar.

"Tapi Tingel... Mengapa mama begitu membenci Devil?"lirih Angel.

"Makanya kita berlatih,biar kamu tidak kepikiran terus..." balas Tingel yang begitu perhatian kepada Angel.

"Tingel... Apakah kamu pernah merasakan jatuh cinta?"tanya Rumia yang menjauh dari topik utama.

"Mengapa kamu tanya begitu?"tanya nya balik.Angel mendengus.

"Kan umur kamu udah 17 tahun,masa gak pernah jatuh cinta..."balas Angel.

"Angel... Cinta gak ngeliat umur,meskipun aku udah umur 17 tahun,tapi belum tentu aku jatub cinta..."balas Tingel lembut.

"Yah... Gimana ya,aku gak tau aja,aku gak pernah liat papa aku.

Mendengar itu,Tingel termenung sejenak,ia sedikit mencerna perkataan Angel barusan.

"Nggak tau deh kalo soal itu,aku aja juga belum pernah ngeliat Raja atau papa kita"balas Tingel mengiyakan perkataan Angel.

"Ya udah deh,ayo kita latihan sihir,aku ingin melatih kemampuan sihir aku"ujar Angel yang diiyakan oleh Tingel.

• • •

Haii... Apa kabar? Baik kan.
Oh ya,mungkin Kiky gak akan post rutin untuk kedepannya kadang mungkin bisa dua kali sehari... Bisa kagak... Atau gak tau deh,yang jelas vote terus ya biar banyak yang kenal sama cerita ini.

~Call Me Kiky

Yah sampai bertemu di lain waktu... Sayonara...👋.

See yaa...

Rabu,30 juni.

THE PRETTY LITTLE DEVIL AND ANGEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang