bagian 4

10 1 0
                                    

''feel beter now?'' 

aku tersentak dari lamunan karena tomo yang berbicara padaku,kami berjalan dari gedung informatika menuju parkiran,tomo yang membawakan tas dan skate milik ku,dia sangat lembut jika sedang seperti ini,

''ya aku baik-baik saja'' jawab ku dengan suara serak sambil mengusap mata yang bengkak dan merah ini,

''ada yang menganggu mu?katakan saja padaku''

jika memang ada yang menganggu aku akan menghabisinya dengan mudah,''tidak ada'' jawab ku singkat,

''apa kamu bertemu dengan orang yang membully mu dulu?'' tanya tomo kembali,ya... seorang pembunuh bayaran seperti ku pernah di bully saat masa-masa smp,aku mulai menguatkan diri ku dan ternyata kelewat batas,aku malah menjadi seorang pembunuh bayaran,

''tidak,aku sudah tidak pernah bertemu mereka''

''oh syukurlah'' tomo meghela nafas lega,aku memalingkan pandangan ku ke arah tomo,menatap nya lekat tapi tomo tidak menyadari jika ada orang yang lebih pendek dari dia sedang menatap dengen tatapan heran,bagaimana bisa orang seperti ini hanya ingin dekat dengan ku saja? maksud ku tomo ini tampan meskipun kadang sangat menyebalkan,tidak sulit untuknya mendapat banyak teman atau pun wanita,well... i mean tomo memiliki banyak teman tapi tidak ada satupun yang dekat seperti ku,

''tomo'' ucap ku pelan tanpa sadar

''hm?'' tomo merespon cepat sambil memalingkan wajah ke arah ku,

''b-bisa kah kita pergi ke minimarket kampus dulu?''

''kamu lapar huh?''

''huum''

''okay'' tomo menjawab sambil mengusak rambutku,

aku menunggu di luar sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan pihak mini market,tomo masuk meninggalkan dua tas dan skate board di kursi yang lain dan aku bisa melihat tomo yang sedang memililh makanan dari dinding kaca mini market yang trasparan,menyadari di perhatikan ia menoleh ke arah ku sambil menunjukan dua buah cup ramen yang berbeda,ramen cream keju dan ramen pedas,aku menunjuk cup yang pedas saat tomo memberikan isyarat 'ingin yang mana?' padaku,tomo hanya tersenyum sebagai jawaban dan memasukan ramen ke keranjang belanjaan,untuk makanan,minuman dan snak juga seperti itu,tomo membiarkan ku memilih apa yang aku mau lewat dinding kaca,setelah menunggu beberapa menit,tomo kembali dengan makanan yang banyak dan beberapa di antaranya sudah di masak di microwave,

''hati-hati ini masih panas'' info tomo sambil memindahkan semua makanan ke meja,

''terimakasih tomo'' ujar ku sambil mengambil cup ramen pedas dan mulai makan,

''enak?'' tanya tomo setelah meminum minuman isotonik,aku hanya mengangguk,''baguslah'' tomo mengusak rambut lagi,tersenyum,dan mulai memakan ramen,

''btw apa yang kamu lakukan hingga larut malam begitu?''tomo bertanya dengan mulut penuh ramen,jadi tidak terdengar terlalu jelas,

''aku di cafe,menyalin catatan dan membuat jurnal'' itu bohong,sebenarnya tadi malam aku melakukan pekerjaan yang ya... sudah tahu lah,

''boleh aku ikut dengan mu?''

''no''

''why?''

''aku tidak akan mendapatkan ketenangan''

''ayolah tama'' saat tomo merengek seperti ini sungguh tidak cocok dengan badan dan wajah yang ia miliki,

''stop it tomohiro'' perintah ku acuh tak acuh sambil memakan ramen,

''tapi aku ingin ikut''

''lain kali saja saat aku tidak sedang ingin membuat jurnal''

''baiklah'' respon tomo setuju sambil mengedikan bahu sekilas,

Late Night little boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang