bagian 6

8 0 0
                                    

chyrus POV

dylan mengerutkan dahi terus menerus selama perjalaanan pulang dan terlihat dari urat-urat tangannya yang menonjol dan nampak berkilau karena tersorot cahaya matahari yang masuk melalui jendela mobil, dia sedang mencengkram setir mobil dengan sangat kuat,

''jika mobil itu hidup,dia akan menjerit kesakitan'' sindir ku sambil memperhatikan dylan dari sepion mobil,menyadari sindiran itu tertuju padanya,dylan melirik kaca sepion untuk melihat keadaan ku kemudian melonggarkan cengramannya,

''maaf tuan'' ujar dylan seperti bergumam

''kenapa minta maaf? kamu tidak melakukan hal yang salah''

dylan hanya diam,seperti ada yang membebani fikiranya,aku menyilangkan kaki dan menopang dagu dengan beberapa jari sambil memperhatikan dylan yang sedang menaap tajam ke arah jalanan,

''so... apa yang membebani fikiran mu?'' tanya ku tiba-tiba setelah menciptakan keheninggan beberapa menit yang lalu,

''tidak ada tuan'' jawab dylan cepat,anak ini keras kepala sekali,

''jangan berbohong padaku dylan''

''apa yang membuat anda tidak percaya pada saya t-''

''semuanya'' potong ku, ''kamu mengerutkan dahi mu,mencengkram stir mobil dan wajah mu tidak dapat berbohong'' jelas ku,dan ekspresi dylan masih sama seperti sebelumnya,

''tapi aku tidak memikirkan apapun tuan'' dylan masih melempariku dengan alasan

''apa kamu kesal karena aku di jelek-jelekan oleh orang-orang tadi setelah kita keluar ruangan?''

sepertinya ucapanku tadi tepat sasaran melihat ekspresi dylan yang sedikit berubah,tidak telalu tegang tapi lebih ke kaget,

''iya karena itu'' jawab dylan pelan, kali ini dia sedikit lebih tenang,

''tapi kenapa?''

''karena mereka menyimpulkan tanpa tahu apa yang sebenarnya,mereak tidak tahu jika sebenrnya anda sangat baik'' 

aku tertawa keras saat dylan mengucapkan beberapa kata terahir itu,aku? baik? yang benar saja anak ini,

''kenapa anda tertawa tuan? ada yang lucu?'' tanya dylan penasaran, '' ya... kau sangat lucu'' jawab ku singkat kemudian tertawa lagi,

''saya? tapi kenapa?'' dylan menanyaiku dengan wajah yang kebingungan 

''apa manusia yang sudah membunuh puluhan orang bisa kamu sebut baik?'' aku berbaik tanya,

''well... berbeda ceritanya jika yang di bunuh itu manusia yang jahat,seperti seorang super hero''

''tapi dylan'' aku mencondongkan badan ke depan,kemudian menempelkan dagu ke jok yang di tempati dylan,  ''aku bukan super hero,aku seorang gangster'' aku melanjutkan perkataan ku yang terpotong tadi dengan suara hampir seperti bisikan, dylan bergidik ngeri karena nafas ku mengenai tengkuknya,

''jadi,jangan samakan aku dengan super hero'' ujarku sambil kembali ke posisi semula,

''baiklah tuan,tapi anda tetap orang yang baik'' bantah dylan, ''baiklah perpendapat sesukamu'' jawab ku asal,karena percuma saja, dylan sangat keras kepala,

''apa anda akan langsung pulang?'' pertanyaan dylan menyadarkan ku yang melamun hampir 10 menit sambil menatap keluar jendela,''bagaimana jika kita makan dulu,ajak juga yang lain''

'' baik tuan,tapi jika kita mengajak yang lain,kita harus menyewa seluruh restoran''

''baiklah lakukan itu,urus semuanya,aku  mau tidur sebentar'' 

Late Night little boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang