bagian 8

4 0 0
                                    

Tama POV
back to mission

baiklah, aku sudah menitipkan apartemen pada Tomo dan memberitahunya segala hal sesuatu yang boleh dan tidak boleh dia lakukan disana,
"jadi anak baik dan jangan mengacau." pesan ku pada Tomo sebelum pergi

yah... sebenarnya aku tidak mau meninggalkan tempat itu tapi mau bagaimana lagi, ini pekerjaan yang ku minati,
 disini tertulis alamatnya tidak jauh dari sini, sekitar beberapa block, aku menaiki skateboard dengan tas gitar dipunggung dan tentu isinya bukan gitar,
menaiki apartemen yang tidak terlalu mewah dan juga dekat dengan apartemen target, setelah sampai di rooftop aku mempersiapkan semua hal, seperti sniper dan cheese cake beku kesukaan ku,
"shit... dimana orang itu?" gumam ku pada diri sendiri karena sudah mengawasi sekitar 30 menit tapi target belum muncul juga,
"oh itu dia," ujar ku saat melihat laki-laki yang bisa dibilang terlihat lebih tua dariku sedang minum sekaleng beer dengan handuk yang melilit di pinggangnya, oh tunggu...
.
.
.
.
.
dia melepaskan handuk yang menutupi pinggang sampai lutut, menggantinya dengan celana panjang dan tanpa menggunakan baju,
well... itu bukan pemandangan yang aku harapkan sebenarnya,
saat dia berdiri dan hendak membuang kaleng beernya, itu adalah waktu yang tepat, tetapi kaleng bir itu tidak masuk kedalam tempat sampah dan alhasil laki laki itu memungut kembali, benar2 pergerakan yang tidak bisa ku tebak dan tetusaja peluru yang ditembakkan meleset dan membuat dia menyadari bahwa ada orang yang sedang mengincar nyawanya,
"shit!! aku harus cepat2 pergi!" dengan sedikit panik dan tergesa2 merapihkan barang bawaan dan menggunakan topeng kitsune, aku menjauh dari area apartemen dan berharap dia tidak menemukan ku,

aku menggeram karena sadar jika tidak bisa mundur dari misi ini dan harus di selsaikan hingga tuntas,

mengeluarkan pisau lipat dengan cepat dan menodongkannya pada  pinggang laki-laki ini agar tidak ada yang meihat,

''diam, atau perut mu akan berlubang di sini,'' ancam ku yang membuat dia menoleh dan sedikit menunduk kemudian menggangkat sebelah alis seperti keheranan, 

baiklah, aku memang lebih pendek dari laki-laki ini, tapi aku tidak sependek itu, hanya setinggi bahu... 

oke lupakan, aku menyeretnya dengan paksa masuk ke apartemen, memasukan pascode yang tentu hanya laki-laki ini yang tau dan otomatis terkunci, mendorong kepalahnya ke kasur hingga berlutut memunggungi ku,

''apa yang kamu mau dari ku anak manis?'' tanya nya dengan suara yang pelan dan manis, oh... dia menggoda ku huh? tidak akan berhasil,

''diam dan jangan coba melakukan hal memalukan seperti itu'' gertak ku, setelah percakapan singkat yang kami lakukan, aku menggambil hand gun tapi batal karena laki-laki ini meminta ku untuk lebih mendekat padanya, yah... mungkin dia inggin menyampaikan pesan terahir sebelum dibunuh,

menunggu apa yang akan di katakannya,

''aku tidak akan mati semudah itu,''

katanya terdengar jelas di telinga ku meskipun sebuah bisikan, sedektik kemudian aku merintih karena  ia menggengam leherku dengan kuat dan membanting tubuh ke lantai dengan keras dan menganggkat tangan ku, tidak tahu apa yang dia lakukan pada ku karena sudah terlalu pusing dan sangat sulut untuk bernafas, tahu-tahu aku sudah menghadap tembok dengan tangan yang di tahan oleh laki-laki itu dan dapat merasakan sebuah pisau di leher, sial!! pisau ku sendiri,

''siapa yang menyewa mu?'' dia bertanya dengan nada tajam tapi hanya ku jawab dengan geraman,

''tidak tahu'' jawab ku asal dan dia kembali bertanaya dengan penekanan disetiap kata yang ia keluarkan,

''aku benar-benar tidak tahu,dia hanya menyebutkan kalau aku harus membunuhmu,seorang ketua gangster di wilayah ini'' jawab ku kesal, dia sangat cerewet untuk ukuran laki-laki tua,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Late Night little boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang