"Pulang sekolah nonton yuk? Ada film bagus baru rilis."
"Ayo. Udah lama juga nih ngga nonton."
"Lo gimana, Min? Ikut ngga?" Jisung melirik Seungmin yang masih sibuk dengan latihan soal di depannya.
Yang ditanya kemudian menggeleng, "Kayanya gue ngga bisa ikut. Hari ini gue ada les."
Jisung dan Felix kompak menghela nafas mendengar jawaban Seungmin. Ini bukan kali pertamanya Seungmin selalu menolak ajakan dari mereka. Walaupun memang bukan disengaja.
"Iya gue lupa lo anak kesayangan Om Wonpil, harus les ini itu. Ngga pusing apa? Hari ini les matematika, besok les bahasa inggris, besoknya lagi les vokal. Gue kalau jadi lo kayanya mau meninggal aja."
Felix menepuk kening Jisung dengan telapak tangannya.
"Hush, ucapan adalah doa. Gue ngga mau temen gue meninggal muda cuma karena omongan ala-ala selebgram lagi ngeriview makanan."
Seungmin tertawa menanggapi ucapan kedua sahabatnya ini. Sejujurnya ia memang lelah, setelah seharian di sekolah ia masih harus mengikuti berbagai macam les yang menyita waktunya untuk bisa bermain seperti anak-anak lain seusianya.
"Yah berarti berdua lagi nih kita, Lix? Gimana ngga dijulukin Upin Ipin kalau gini ceritanya. Kemana-mana berduaan mulu."
"Maaf ya, gue juga pengen banget ikut. Cuma ya gimana, jatah bolos gue udah abis. Daripada nanti kena ceramah 2x24 jam. Belum lagi handphone kena sita."
Jisung menepuk-nepuk punggung Seungmin berusaha menenangkan sahabatnya itu, "Iya ngga apa-apa deh, Min. Tapi lain kali lo harus ikut ya."
Felix mengangguk menimpali, "Iya, atau nanti gue sama Jisung deh yang ke rumah lo. Kalau ngga diizinin keluar, paling main di rumah lo aja."
Seungmin mengangguk setuju dengan ide Jisung dan Felix.
.
.
.
.
.Seungmin baru saja menyelesaikan sesi les matematikanya hari ini. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, suasana jalanan sudah mulai sepi, hanya beberapa kendaraan yang masih berlalu-lalang memecah keheningan.
"Papa mana sih?" gumam Seungmin sembari sesekali mengecek ponselnya.
Tak biasanya sang Papa terlambat untuk menjemputnya di tempat les begini. Suasana malam seperti ini sedikit membuatnya takut.
Seungmin mengeratkan jaket yang ia kenakan, cuaca malam ini juga lebih dingin dari biasanya.
Ponselnya berbunyi dan muncul notifikasi pesan dari sang Papa.
'Kamu udah selesai lesnya? Kalau udah tunggu dulu di tempat les ya, jangan kemana-mana. Papa agak telat.'
Seungmin mendengus pelan setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Wonpil. Ia kemudian kembali menaruh ponselnya di dalam saku jaket.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU - CHANMIN
FanfictionJika diibaratkan dengan warna, Chan itu abu-abu. Sulit dijelaskan, tapi indah.