Akhir pekan tiba, tapi suasana rumahnya tetap seperti biasa. Wonpil masih sibuk mengurus pekerjaan. Membuat rumah yang sudah sepi menjadi semakin sepi.
Sejak pagi Seungmin hanya bermalas-malasan di kamar, memanfaatkan kesempatan untuk sedikit bersantai selagi sang Ayah mengurus pekerjaan di kantor. Setidaknya ia bisa bebas untuk beberapa saat.
Seungmin keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur. Perutnya mulai 'protes' meminta untuk diisi. Ia membuka lemari es untuk melihat bahan makanan apa yang bisa ia ubah menjadi sepiring makanan lezat untuk membuat perutnya terisi.
Seungmin tak begitu pandai memasak, tapi untuk membuat makanan-makanan sederhana yang enak ia masih mampu. Dan sepiring omelette menjadi pilihannya untuk siang ini.
Setelah selesai makan, Seungmin duduk di ruang tengah sembari membaca buku novel yang dibelinya bulan lalu tapi belum sempat dibaca hingga habis.
Kegiatannya terhenti begitu suara bel menyela. Ada tamu di depan, pikir Seungmin. Diletakkannya novel itu di atas meja kemudian ia beranjak menuju pintu depan, membukanya untuk tahu siapa yang datang.
"Loh Om Younghyun? Ayo masuk dulu, Om."
Seungmin mempersilahkan sang Paman untuk masuk ke dalam rumah. Kemudian mengekor menuju ruang tengah.
"Papa ada?"
"Ngga ada, Om. Papa ke kantor ngurus kerjaan katanya. Ada urusan ya sama Papa?"
Younghyun yang sudah duduk di sofa ruang tengah menggeleng, "Ngga sih. Cuma tadi kepikiran aja mau main kesini, udah lama juga ngga mampir."
"Iya nih, Om kemana aja? Terakhir Papa bilang Om lagi bikin cafe?"
"Iya. Kemarin-kemarin Om sibuk ngurusin pembangunan cafe. Nyari-nyari karyawan juga, ternyata ngga segampang itu."
"Cafenya dimana, Om? Boleh dong kapan-kapan Seungmin main kesana?"
"Boleh dong. Sering-sering kesana juga ngga apa-apa. Om malah seneng. Siapa tau bisa bantu-bantu juga ya? Nyuci piring atau ngelap meja." gurau Younghyun yang disambut oleh tawa Seungmin.
"Sampai lupa nawarin Om mau minum apa? Kopi?"
Younghyun berpikir beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan tawaran Seungmin.
"Iya boleh deh, Min. Gulanya sedikit aja."
"Siap. Tunggu sebentar ya, Om."
Seungmin beranjak menuju dapur, mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi dan sedikit gula. Menuangkan air panas ke dalam cangkir dan mengaduknya beberapa saat hingga tercampur.
Seungmin kembali ke ruang tengah sembari membawa secangkir kopi di tangannya. Diletakkannya di atas meja dan duduk di hadapan sang Paman.
"Oh iya, Om. Masih butuh karyawan ngga di cafenya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU - CHANMIN
FanficJika diibaratkan dengan warna, Chan itu abu-abu. Sulit dijelaskan, tapi indah.