Bugh.
Minhyuk tersungkur setelah pipi kirinya mendapat satu pukulan cukup keras, ia mengangkat wajah untuk melihat siapa si pelaku yang berani-beraninya memukul wajahnya itu.
"Oh, Chan. My bro." satu sudut bibirnya tertarik setelah mendapati Chan berdiri di depannya dengan tangan terkepal seolah masih belum puas memberinya sapaan yang tak ramah ini.
Chan menarik kerah baju Minhyuk hingga tubuh Minhyuk terangkat. Namun, kini justru tubuh Chan yang ditarik hingga terhempas menabrak dinding di belakang.
Dua pria berbadan lebih besar dari Chan yang merupakan anak buah Minhyuk itu kembali menarik tubuh Chan dan menghadapkannya ke arah Minhyuk dengan kedua tangan yang ditahan di belakang tubuh.
Minhyuk berdiri dan berdiri di hadapan Chan, menepuk-nepuk bahu Chan beberapa kali seolah sedang membersihkan debu dari baju pria bermarga Bang itu.
"Urusan lo cuma sama gue, ngga usah libatin adek gue." ujar Chan dengan tatapan marah, ia tak terima beberapa anak buah Minhyuk yang lain membuat Jeongin ketakutan saat di rumah.
Tawa keluar dari mulut Minhyuk sembari menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali, "Gue yang pegang permainannya, Chan. Jadi bukan lo yang kasih aturan. Gue bebas lakuin apa yang gue mau."
"Kalau lo mau gue berhenti, bayar semua hutang lo, cuma itu yang gue mau."
Minhyuk melipat kedua tangannya di depan dada, menatap Chan beberapa saat.
"Ngga ada uang? See? Buat apa sih lo coba jadi orang bener? Ngga cukup cuma jadi orang bener dan baik, dunia ngga akan tiba-tiba baik juga sama lo."
Chan terdiam mendengar apa yang dikatakan Minhyuk padanya.
"Gini deh, gue masih baik sama lo nih. Gue kasih lo cara buat lunasin semua hutang lo ke gue."
Chan masih tak menjawab, menunggu Minhyuk melanjutkan ucapannya.
"Lo tanding lagi. Cuma dengan cara ini lo bisa dapetin uang dengan cepet. Tapi itu semua ada di tangan lo sih. Kalau lo tetep mau bohongin diri lo dengan jadi orang baik, silahkan, tapi hutang lo harus lo balikin dalam waktu satu minggu. Tapi kalau lo mau balik lagi, gue akan nerima lo dengan senang hati. Lo bisa tanding lagi, dan gue anggap itu sebagai ganti hutang lo ke gue."
Minhyuk menaikkan satu alisnya sebagai tanda tanya, "Gimana?"
.
.
.
.
.Seungmin berjalan memasuki gedung bioskop, pandangannya mengedar ke sekitar mencoba mencari sosok pria bermarga Bang yang berjanji akan menunggunya di dekat tempat pembelian tiket.
"Chan mana ya?" gumam Seungmin sambil masih mengedarkan pandangannya.
Nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABU-ABU - CHANMIN
FanfictionJika diibaratkan dengan warna, Chan itu abu-abu. Sulit dijelaskan, tapi indah.