//03//

3 4 0
                                    

TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING 😊

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Pukul 6:35 Zelli sudah berada di sekolah, dia berangkat bareng dengan Serli karena ban mobilnya yang bocor jadilah dia harus nebeng di kakaknya itu. Dengan langkah malas, Zelli menyusuri koridor sekolah yang masih sepi hanya ada beberapa siswa/i kutu buku yang lebih awal datang dari Zelli. Kalau saja ban mobilnya tidak bocor, percayalah Zelli tidak akan berangkat sepagi ini dengan kakaknya.

Zelli tidak langsung masuk ke dalam kelas, dia berdiri sambil menatap ke bawah. Karena emang kelasnya yang berada di lantai tiga, pemandangan dari sini sangat bagus apalagi ketika di atap sekolah, itu akan terlihat sangat bagus karena kita dapat melihat jalan raya dan juga pemandangan lainnya.

Cukup lama Zelli berdiri di situ, hingga deheman seseorang membuyarkan lamunannya. Seorang pria yang memakai atribut OSIS berdiri di dekatnya dengan senyum lebar memperlihatkan kedua lesung pipitnya.

Senyumnya sangat manis, tapi kalau di bandingkan dengan Zafran senyum Zafran lebih manis lagi. Karena Zafran memiliki ginsul yang membuatnya terlihat manis ketika tersenyum.

Zelli mengelegkan kepalanya, mengapa dia jadi teringat dengan Zafran. Kemudian menatap pria yang ada di sampingnya dengan raut wajah yang bingun. "Siapa?" tanya Zelli.

Pria itu mengulurkan tangannya berniat jabat tangan tapi tangannya langsung di tepis oleh seseorang. Dan pelakunya tidak lain adalah Zafran entah sejak kapan pria itu datang dan langsung berada di samping kiri Zelli.

"Eh, ada pak ketos. Tenang pak kabar gue baik kok" ucap Zafran dengan senyum sinis nya. Jangan heran mengapa Zafran seperti itu, karena mereka berdua musuhan karena Arial_ketus OSIS itu selalu mengadu kepada guru tentang prilakunya yang buruk. Padahal kan emang salah:v

Jadi salah Arial disini apa? Kalau dia hanya melaksanakan kewajibannya sebagai ketua OSIS? Emang dasarnya aja si Zafran yang gak mau di salahin.

Arial tersenyum tipis. "Bagus deh kalau kabar lo baik-baik aja. Kalau gitu gue pergi dulu, masih ada kerjaan di ruang OSIS" pamit Arial, dia tidak ingin memperkerut suasana, dan membuat Zafran makin memusuhinya karena dia menyukai adik Zafran, Arinda.

"Yaudah sono, gak ada yang larang" usir Zafran. Arial pun pergi, kembali ke ruangannya.

Kini tinggal mereka berdua, sedikit canggung berdekatan dengan Zelli. Zafran berdehem singkat, menghilang rasa canggung yang ada di dalam dirinya, berani menatap wajah Zelli yang sama seperti dulu, tetap terlihat cantik.

"Lo ngapain di sini? Gak masuk kelas" tanya Zafran.

"Tadi belum ada orang, makanya gue di sini aja dulu. Dari pada sendirian di kelas" jawab Zalli seadanya.

Zafran manguk-manguk, menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Bentar lagi bel masuk bunyi, kalau gitu gue mau pergi"

Langkah kaki Zafran tergenti, karena Zelli mencekal tangannya. "Lo mau kemana? Kan bentar lagi bel masuk bunyi" tanya Zelli, dia curiga kalau Zafran akan membolos.

Gagal Move'on [On Going] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang