Bellvania membanting tubuhnya kasar ke kasur empuk kesayangannya sambil memandangi langit² kamarnya.
Seketika tatapan teralih melirik ke totbag berwarna biru di atas meja riasnya.
Dengan langkah yg tidak bersemangat iapun mendekati meja rias itu dan membuka totbag pemberian nyonya arlata ibunda dari seseorang yg paling dia benci.
"Apa sih isinya?" ucapnya penasaran
Diambillah isi dari totbag itu daaan
"Omoo!! Gaun ini.. Ini gaun mahal itu kan?" ucapnya tidak percaya
Ditengah ketakjubannya itu tiba² pintu kamarnya terbuka dengan suara yg cukup keras.
BRAK!
"Woooy kalo masuk tuh salam dulu kek!!!" kesal bellvania
"Iya² sorry.. Assalamu'alaikum yg mulia ratu" ucap vano sambil sedikit menundukan tubuhnya
"Wa'alaikumsalam!" Bls bellvania g selow
"Woooy kak, bagus juga gaun dari bang deva" ucapnya sambil melirik gaun yg dipegang kakaknya
"Ini dari ibunya bukan dari anaknya!" Tegas bellvania
"Serah lu!!" Bls vano sambil melangkah keluar kamar kakaknya
Baru juga bellvania mau mencoba gaun itu tiba² vano datang lagi menggaetnya.
"Woooy kak, buruan bang deva udah jemput lu dibawah" teriak vano
Bellvania pun membelalakkan kedu matanya dan menatap jam dinding di kamarnya yg sudah menuju pukul 18.21.
"Sial gua belum mandi" pekiknya frustasi dan langsung lari menuju kamar mandi dikamar nya.
*SKIP RUANG TAMU*
"Van, mana KK lu?" Tanya Deva
"Baru mau mandi dia" jwb vano sambil memakan kue kering di hadapannya
"Jam segini baru mandi?" Deva menggelengkan kepalanya kesal
"Dih.. lu belum tau aja bang kalo dia tuh kuat ga mandi seharian" ucap vano membongkar kebiasaan kknya
"Ssssttt udah² kalo Vania denger mampus lu" sela Azra
Dan benar saja gak lama setelah Azra bilang begitu wafapun muncul.
"Bang, vano, gua pergi dulu yh, ayo om" pamit bellvania sambil menarik Deva yg masih melongo karena dirinya.
Azra dan vano cuman melongo merasa takjub dengan kecantikan saudara perempuan nya itu.
*SKIP*
'knp jantung gua tiba² berdetak kencang kaya gini?' batin Deva
Sesekali bellvania melirik kearah pria disampingnya, seperti biasa wajah pria itu terlihat dingin dan tenang.
Sekitar 1 setengah jam diperjalanan mereka pun akhirnya sampai di tempat yang mereka tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓒𝓸𝓸𝓵 𝓒𝓮𝓸
Teen Fiction"𝒕𝒂𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒚𝒖𝒎 𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒄𝒂𝒏𝒅𝒖 𝒅𝒊 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉𝒌𝒖, 𝒂𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒂𝒈𝒊" 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒎𝒖𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒔...